Ilusi Hati

54 7 1
                                    

Pada saat Se Na di kantin sedang makan tiba-tiba Hyung Je menghampiri Se Na.

"Kau sibuk. Boleh aku minta bantuan." Tanya Hyung Je.
"Bantu apa?." Jawab Se Na.

"Aku ingin kau malam ini jadi pasangan ku ke pesta." Jawab Hyung Je.
Se Na terkejut sampai dia tersedak, "apa...kau gila." Balas Se Na.
"Aku mohon sekali ini saja." Hyung Je memohon.

Se Na pergi meninggalkan Hyung Je, Hyung Je mengejar Se Na. "Aku mohon bantu aku, ayolah." Pinta Hyung Je.

"Baiklah. Untuk kali ini saja." Jawab Se Na.
"Oke...nanti jam 08:00 aku jemput kau." Ucap Hyung Je sambil mengedipkan matanya dan langsung pergi.
"Debak...dasar mata keranjang. Merinding aku melihat nya." Gumam Se Na.

Waktu istirahat Se Na pulang sebentar untuk menjenguk neneknya. Se Na memeriksa ke adaan kondisi neneknya.
"Sebaiknya aku kembali saja." Ucap nenek.
"Nenek tidak boleh ngomong seperti itu." Ucap Se Na.
"Aku sudah tua." Jawab nenek.
"Tidak nenek sangat muda bagi ku. Nenek pasti kuat. " Se Na memberi semangat untuk neneknya. Nenek tersenyum mendengarnya.

Se Na pun pulang ke rumah sakit, saat di perjalanan ke rumah sakit Se Na melihat  seorang anak-anak di ganggu preman, Se Na melihatnya tidak tinggal diam.

Se Na menghampiri preman itu.
"Apa yang kau lakukan. Beraninya dengan anak kecil saja." Ucap Se Na.
"Cantik sebaiknya kau tidak usah ikut campur." Ucap preman itu sambil mengelus kepala Se Na.
"Wahh kau mulai kurang ajar dengan ku." Se Na pun memukuli preman itu.

Hyung melihat Se Na sedang di ganggu preman Hyung Ja berlari dan menendang preman itu.
"Apa kau tidak apa-apa." Tanya Hyung Ja.
"Aku baik-baik saja." Jawab Se Na.
Hyung Ja pun memukuli preman itu tiba-tiba sekoplotan preman itu datang Se Na pun langsung menarik tangan Hyung Ja untuk lari.

Se Na tidak kuat lagi berlari Hyung Ja menarik Se Na ke belakang mobil untuk sembunyi. Tanpa sadar Se Na memegang pudak Hyung Ja dengan erat karena ketakutan.

Ketika preman itu sudah pergi Hyung Ja sadar bahwa Se Na memegang erat pundaknya.

"Mereka sudah pergi." Ucap Hyung Ja.
"Haa menakutkan." Ucap Se Na.

"Apa kau masih ingin di peluk." Canda Hyung Ja.
Se Na pun spontan melepas pelukaannya, Se Na menginjak kaki Hyung  Ja karena marah.
"Dasar otak mesum." Ucap Se Na marah.
Se Na pun pergi meninggalkan Hyung Ja. "Dia sungguh imut." Gumam Hyung Ja mengejar Se Na.

Sesampai Se Na di rumah  sakit di antar Hyung Ja.
"Hati-hati ya..." ucap Se Na.
Se Na langsung pergi. "Waah dia gila." Guman Se Na tersenyum.

Sesampai Se Na di ruangannya tiba-tiba Dokter Lee menghampiri mengatakan bahwa pasien Park Sung Min mengalami pendarahan hebat pada otaknya. Se Na pun bergegas ke ruang operasi.

Sedangkan Yui dan Jin Woo ke Mall membeli gaun dan Jas untuk ke pesta Hari jadi perusahaan Kim.
"Gaun ini cocok untuk mu." Ucap Jin Woo sambil memegang Gaun berwarna putih.
"Eem baiklah. "Yui tersenyum. Tiba-tiba Mi Rae datang menghampiri.
"Wah sepasang kekasih sedang memilih pakaian." Ucap Mi Rae.
"Iya...kami pergi ke pesta harus tampil bagus agar semua orang tertuju untuk kami saja." Ucap Yui sambil menggandeng Jin Woo.

"Kalian berdua memang cocok." Jawab Mi Rae.
"Kau datang kan ke pesta." Tanya Jin Woo.
"Aku tidak tau datang atau tidak, sepertinya di sana juga ada orang yang tidak menginginkan ku hadir ke pesta." Jawab Mi Rae tersenyum.

Hyung Ja di kantor sibuk menyelesaikan tugasnya. Saat Hyung Ja sibuk mengerjakan tugas Tn.Kim masuk ke ruangan Hyung Ja.
"Hari ini kau harus datang sebagai anak tertua. Kau dan Hyung Je jangan bertengkar di depan umum. Kalau sampai kau membuat masalah kau ku kirim ke singapura. " ucap Tn.Kim tegas.

"Apa ayah dulu bersifat seperti ini juga terhadap ibu." Ucap Hyung Ja tersenyum kecil.
"Pokok kau harus datang. "  ucap Tn.Kim.

Sedangkan Hyung Je datang kerumah sakit menjemput Se Na.
Hyung Je mencari Se Na keruangannya tidak ada.
"Ke mana dia ...?." Ucap Hyung Je
Tiba-tiba Dokter Lee menghampiri Hyung Je. "Dia sedang melakukan operasi, kira-kira 1 jam lagi selesai." Ucap dokter Lee.

Hyung Je menunggu di depan ruang operasi.
"Lama sekali dia. Apa dia sedang membedah manusia atau babi sih." Gumam Hyung Je.
Tidak lama pintu ruang operasi terbuka, Se Na pun keluar dia terkejut melihat Hyung Je ada di depannya.
"Omo kau membuat ku terkejut. " Ucap Se Na.
"Apa yang kau lakukan tadi didalam. Kau sangat kotor bau darah. Kau harus mandi." Ucap Hyung Je langsung menggendong Se Na ke dalam mobil.

"Kau gila. Aku saja belum melepas jas operasi ku." Bentak Se Na.
"Haa kau bau sekali." Ucap Hyung Je.
"Tidak..."ucap Se Na marah.

Setiba di salon Hyung Je memberi tau penata rambut.
"Buat dia hari ini sangat cantik." Ucap Hyung Je.

Setelah selesai Se Na di make up Se Na keluar dengan style rambut lurus menggunakan drees merah marron membuat Hyung Je terpesona.

"Apa aku terlihat cantik. "Tanya Se Na.
"Kau sangat cantik malam ini. Ayo." Ucap Hyung Je mengajak ke mobil untuk pergi ke pesta.

Ternyata Mi Rae datang ke pesta, Jin Woo dan Yui pun datang dengan style yang keren.
"Kau sangat cantik Yui malam ini." Pujj Mi Rae.
"Terima kasih kau juga sangat cantik hari ini. Ngomong-ngomong Hyung Je." Ucap Yui.

"Eeemm mungkin masih di perjalanan." Jawab Mi Rae dengan senyumnya.

Tidak lama Hyung Ja datang.
"Wahh kau sangat keren hari ini teman." Ucap Jin Woo sambil menepuk pundak Hyung Ja.
"Kau baru sadar ya bahwa aku keren." Ucap Hyung Ja penuh percaya diri.

Tiba-tiba semua orang tertuju kepada orang yang baru datang. Ternyata Hyung Je dan Se Na.
"Debak...dia bersama Hyung Je. Wah dia sangat cantik." Ucap Yui.
"Bagaimana bisa dia bersama Hyung Je." Guman Hyung Ja.

"Apa aku terlihat aneh kenapa semua orang melihat kita." Ucap Se Na.
"Karena kau sangat cantik mereka iri dengan mu." Ucap Hyung Je.
Mereka pun berhenti tepat di depan Hyung Ja dan Mi Rae.
Se Na terkejut melihat Hyung Ja.

Hyung Je dan Hyung Ja di panggil Tn.Kim.
"Ini putra-putra ku yang sangat berharga untuk. Mereka lah yang akan melanjutkan bisnis Grup Kim."ucap Tn.Kim.
"Apa...mereka saudara. " ucap Se Na terkejut.

"Haaa kenapa terasa panas suasananya haaa aku butuh air..." ucap Se Na.
Saat Se Na ingin minum.

"Hai kenapa kau bersamanya kesini seharusnya kau datar dengan ku." Ucap Hyung Ja.
"Omaya....kau membuat ku terkejut." Ucap Se Na memukuli pundak Hyung Ja.
"Haa sakit....aku cuma bertanya kenapa aku di pukul." Ucap Hyung Ja.

"Kau datang tiba-tiba." Ucap Se Na kesal.
"Aku datang dari dunia dongeng. " jawab Hyung Ja sambil mengedipkan matanya.
"Ahh dia gila..." gumam Hyung Ja.

Saat Hyung Je minun Mi Rae datang menghampiri.

"Kau terlihat tampan hari ini." Ucap Mi Rae.
" terima kasih." Jawab Hyung Je.
"Yang bersama mu tadi itu siapa ?." Tanya Mi Rae.
"Apa urusan mu dia siapa aku." Ucap Hyung Je meninggalkan Mi Rae.
Mi Rae terdiam.
"Sungguh keterlaluan dia." Ucap Jin Woo.

Se Na pergi ke taman, dia duduk sambil melihat bintang yang ada di langit yang indah.

"Apa yang sedang dia lakukan di sini." Gumam Hyung Ja.
Hyung Ja pun menghampiri Se Na.
"Kenapa kau selalu mengikuti ku saja." Ucap Se Na.
"Apa kau sangat menyukai bintang." Tanya Hyung Ja.

"Apa ...kau mau mengambil bintang untuku." Ucap Se Na dengan cetusnya.
"Kau mau ?." Ucap Hyung Ja.
"Haa aku tidak percaya kau tidak bisa mengambilnya. " Ucapnya Se Na berlalu meninggalkan Hyung Ja.

Tiba-tiba Hyung Ja menarik tangan Se Na.
"Aku tidak perlu ke langitan untuk mengambilnya. Karena bintang yang indah itu sudah ada tepat di depan ku ini." Ucap Hyung Ja tersenyum.
"Apa kau selalu bisa seperti ini." Ucap Se Na tertawa kecil.














Sweet DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang