O1 - She

1.3K 85 9
                                    

Terbangun di atas ranjang tanpa pakaian siang ini tidak membuat Kalula Janitra menangis bombay atau menjerit keras seperti orang depresi, bukannya ia sudah terbiasa atau pernah mengalami hal seperti ini hanya saja daripada meratapi kesialannya leb...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terbangun di atas ranjang tanpa pakaian siang ini tidak membuat Kalula Janitra menangis bombay atau menjerit keras seperti orang depresi, bukannya ia sudah terbiasa atau pernah mengalami hal seperti ini hanya saja daripada meratapi kesialannya lebih baik mencari cara yang paling realistis untuk mengatasi kekacauan ini.

Dia bukan cewek polos bukan juga cewek nakal dia hanya cewek biasa-biasa saja yang untungnya saat umurnya tujuh belas sudah khatam edukasi tentang seks dini dan bla bla bla. Jadi paling nggak dia gak kayak cewek bodoh yang hanya bisa meratapi nasibnya.

walaupun benar-benar tidak ingat detailnya tapi dia tahu ada yang salah semalam. Dia bukan hanya minum sampai hangover di Coastal Kitchen, dia melakukan lebih dari minum dan mabuk.

Sudah jelas dan dapat dipastikan, dengan ketelanjangannya, ranjang dan pakaian yang berserakan itu semua cukup untuk membuktikan kalau dia memang melakukannya- melakukan seks untuk yang pertama kalinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sudah jelas dan dapat dipastikan, dengan ketelanjangannya, ranjang dan pakaian yang berserakan itu semua cukup untuk membuktikan kalau dia memang melakukannya- melakukan seks untuk yang pertama kalinya.

Benar-benar sialan! Seharusnya Kalula tidak menerima ajakan jamuan Klien boss nya itu. Harusnya ia tetap ada di room nya bukan malah menemani minum pria mata keranjang itu hingga berakhir di atas ranjang.

Ponselnya berdering keras mengagetkan Kalula yang melamun, karena memikirkan banyak hal dan kelangsungan hidupnya setelah ini.

Ia malas mengangkat tapi deringan yang tidak berhenti itu membuatnya urung, dengan hati-hati wanita itu turun dari ranjang melilitkan selimut ketubuhnya hingga mirip kepompong.

Nyeri dan pening seketika menyerang Sanaya begitu kaki nya menapak lantai dingin deck. Mengabaikan rasa sakit itu ia mencari dimana ponselnya berada dengan langkah pelan seperti jalannya nenek buyutnya ia turun dari tangga mengikuti suara dering ponselnya yang tidak pernah berhenti - sang penelepon gigih sekali sepertinya.

"Halo"

"Dimana kamu?! Kenapa Luke Edwin bilang kalau dia tadi malam di pukul pacarmu di Sun deck kamu diam-diam bawa pacar ya!?"

Pacar? Pacar siapa?

Kalula menggigit bibirnya, sekelebat bayangan bermain-main di otaknya setelah sapaan tidak sopan bossnya di ujung telepon.

The Red StringWhere stories live. Discover now