Part empat

3.5K 175 11
                                    

From Past And Now
Written by devafrn
Gaystory
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Clison berjalan kesebuah ruanan atasannya. Ya dia dipanggil oleh atasannya siapa lagi kalau bukan manager kafe tempatnya bekerja. Tidak perlu menebak-nebak apa yang akan terjadi karena clison sudah tahu apa yang menyebabkannya dipanggil oleh manager kafe. Karena insiden dirinya menampar scander yang tak lain adalah pengunjung kafe itu, managernya mendapatkan laporan dari pegawai lain dan kini saatnya dirinya yang dipanggil untuk menghadap sang atasan.

Saat sampai didepan ruangan atasan, dia membuka pintu yang tertutup itu. Clison berdoa semoga pekerjaannya tidak terancam karena hal itu. Dia mengakui kalau tindakannya itu bukanlah tindakan yang sepele. Apalagi disini dia hanya sebagai pekerja bawahan saja yang hanya pengantar pesanan dan mencatat pesanan pula.

Clison masuk dengan pelan serta menundukkan kepala. Saat sang manager mempersilahkannya duduk, maka dirinya duduk.

"Kamu tau apa kesalahanmu ?" tanya pria dihadapannya.

"Iya tuan saya tau" jawab clison dengan suara pelan.

"Begini clison. Kamu sebagai pegawai disini seharusnya tau bagaimana cara kamu untuk bersikap kepada pelanggan. Memang itu bukan sepenuhnya kesalahan kamu tapi dengan menampar pengunjung itu merupakan tindakan yang tidak sopan dan melanggar aturan kafe kita" jelas atasan yang membuatnya semakin menundukkan kepala.

"sa-saya mengerti tuan. Tapi saya hanya reflek menamparnya karena bertindak kurang ajar dengan saya. Jadi saya hanya membela diri saja" jawab clison.

"Saya mengerti clison. Tapi tindakan kamu itu bisa mencoreng nama baik kafe ini. Apalagi dengan adanya pelanggan lain yang melihat kejadian itu" clison hanya diam mendengarkan saja.

"Jadi dengan sangat menyesal saya harus memberhentikan kamu dari sini. Bukan hanya pegawai lain saja tapi pengunjung yang datang kesini kaget dengan tindakanmu" clison menatap kearah pria depannya ini dengan tidak percaya. Dia berharap kalau dirinya salah dengar. Berharap kalau telingannya tidak berfungsi sebentar jadi dia salah mendengar.

"Maaf tuan ?"

"Hmm.. Saya harus memberhentikan kamu bekerja disini clison. Silahkan mencari pekerjaan lain.. Saya doakan kamu mendapat pekerjaan yang lebih baik dari sini. Dan ini upah kamu selama bekerja dan ada uang tambahan untukmu" Clison menatap amplop putih yang diberikan oleh sang atasan kepadanya. Dia menerima amplop tersebut.

Dengan berat hati dia mengucapkan terima kasih kepada pria didepannya dan berjalan pelan keluar ruangan.

Setelah ini dia tidak tau apa yang harus dilakukannya untuk mendapat pekerjaan. Mulai detik ini dia sudah menjadi pengangguran. Tapi dia tak akan mau berlama-lama. Jadi masih ada banyak waktu hari ini. Dia harus mencari pekerjaan langsung.

Clison mengambil tasnya dan mengganti seragam bekerjanya dengan baju kaos yang dipakai sebelum bekerja. Sebagian teman bekerjanya ada yang bersedih mendengar pemecatannya tapi tak sedikit juga yang menjelekkan bahkan senang karena dia dipecat. Dia hanya diam tersenyum mendengar ucapan-ucapan teman kerjanya yang menusuk hati.

Clison berjalan keluar kafe. Dia tidak tau harus kemana. Tidak tahu harus mencari pekerjaan di tempat mana. berkeliling dengan berjalan mungkin langkah satu-satunya karena dengan berjalan kaki akan lebih mudah mendapatkan informasi dan lebih teliti untuk melihat lowongan-lowongan pekerjaan yang tersedia.

Dia berjalan sambil mlihat kanan kirinya berharap menemukan sebuah kertas iklan lowongan pekerjaan. Nihil. Sudah berapa lama dia berjalan dan mencari tapi tidak menemukan satupun. Panas terik matahari terasa menyengat diatas kepalannya. Tapi itu tak akan melunturkan semangatnya. Yang ada di kepalannya saat ini hanyalah pekerjaan dan anak. Dia tak mungkin bisa menghidupi anaknya tanpa pekerjaan.

From Past And NowWhere stories live. Discover now