2. Bertemu gadis malam itu

95 12 1
                                    

2. Bertemu gadis malam itu

Theo pusing sekali pagi ini. Sepertinya efek alkhohol yang semalam ia minum masih berpengaruh sampai sekarang. Dia berjalan separuh lunglai, ia memaksakan tungkai kakinya untuk terus berjalan menuju neraka dunia. Apalagi kalau bukan kelasnya. Saat berjalan di koridor yang masih agak sepi, mata tajamnya menangkap seonggok manusia yang terlihat seperti bocah hilang di taman bermain, berdiri di depan kelasnya. Semakin ia pertajam penglihatannya, semakin jelas wajah manusia itu. Theo agak terkejut. Manusia itu, dia orang yang ia temui malam itu, dimalam ia membunuh Talya. Seorang gadis yang wajah nya penuh lebam. Seorang gadis yang sama tak warasnya dengan dia. Berdiri di depan kelasnya. Takdir yang membingunggkan.

Tanpa sadar, Theo semakin mendekat ke arah gadis itu. Gadis itu masih celingukan ketika Theo berada beberapa meter di dekatnya. Theo berdehem kecil, bermaksud mengusir gadis itu dari depan pintu kelasnya. Gadis itu berjengit kaget. Mata nya membulat lucu melihat Theo. Sedangkan Theo hanya memandangnya datar.

"Lo...?" kata gadis itu menggantung. Sepertinya ia mengingat wajah Theo.

"Minggir gue mau lewat!" ujar Theo sinis. Gadis itu bukannya menyingkir malah tersenyum senang melihat Theo.

"Eh tunggu dulu! Lo yang waktu malem itu kan? Eh eh, Anterin gue ke ruang kepsek dong! Cuman elo satu-satunya orang yang gue kenal!" pinta gadis itu, sambil memblokade pintu masuk. Theo menatap nya tak suka.

"Gue ga kenal sama lo, jadi minggir sebelum gue yang nyingkirin lo!" ujar Theo dingin. Gadis mungil itu masih keras kepala, ia tetap berdiri menghalangi pintu masuk. Theo menyunggingkan senyum miring. Gadis ini suka menantang rupanya, ia tak tahu saja lawannya adalah iblis berwujud manusia.

Dengan sekali dorongan, gadis yang Theo tak tahu namanya itu, terjatuh ke belakang dengan keras. Gadis itu tak menjerit, hanya meringis sakit. Theo menatapnya tanpa emosi.

"Ih lo main dorong-dorong aja sakit tau! Nah gimana sebagai permintaan maaf karena lo nge dorong gue, lo anterin gue ke ruang kepsek?" tanya gadis itu sembari menepuk-nepuk roknya yang agak kotor. Dalam hati Theo mengutuk terhadap sikap gadis yang tak terduga ini.

"Ayolah anterin gue, gue mohon! Ayo dong Mr.Flat, pleaseee!!!" rayu gadis itu.

"Bukan urusan gue sialan! Minggir! Sekarang!" suara Theo terdengar seperti bilah pedang. Tajam sekali. Namun gadis di depannya ini tetap tak gentar. Ia masih setia menghalangi pintu.

"Sekali ini aja tolongin gue ya?" gadis itu memohon dengan puppy eyes. Theo tersenyum dingin. Dan sekali lagi ia mendorong gadis itu. Kali ini jauh lebih keras, tubuh gadis itu sampai menabrak pintu. Kali ini dia menjerit.

"Sakit banget..." ujar gadis itu lirih sambil mengusap tangan serta punggungnya yang terbentur. Theo tersenyum dingin, tak merasa bersalah sama sekali. Justru ia senang telah memberi pelajaran pada gadis keras kepala ini. Gadis itu masih nampak kesakitan. Theo menarik pergelangan tangan gadis itu dengan kencang, menyeretnya masuk ke dalam kelas yang belum diisi satu orang pun, lalu melempar tubuh gadis itu ke sudut kelas. Ia pojokan tubuh kecil gadis itu dengan tubuh besarnya. Setitik ketakutan tergambar di wajah cantik gadis itu.

"Gue peringatin sama lo, jangan pernah ganggu gue lagi! Kalau lo terus ganggu gue, siap-siap aja jadi hidangan penutup gue, Clavy Raiseine!" ancam Theo sadis, tepat di telinga gadis itu. Aura membunuh menguar di sekeliling mereka berdua. Gadis mungil yang bernama Clavy itu mengejang sempurna, dengan ancaman itu terlebih ketika merasakan benda kenyal mengecup singkat leher jenjangnnya. Dengan sekali gerakan Theo menjauhkan tubuhnya, dan melepaskan tangan gadis itu secara kasar. Ia pun pergi menuju bangku nya meninggalkan Clavy yang masih membeku dengan wajah pucat pasi serta tubuh yang lemas. Theodore tertawa bahagia dalam hati, ia memang manusia iblis sejati. Dan hari ini ia mendapat mangsa baru. Si gadis mungil nan keras kepala, Clavy Raiseine.

[BPS] The Bad and The DarkWhere stories live. Discover now