Part 7

104K 4.6K 17
                                    

Pagi hari tiba dan Isabelle terlambat bangun. Gadis itu tak bisa tidur karena memikirkan perkataan Henry. Dengan segera kabar mengenai kedatangan dan niat Henry terdengar oleh karyawan lainnya termasuk ibu dan kakak Isabelle. Mereka berang saat tahu hal tersebut.

Isabelle sedang duduk di teras penginapan saat melihat Mark sedang menggiring kambing untuk merumput di padang.

"Hei Abelle, kau mau ikut?!"ajak Mark melambai pada Isabelle

Isabelle tersenyum. "Oke! Anna, tolong beritahu Ayah kalau aku bersama Mark ya!!"serunya beranjak berlari menuruni tangga dan menyusul Mark. Ia berjalan di sampingnya.

Mereka terus berjalan ke arah bukit dan sampai di padang rumput. Di depan terlihat hamparan rumput dengan bunga liar warna warni. Rumput bergoyang ditiup angin yang berhembus, membuat terlihat seperti gelombang laut. Isabelle menyukai dan selalu terpesona melihat keindahannya. Mark membiarkan kambingnya merumput dengan bebas sementara ia dan Isabelle duduk di rumput. Isabelle menutup mata saat merasakan angin bertiup dan tercium aroma rerumputan yang segar.

"Kulihat kemarin Cavill mendatangi penginapan kalian. Apa yang dia inginkan?"tanya Mark tiba-tiba.

Pertanyaan yang dilontarkan Mark membuat Isabelle tersadar dari lamunannya. Ia membuka mata dan menatap Mark. "Kau mengacaukan khayalanku!"protesnya dengan memonyongkan mulut. Mark tetap menatapnya sambil menunggu jawaban. Isabelle pun menghela napas dan menceritakan kejadian kemarin.

"Beraninya ia memberi penawaran seperti itu!"ujar Mark geram.

"Ya, kuharap dia tidak serius. Tapi entahlah, aku tidak yakin, Mark..."kata Isabelle sambil memainkan rumput. Ia menjadi waswas dan memikirkannya lagi.

"Ia pasti akan melakukan sesuatu..."ujar Mark

"Aduh kau jangan membuatku takut dunk. Aku tidak ingin keluargaku diusik olehnya!"

"Tenanglah, semoga saja semuanya baik-baik saja. Jangan lupa, aku siap membantumu, Abelle!"kata Mark dengan lembut.

Isabelle menoleh menatap Mark. Ia baru menyadari kini Mark sudah semakin tinggi dan tampan. Kulitnya menjadi semakin coklat karena sering menghabiskan waktu di luar tapi itu tak mengurangi ketampanannya. Justru menambah terlihat maskulin. "Terima kasih, Mark..."gumamnya

Isabelle terkejut ketika mendadak Mark memegang tangannya. Tangan Mark begitu besar dan kasar namun terasa hangat. Ia menatap dengan sorot bingung. "Mark..."

"Abelle, aku sayang padamu. Yah mungkin aku bukan orang berduit seperti Cavill atau lainnya. Tapi aku sayang padamu..."ujar Mark dengan sorot mata lembut

Isabelle terkejut dan ia merasa jantungnya berpacu lebih cepat. Wajahnya terasa panas. Apa Mark sedang menyatakan perasaannya? Ataukah ia hanya mengungkapkan rasa sayangnya sebagai teman dan keluarga?

"Aku bersedia melakukan apapun agar kau bahagia. Aku menyukaimu, Abelle!"kata Mark menatap Isabelle

'Oh tidak! Dia menembakku....'gumam Isabelle dalam hati. Ia tak tahu harus menjawab apa. Semua ini begitu mendadak baginya. Ia smaa sekali tak menduga teman masa kecilnya memiliki perasaan khusus pada dirinya.
"Mark, aku....aku tidak tahu apa aku menyukaimu juga atau tidak. Tapi aku juga sayang padamu...."ujarnya gugup.

Mark tersenyum. Ia tahu Abelle memang tidak pernah memikirkan masalah cowok atau pacaran. "Tidak apa, kita jalani dulu saja seperti biasa,oke?! Yah aku sih berharap kau akan jatuh cinta juga padaku. Kau akan mujur bila menikah denganku. Kau harus berpikir untuk perbaikan keturunan loh!"ledek Mark sambil menunjuk ke arah hidung Isabelle

Seketika Isabelle tahu apa maksudnya. Mark sedang mengejek dirinya. Ia membelalakkan mata. "Enak saja!"serunya cemberut sementara Mark tertawa.

"Sudah waktunya kita pulang. "kata Mark berdiri dan bersiul memanggil Skye, anjingnya.

Sepulang dari sana Isabelle langsung membantu ibu menyiapkan makan malam dan lalu membantu ayah membereskan pekerjaan lainnya. Malamnya saat tidur ia teringat kembali dengan kejadian di padang tadi. Ia masih tidak percaya kalau Mark selama ini menyukainya. Entah dia memang menyembunyikan perasaannya selama ini atau Isabelle yang tidak peka. Beberapa hari ini Isabelle terus mendapatkan kabar yang mengejutkan. Mengenai masalah sang ayah, kedatangan Henry bersama tujuannya dan sekarang pengakuan Mark. Tapi baginya yang paling menghibur adalah pengakuan Mark. Mendadak Isabelle tersenyum sendiri dan tanpa sadar tertawa diam-diam dari balik selimutnya.

"Hei tidur... Sudah malam..."gumam Cecil saat mendengar adiknya cekikikan.

Isabelle kaget. Ia mengira kakaknya sudah tertidur dari tadi. "Ya kak... Hehehe..."sahutnya sambil berselimut dan menutup mata mencoba untuk tidur.



❤️❤️❤️❤️
Tbc

25 April 2018

You're Mine (Sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang