Dua

88.2K 4.8K 243
                                    

Selamat membaca

***

Author POV

"Tuh senengan lo dateng" "Pagi para bidadariku" "Eh liat ada Keana sama Shanin cantik banget ya" "Pagi Shanin" "Hai Keana" "Mereka nyalon dimana ya gue iri liat rambutnya" "Itu tuh yang namanya Keana yang kemarin gue ceritain"

Dan begitulah setiap paginya sapaan bisikan pujian dari siswa siswi sekolah saat kedua sahabat ini berjalan menuju kelas

Shanin selalu membalas sapaan mereka yang terkadang hanya lewat senyuman, berbeda dengan Keana yang selalu memasang wajah datar kadang sengaja memasang earphone atau berpura pura memainkan ponsel agar tidak ada orang yang mengganggunya

Shanin yang tau akan sifat temannya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya, ia juga sebenarnya bingung kenapa warga sekolah sebutlah terlalu 'mengagung agungkan' mereka.

Shanin mengalihkan pandangannya pada gadis disampingnya itu, tinggi yang hampir sama dengannya, kulit putih yang terawat, alis tebal yang menurutnya mirip dengan Savannah Montano, hidung mancung dan bibir merah muda yang tipis namun berisi, ditambah lagi mempunyai lesung pipi dan rambut ikal sepunggung yang ia yakin baru dicatok tadi pagi,

Sangat imut namun masih memiliki sisi elegan.

"Jangan bilang lo juga ngefans sama gue" ucap Keana tiba-tiba karna sedari tadi merasa diperhatikan oleh Shanin

"Ngomong lo sama pantat gue" balas Shanin tidak terima

"Lo kenapa sih dingin banget sama mereka?" balasnya lagi sambil merebut salah satu headset Keana dan memakainya

"Kalau gue dingin berarti butuh kehangatan dong?" jawab Keana santai

"Bodo amat Ken bodo" tutur Shanin menyerah

**

Saat ini pelajaran Kimia baru saja selesai dan tiba tiba perempuan bersanggul tinggi yang bernama Bu Anni itu kembali membuat seluruh kelas menahan nafas, kecuali Keana dan Shanin karna guru itu akan menyebutkan hasil test minggu kemarin

Satu persatu sesuai abjad Bu Anni menyebutkan nama dan skor nilainya, ada yang mendapatkan 75, 60 bahkan 20

Namum saat berhenti pada nama Keana guru itu tersenyum

"Keana Yukira Mahendra selamat nilai kamu sempurna, 100" mendengar itu Keana hanya tersenyum simpul baginya sudah biasa mendapatkan nilai 100 disemua mata pelajaran

"Dasar cicit Albert Einstein" Bisik Shanin membuat Keana terkekeh pelan

Dan saat Bu Anni menyebutkan Shanin mendapatkan nilai 95 tanpa sepengetahuan warga kelas tangan kedua sahabat itu berhigh five pelan dibawah meja

**

"Gila Ken, kita baru 2 bulan sekolah lo udah hampir ngambil hati semua guru disini" ucap Shanin menggelengkan kepalanya

Saat ini mereka berdua sedang berjalan menuju kantin sekolah,

"Gue gila gara gara baru 2 bulan disini udah deket aja sama makhluk kaya lo" jawab Keana santai sambil mengetikan sesuatu diponselnya

Keana Yukira : ini otw kantin, gue sama Shanin kok

"Haha bener gue ngerasa baru kemarin kita selesai MOS tapi sekarang udah mau 2 bulan aja ya" jawab Shanin sambil tersenyum kepada salah satu murid yang menyapanya

Heaven (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang