seputih salju

31 5 1
                                    

Se Na hanya diam. "Apa kau terkejut mendengar pengakuan ku. Apa kau jatuh cinta seperti laki-laki keren seperti ku." Ucap Hyung Je.

Mi Rae pun lari karena dia tidak ingin mendengar pengungkapan perasaan Hyung Je.
"Apa kau serius dengan ucapan mu. Jangan membuat hati mu sakit dan jangan menyakiti perasaan perempuan. Tanya hati kecilmu apa kau sungguh mencintai ku atau tidak. Percayalah dengan hati kecil mu." Ucap Se Na. Hyung Je terdiam mendengar nya.

Se Na pun pergi meninggalkan Hyung Je. Hyung Ja menghampiri Hyung Je "kau tau api biru adalah api yang sangat panas dan itu dapat membakar segalanya temasuk hati mu." Ucap Hyung Ja dengan senyumnya. Hyung Je terdiam mendengar nya.

Mi Rae di taman menangis "apa aku harus pergi jauh agar aku melupakan mu. Hati ku remuk melihatnya bagaimana ini." Ucapnya menangis tersedu-sedu.

Se Na ke atas atap rumah sakit "apa yang aku lakukan tadi salah. Tidak, aku kan memang tidak rasa suka dengannya kenapa aku rasa bersalah. Tapi aku melukai perasaannya." Gumam Se Na. "Apa kau menyukai pria lain." Ucap Hyung Ja di belakang Se Na, Se Na sangat terkejut "wahh kau mengejutkan saja. Kapan kau pulang. "Ucap Se Na.
"Baru saja. Dan aku langsung ke sini untuk menemui mu." Ucap Hyung Ja sambilan mencubit pipi Se Na karena gemas begitu lama tidak bertemu.

"Hai sakit tau. Apa kau sampai begini karena ku." Ucap Se Na memukuli tangan Hyung Ja. "Aku sangat merindukan mu." Ucap Hyung Ja tulus mengelus kepala Se Na lembut. Se Na tersenyum mendengarnya.

Yui menghampiri Jin Woo "apa benar Se Na menolak Hyung Je." Tanya Yui penasaran. "Kau tau dari mana." Tanya Jin Woo. "Semua orang di rumah sakit membicarakan itu." Ucap Yui. "Wah...ternyata beritanya menyebar dengan cepat. " ucap Jin Woo.

Setelah bertemu dengan Se Na Hyung Ja pun pergi ke kantor untuk menemui Tn.Kim "apa ayah sekarang puas. Aku sudah melakukan apa yang ayah mau." Ucap Hyung Ja. "Ku ingin kau yang menjalankan perusahaan ini. Kau anak tertua." Ucap Tn.Kim. "sampai begitu ayah mempedulikan perusahaan pantas saja ibu tidak tahan dengan perbuatan ayah seperti ini yang tidak memikirkan keluarganya." Tegas Hyung Ja.
Tn.Kim marah mendengarnya dan menampar Hyung Ja "kau lancang sekali berkata seperti itu." Tn.Kim marah.
"Maafkan aku. Tapi karena ayah tidak mempedulikan ibu. Ibu telah tiada." Ucap Hyung Ja memberi hormat dan dia pun pergi dari ruangan Tn.Kim. Tn.Kim marah dan menghempaskan vas bunga.

Se Na di ruangan Jin Woo memeriksa penyakitnya. "Sepertinya kanker mu sudah menyebar. Kau seharusnya secepatnya di operasi. " ucap Jin Woo. "Aku tidak ingin di operasi. "Jawab Se Na. "Ini sama penyakit yang di alami ibu mu kan." Ucap Jin Woo.
"Lagi pula ini tidak bisa di sembuhkan. Dan aku tidak ingin memberitau ayah tentang ini." Ucap Se Na dengan senyumnya. "Kau harus kemoterapi dulu setidaknya. "Jawab Jin Woo. "Aku baik-baik saja. Ya sudah ku pergi dulu." Ucap Se Na keluar dari ruangan Jin Woo.

Hyung Je di jalan di perhatikan semua orang. "Kenapa semua orang menatap ku seperti itu." Gumam Hyung Je. Tidak lama temannya mengirimkan video ternyata video ungkapan perasaan Hyung Je yang di tolak Se Na Hyung Je sangat terkejut. "Ini sungguh memalukan. " gumam Hyung Je menutup wajahnya.

Hyung Ja mengirimkan pesan untuk Se Na "ayo kita nonton. Aku akan menjemput mu sebentar lagi." Ucap Hyung Ja. "Wah cepat sekali dia aku belum bersiap-siap." Gumam Se Na melihat pesan Hyung Ja dan bergegas berganti pakaian.
Hyung Ja menunggu Se Na di depan rumah sakit. Tidak lama Se Na datang "maaf aku membuat mu menunggu lama." Ucap Se Na. "Senang menunggu seseorang yang akan datang. Apa lagi menunggu wanita cantik seperti ini." Ucap Hyung Ja.

Mereka pun pergi ke bioskop. Se Na asik menonton flim Hyung Ja hanya memandangi wajah Se Na. Selesai nonton flim Hyung Ja mengajak Se Na makan di restoran. "Wah ini makanan atau berlian sih mahal sekali. "Ucap Se Na melihat menu makanannya.
"Aku yang teraktir kau pesan saja." Jawab Hyung Ja. "Bukan seperti itu aku tidak terbiasa dengan makan seperti ini. Aku tau makanan yang sangat enak." Ucap Se Na mengajak Hyung Ja pergi dari restoran "hai...mau kemana." Tanya Hyung Ja.

Sweet DreamWhere stories live. Discover now