Lima Puluh Tiga

19.6K 1.8K 156
                                    

Zedd - Find You ft. Matthew Koma, Miriam Bryant

Happy Reading

***

Author POV

Setelah kurang dari 6 jam penerbangan, pesawat Jet yang sudah terpakir sempurna itu sesaat kemudian langsung membuka pintu utamanya, membuat sekitar lebih dari 20 orang berpakaian hitam itu langsung menundukkan badannya seperti menyambut kembali kedatangan pemimpin mereka

Sesaat kemudian Sean lalu berjalan menuruni anak tangga, yang mana dibawahnya karpet merah sudah terbentang dibawahnya

Diikuti oleh seorang gadis yang sudah memakai mantel tebal jenis overcoat-nya, dengan winter scarft yang sudah menutupi setengah wajahnya, Sahar hanya berjalan santai mengikuti Sean dari belakang

Saat ini di Jepang sedang memasuki musim dingin, membuat semua yang ada disekeliling mereka hanya terlihat berwarna putih karna tertutupi salju, ditambah saat ini masih pukul 04.45 membuat suhu di Jepang saat ini masih berada dibawah 10 derajat Celcius,

"Woah, aku tidak menyangka akan sedingin ini" dengan buru-buru Sean berjalan cepat masuk ke dalam limousine, yang mana pintunya sudah terlebih dulu dibukakan oleh salah satu pengawalnya

"Okaerinasai, Joushi (Selamat datang kembali, tuan)"

"Cepatlah, tidak ada yang boleh melihat wajahmu disini" ucap Sean dengan serius karna khawatir jika nanti ada orang-orang yang melihat wajah Sahar

Posisinya yang saat ini menjabat sebagai salah satu petinggi Mafia, membuat Sean mau tidak pasti memiliki sedikit banyaknya rival, Sean hanya tidak ingin orang-orang mengetahui jika Sahar adalah adik kandungnya, karna jika saja fakta tersebut menyebar, musuhnya pasti akan menjadikan Sahar sasaran empuk untuknya,

Tentu saja Sean tidak ingin hal itu terjadi karna bagaimanapun juga hanya Saharlah satu-satunya anggota keluarga yang ia punya, walaupun terkenal akan kejam tapi Sean masih memiliki rasa sayang kepada adiknya

Saat Sahar baru saja duduk disofa panjang bersamaan dengan pintu mobil yang ditutup oleh pengawal mereka, hal pertama yang Sahar sadari adalah kaca mobil yang sengaja dibuat tidak tembus pandang membuat ia sama sekali tidak bisa melihat keluar untuk sekedar melihat pemandangan agar tidak bosan selama diperjalanan

Saat mobil itu baru saja bergerak, karna tidak tau akan berbuat apa, Sahar langsung menyandarkan punggungnya disandaran sofa dan kembali menutup kedua matanya, berpura-pura tidur karna tidak ingin diajak mengobrol oleh Sean. . .

Dengan keadaan kedua mata yang sudah terpejam, satu-satunya yang langsung dipikirkan oleh otaknya saat ini adalah Keana

Entah mengapa ia tiba-tiba membayangkan saat pertama kali bertemu dengan Keana diruangan atas kantin dulu, walaupun saat itu keadaannya masih setengah sadar, tapi Sahar masih mengingat dengan jelas bagaimana raut wajah gadis itu tengah termenung memperhatikannya dari ujung kaki hingga kepala, memikirkan lucunya ekspresi wajah Keana dulu membuat Sahar tanpa sadar langsung mengangkat sudut bibirnya

"Kamu jangan senyum terus, itu yang bolong dipipi bikin gemes" "Cium aja kalau gemes" . . .

"Kamu masih punya hutang penjelasan sama aku" "Apa?" "Tentang kemarin malam di cafe" . .

"Sini ponselnya" " Mau ngapain?" "Ini nih line kamu kok gak ada fotonya, nanti aku berasa chat sama robot, simsimi aja punya foto keles" . . .

" Gausah senyum-senyum" "Kan kamu sendiri yang minta cium" "iya tapi gak disini juga sayang". .

"Kok keliatan nakal ya?" "Dih yang nakal itu kamu, aku cuma korban ya disini" . .

Saat masih ditengah perjalananpun pikiran Sahar tanpa henti terus bernostalgia, dan karna memikirkan semua kenangannya bersama Keana itu membuat air matanya tiba-tiba saja jatuh dipipinya, dengan cepat Sahar langsung menghapusnya karna takut jika nanti Sean menyadari jika ia baru saja menangis

Heaven (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang