Lima Puluh Delapan

36.6K 2.2K 740
                                    

WINNER - REALLY REALLY

Happy reading

***

Author POV

"Bilang yang belum kebagian buruan kesini" sorak Jihan kepada beberapa anak Arena yang sedari tadi sudah datang bergantian ke stand mejanya

"Idih rujak euy" "Mayan siang-siang gini dapet yang seger-seger kecut" "Gratis kan ini" "Hasil nyolong Ji?" "Cuci tangan gak lu nying"

"Bacot amat tinggal ambil ini" balas Jihan seperti ingin memukul teman-temannya namun tertahan karna ponselnya tiba-tiba berdering, mendapatkan notifikasi pesan dari Keana

Keana Yukira : Gue telat

Jihan Rekha : Kapan gue ngemilin elu :)

Keana Yukira : Gue telat dateng ke Arena.

Jihan Rekha : Oh ngomong dong, mau dateng jam berapa yang?

Keana Yukira : Sorean, gue mau nonton basket

Jihan yang membaca itu langsung mengangkat sudut bibirnya"Oh udah mulai memaafkan si abang"

Jihan Rekha : Okay, no problem

**

Disisi lain, Keana yang ternyata masih berdiri di lobby itu seketika membuang nafas beratnya, setelah sedari tadi berdebat dengan dirinya sendiri, akhirnya sekarang Keana bisa mengambil keputusan yang telah mengalahkan ego-nya

Keana menyimpan ponselnya lagi ke dalam saku blazer sembari membalikkan badannya, berjalan menuju stadion basket indoor ditempat teman-temannya berada saat ini

....

....

"Your taste is so good" Jeje bergumam pelan saat Shanin baru saja melepaskan ciuman panas mereka, dengan mata yang masih terpejam Shanin hanya tersenyum tipis menerima pujian itu

Shanin yang enggan melepaskan lingkaran lengannya dileher itu kembali mengecup rahang Jeje hingga naik ke bagian bawah telinga gadis itu secara perlahan, seperti belum puas dengan apa yang baru saja mereka lakukan..

"Gue suka aroma parfum lo, jangan diganti ya" Shanin berbisik seperti memohon

"Wangi ya?" Shanin mengangguk pelan

"Mahal soalnya" ucap Jeje lagi membuat Shanin yang masih mengecup rahang itu seketika tertawa geli

Saat masih berada diposisi yang sama, seperti bercanda sambil sesekali saling mencumbu satu sama lain seakan mereka lupa bahwa masih berada dilingkungan sekolah,

Keduanya refleks membenarkan posisi masing-masing karna dikejutkan oleh bunyi ponsel Shanin yang tiba-tiba saja berdering

"Aya" gumam Shanin seperti memberi tahu

Sebelum mengangkat telfon Keana, Shanin langsung memegang pergelangan tangan Jeje saat menyadari gadis itu berniat untuk menjaga jarak darinya

Shanindya Rajata : Iya Aya? (Shanin menjawab telfon Keana namun masih memandang wajah Jeje)

Keana Yukira : Belum pada masuk stadion kan?

Shanindya Rajata : Ini kita mau masuk, lo dimana? (Shanin mengangkat sudut bibirnya karna Jeje baru saja menautkan jemari mereka)

Keana Yukira : Gue berubah pikiran, tungguin dipintu masuk

Shanindya Rajata : Okay baby

Heaven (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang