Tiga Puluh

34.1K 2.7K 270
                                    

Years & Years - King (MACE Remix)

Happy reading

***

Author POV

Dipha yang awalnya sedikit termangu mendengar ucapan Sahar, mau tidak mau mengikuti langkah kaki itu dari belakang pertanda ia setuju dengan tawaran Sahar tadi karna Dipha tidak ingin dibilang pengecut oleh gadis itu

Dipha langsung menutup pintu apartemen dengan cara menghempaskannya membuat Jihan yang masih mematung diposisinya seketika tersadar akibat bunyi keras itu

"Idiot!" Jihan langsung berlari mengejar Sahar dan Dipha yang sudah keluar dari apartemen, namun terlambat untuk gadis itu karna lift yang dinaiki oleh Sahar dan Dipha sudah terlebih dahulu tertutup rapat "Damn!"

Jihan masih memiliki peluang karna salah satu lift tiba tiba terbuka didepannya, tanpa pikir panjang Jihan langsung masuk dan menekan angka satu untuk menuju ke lantai dasar

"Bego! Seharusnya gue gak ngomong kayak tadi!" "Iya! Seharusnya gue biarin aja mereka cakar cakaran disana!" "Ah anjing!"

Selama didalam lift Jihan tidak bisa berhenti diam dan selalu mengutuk dirinya sendiri, Jihan yang tau bahwa tidak akan sempat mengejar Sahar dan Dipha langsung mengeluarkan ponselnya saat pintu lift baru saja terbuka

Dengan cepat sembari berlari menuju lobby utama Jihan langsung menelfon Gisel, dan benar saja saat melangkahkan kakinya keluar dari lobby Jihan bisa melihat Toyota Supra putih dan Mazda miliknya baru saja meninggalkan gedung besar itu dengan aksi kebut kebutannya

Disisi lain Gisel yang baru saja mengantar Keana kerumahnya langsung mengambil ponselnya karna ada panggilan dari Jihan

Gisela Ormanda : Ya?

Jihan Reka : Jemput gue sekarang ke apartemen Sahar!

Gisela Ormanda : Nyantai, ini gue lagi jalan kesana

Jihan Reka : Ngebut! Gue mohon! Ngebut sekarang juga!

Gisela Ormanda : Lo kenapa sih

Jihan Reka : Dipha sama Sahar mau balapan dilintasan DR, gue mohon lo kes-

Jihan langsung tertunduk lemas dilobby saat Gisel tiba tiba memutuskan sambungan telfonnya begitu saja, Jihan benar benar panik karna ia sangat tau Sahar tidak pernah main main dengan ucapannya, Jihan tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri jika saja nanti terjadi sesuatu pada kedua gadis itu

Kurang dari sepuluh menit sambil berjalan mondar mandir tiba tiba terdengar suara knalpot mobil membuat Jihan langsung mengalihkan padangannya, benar saja mobil milik Gisel langsung terparkir sempurna didepannya "Emang gak sia sia lo pake Porsche"

Tanpa pikir panjang Jihan langsung masuk kedalam mobil dan saat gadis itu baru saja menutup pintunya detik itu juga Gisel langsung menekan pedal gasnya kembali, belum sempat Gisel menanyakan apa yang sebenarnya terjadi Jihan sudah terlebih dahulu memarahinya

"Kenapa lo gak bawa ceweknya sihh" geram Jihan sambil memasang seatbeltnya

"Gue gak sempat balik jemput dia"

"Gue yakin Sahar bakal batalin balapannya kalau Keana yang minta bego" Gisel hanya diam dan membenarkan perkataan Jihan dalam hati

"Gak usah tanya apa apa dulu, yang terpenting sekarang kita harus nyampe di Arena sebelum mereka" dengan sudah menundukkan kepalanya Jihan hanya bisa memijit dahinya dengan kedua tangannya

Heaven (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang