Semanis Gula

305 21 7
                                    

Terlihat bintang jatuh, di tengah kota seoul terdengar suara sirine ambulance.
Terlihat di rumah sakit Namsan para dokter sedang sibuk menangani para pasien.
“dokter Se Na….” teriak salah satu suster. Dokter itu pun berpaling dengan senyum manisnya.
“ya..” jawab Se Na.

“dokter ada pasien tumor yang harus segera di operasi, dokter jin woo sedang ada pertemuan mendadak. Tolong bantu pasien ini.” Ucap suster itu.
“baiklah aku akan mengoperasinya.” Ucap Se Na langsung menuju ke ruang operasi.
“pertama kita harus menangani pendarahan pada arteri celiac.” Se Na pun mulai membedah ternyata salah satu dokter salah menyentuh dan membuat peredaran darah vena pecah. Dokter itu pun panik.

Se Na langsung membuat dokteritu agar tidak panik.
“kita harus jahit pembuluh darahnya.” Ucap Se Na. setelah berhasil menangani pendarahan pada arteri celiac, Se Na juga berhasil mengembalikan kondisi pasien menjadi stabil, berhasil menjahit arteri cliacnya, Se Na pun berhasil dalam pengangkatan tumor dan Se Na berhasil dalam opersi ini.

Ketika Se Na keluar dari ruang operasi dokter dan suster memuji keahlian Se Na dalam mengoperasi dengan tenang. Setelah dokter dan suster pergi tiba-tiba ada seseorang yang menutup matanya dari belakang ternyata Shi Jin Woo.

“ahh kau ini, kau tau operasi tadi sangat menakutkan.” Ucap Se Na.
“maafkan aku, sebagai tanda maaf ku kita foto selfie berdua.” Jawab Jin Woo.
Setelah mereka berdua foto selfie Jin Woo meuploud fotonya ke akun Instalgram dan tidak lama hp Jin Woo berbunyi ternyata yang menelpon adalah Yui pacarnya Jin Woo.

“apakau berkencan bersama dengan wanita sihir itu?.” Ucap Yui marah.
“kau sangat cantik kalau kau marah.” Ucap Jin Woo.
“haaa…dia sungguh gila.” Gumam Se Na.

“ha kau bisa saja ayo ketemuan.” Ucap Yui sambil tersenyum.
“dimana, di tempat biasa ya aku sungguh merindukanmu.” Jawab Jin Woo.
Yui tersenyum dan mematikan telponnya, Yui langsung mencari baju yang cantik untuk pergi kencan bersama Jin Woo.

“maafkan aku, aku pergi dulu ya.” Ucap Jin Woo sambil berlari meninggalkan Se Na.
“mereka pasangan yang serasi.” Gumam Se Na sambil tersenyum.

Se Na pun pulang, saat Se Na mengantri pengambilan obat untuk neneknya dia bersenggolan dengan seorang pria. Se Na sangat marah karena pria itu tidak minta maaf. Pria itu pun langsung masuk mobil.pria itu bernama Hyung Ja.

Sesampai Hyung Ja di panti jompo sedang melakukan kegiatan amal sehabis itu dia pulang kerumah, sesampai di rumah Tn.Kim marah.
“dari mana saja kau,kau tidak menghadiri rapat saham.” Ucap Tn.Kim dengan nada tinggi.
“untuk apa menghadiri rapat yang tidak berguna, aku juga tidak menginginkan perusahaan ayah.” Jawab Hyung Ja dengan santai.

“Hyung Ja!!!.” Tn.Kim marah.
“maafkan aku, aku sangat mengantuk.” Jawab Hyung Ja langsung naik ke atas kamar.
Di dalam kamar Hyung Ja menatap foto ibunya.

“ibu…apa ibu melihatku sekarang, apa ibu bahagia disana. Ibu tau ayah sekarang dia sangat melupakan keluarganya dia pun juga tidak tau aku ulang tahun kapan. Apakah ada seseorang yang bisa mengisi kekosongan hatiku.” Ucap Hyung Ja meneteskan air matanya dan memeluk foto ibunya sampai di tertidur.

Keesokan harinya Se Na berjalan menuju kerumah sakit sambil mendengarkan musik.
Karena ke asikan mendengar music, Se Na tidak melihat lampu penyebrangan masih berwrna merah tanpa dia sadari ada sebuh mobil melaju dengan cepat.

Dengan sigap seseorang memeluk Se Na menghindari mobil itu.
“apa kau gila, kau hampir saja celaka.” Ucap laki-laki itu.
“emm maafkan aku.” Ucap Se Na ketakutan.

“maaf aku membentak mu, apa kau terluka. Siapa nama mu.” Tanya laki-laki itu.
“tidak apa-apa, namaku Yoo Se Na. namamu ?.” ucap Se Na.
“nama ku Kim Hyung Je.” Ucapnya.

Sweet DreamWhere stories live. Discover now