Part enam

3K 175 4
                                    



From Past And Now
Written by devafrn
Gaystory
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ddrrttt...ddrrtt...ddrrtt...

Karena merasa terganggu dengan suara deringan teleponnya, mau tidak mau clison bangun. Dia melihat jam yang menempel di dinding kamarnya masih terlalu pagi untuknya bangun. Karena teleponnya yang membangunkan, maka dia mengambil teleponnya untuk melihat siapa yang mengganggunya dengan membangunkan dia sepagi ini.

Bayangkan kalau dia bangun satu jam sebelum jam biasa dia bangun. Tentu kesal. Saat clison lihat tidak ada tertera nama disana hanya barisan angka-angka saja.

Clison menelepon nomor tersebut siapa tahu itu panggilan penting walaupun sebenarnya tidak ada yang pernah meneleponnya untuk sesuatu hal penting kecuali anaknya untuk menanyakan kabar saat angel berada di jauhnya.

Dia menunggu panggilannya diterima oleh orang tersebut. Tak lama akhirnya di terima oleh orang sebrang.

"halo ini siapa ya yang menganggu tidurku" sarkas clison langsung. Terdengar helaan napas dari orang tersebut.

"cepat buka pintumu. Aku sudah capek menunggu diluar" clison mengernyit. Suara laki-laki.

"siapa kau ?" bingung clison.

"sudahlah buka saja nanti kau juga akan tahu" clison mematikan panggilan itu. Dia takut kalau orang tersebut adalah penjahat. Tapi mana mungkin penjahat mengangkat teleponnya.

Dia menolehkan kepala kearah samping tepat anaknya yang sedang tertidur. Dengan sedikit keberanian dan sedikit rasa takut, dia berdiri dari duduknya dan berjalan keluar kamar setelahnya.

Clison menuju dapur untuk mengambil sapu lantai. Ya dia mengambil sapu lantai itu hanya untuk berjaga-jaga saja. Takut kalau misalkan orang tersebut adalah penjahat dan akan merampoknya atau bahkan menculik. Jadi sebelum itu terjadi, dia akan memukul orang tersebut dengan gagang sapu.

Setelah mengambil sapu dari dapur, dia berjalan dengan pelan-pelan kearah pintu dengan sapu yang digenggamnya. Semakin dekat dan semakin dekat. Clison menarik nafas dan menghembuskannya. Dia lakukan itu berulang-ulang untuk menghilangkan rasa takutnya.

Sampai didepan tepatnya pintu rumahnya, dia menarik nafasnya lagi. Dia mengangkat sapu tersebut. Clison membuka kunci dan memegang gagang pintu. Jadi, satu tangannya membuka knop pintu dan satunya lagi membawa sapu.

Clison membuka pintu itu perlahan. Saat pintu sudah terbuka penuh, dia melayangkan sapu tersebut tapi sebuah tangan mencekalnya.

"kau mau memukulku hm ?" saat itu juga clison menjatuhkan sapu dalam genggamannya karena melihat siapa yang datang.

"maaf Mr.Delson, saya pikir anda tadi perampok" ucap clison. Ya orang dihadapannya ini adalah scander. Siapa lagi kalau bukan atasannya. Clison juga binguing kenapa orang dihadapannya ini datang kerumahnya pagi buta seperti ini.

"sudahlah clison panggil saja aku scander" clison hanya menganggu. Kalau boleh jujur, clison ingin sekali menendang orang di hadapannya ini untuk keluar dari rumahnya. Tapi itu tak akan mungkin dilakukannya. Dia masih ada rasa sopan.

Setelah clison mempersilahkan scander masuk, maka scander duduk diruang tamu sedangkan clison menyiapkan minuman untuk scander. Tak butuh waktu lama untuk clison membuat sebuah cokelat panas. Ya mungkin minuman itu cocok untuk dini hari seperti ini. Dia bingung kenapa scander datang kerumahnya apalagi dengan baju yang rapi seperti siap untuk bekerja.

Clison berjalan kearah ruang tamu sambil membawa secangkir cokelat panas. Setelah sampai, dia meletakkan minuman itu diatas meja. Setelahnya dia bicara kepada scander kalau dia ingin membasuk mukannya terlebih dahulu.

From Past And NowWhere stories live. Discover now