Chapter 9

6.3K 541 19
                                    


***

"Papa! Ayah makan puding yang buat Menma!"

"Enggak,"

"Pokoknya jatah Ayah harus Menma yang makan!"

"Menma gak ada jatah puding,"

"Papaa!"

"Astaga," Naruto tidak menyangka akan seramai ini rumahnya. Dia sengaja mengajak Sasuke menginap di rumahnya selama beberapa hari. Sebenarnya sih gak masalah kalo Sasuke mau berlama lama disini. Toh, Menma terlihat sangat senang.

"Kan masih ada lagi pudingnya, Menma,"

"Kok Papa belain Ayah?!" Menma merengut kesal.

"Biarin. Pokoknya Papa harus belain Ayah," Ucap Sasuke sambil memakan puding buatan Naruto. Naruto hanya tertawa melihat kelakuan Sasuke dan Menma. Menma jadi terlihat seperti anak kecil lagi.

Setelahnya Menma tertawa kesenangan. Menma merasa nyaman dengan keluarga yang utuh seperti ini. Iseng, Menma mengambil tomat di kulkas dan memakannya di depan Sasuke. "Ck, itu punya Ayah,"

"Enggak. Ayah udah makan puding aku, jadi tomat Ayah buat aku,"

"Yaudah, Ayah bisa beli lagi,"

"Ih Ayah nyebelin!" Naruto tertawa melihat kelakuan Sasuke dan Menma. Semoga saja, Menma tidak ingat dengan kejadian dua minggu lalu, dimana Sasuke meminta maaf dan dipojokkan dengan Menma.

Menma diam, memperhatikan Ayahnya yang sedang mengobrol dengan Papanya. Mengeluh pusing dengan masalah pekerjaan yang semakin menumpuk. Menma tersenyum, ternyata Sasuke tidak seburuk yang Menma kira. Sasuke cukup tegas untuk memutuskan sesuatu dan agak keras kepala.

Dan kelemahan Ayahnya ada tiga :

1. Ibunya
2. Naruto
3. Tomat

"Kamu kenapa senyum senyum sendiri sambil ngeliatin Ayah?" Tanya Sasuke sambil memicingkan mata curiga.

"Ih Ayah geer."

"Pasti lagi nyusun rencana buat ngerjain Ayah lagi,"

"Itu Ayah tahu," Jawab Menma sambil tertawa. Sasuke menghela nafas ketika Naruto ikut tertawa sambil menepuk bahu nya.

Sasuke selalu jadi sasaran Menma. Pernah Menma mengeluarkan semua tomat Sasuke dikulkas-- supaya busuk. Lalu, mengganti gula dengan garam di kopi nya- dan akhirnya Menma dihukum. Walaupun sudah dihukum berkali kali, tetap saja Menma menjahili Sasuke.

Dan Sasuke hanya bisa pasrah.

Umurnya sudah enam belas tahun, tapi kelakuan masih kayak anak kecil.

Tapi, Sasuke menikmati itu semua. Bagaimanapun, selama enam belas tahun Sasuke tidak ada di samping Menma saat dia membutuhkannya. Jadi, Sasuke mengambil sisi positifnya untuk meladeni Menma bermain. Walaupun terkesan menyebalkan.

***

Kebesokan harinya, Sasuke mengajak Menma dan Naruto jalan jalan. Kebetulan hari Sabtu, Sasuke libur dan ingin jalan jalan dengan 'keluarga kecil' nya. "Memang mau kemana sih Yah?"

"Kamu maunya kemana?" Menma berfikir. "Ke kebun binatang aja yuk. Menma dari dulu pengen kesana. Sekalian jalan jalan di puncak," Jawab Menma sambil tersenyum girang.

"Oh, kamu emang pengen ketemu sodara kamu kan disana? iya Ayah ngerti,"

"Sodara? Siapa?"

"Monyet,"

"ASTAGA AYAAHHH!!!!" Menma tidak menahan suaranya kali ini. Membuat beberapa orang menoleh ke rumah Naruto. Sedangkan Naruto hanya tertawa sambil menyiapkan makanan untuk di jalan dan di Kebun Binatang nanti. "Sasuke," tegur Naruto.

Shinin' ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang