Kebanyakan pemain bola itu tipe cowok yang suka break the rule, bukan tipe cowok alim yang serba strict. Bukan tipe cowok yang bisa dipercaya, dan bukan juga cowok yang punya prospek baik buat dijadikan pendamping hidup mereka pasti punya track reco...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jangan tanya bagaimana perasaan Kalula Janitra sekarang yang jelas wanita itu terkejut setengah mati saat pria asing baginya itu bukannya menghindar malah mendekapnya lebih erat dan beberapa kali kedapatan mengusap naik turun punggungnya dan puncaknya adalah saat telapak tangan hangat pria itu mengusap lembut rambutnya. Kalula untungnya mendapatkan kembali kewarasannya dan buru-buru mendorong pria tersebut dengan sisa tenaga yang ia miliki.
Maksudnya bagimana bisa? Mereka adalah orang asing satu sama lain tapi mengapa mereka -terlebih lagi pria itu terlihat sangat kasual saat menyentuhnya, mengusapnya dan memeluknya?
Apakah pria itu sejenis pria yang terlalu open minded? Mesum atau apa? Astaga!
Saat ini Kalula sangat malu dan tidak berniat untuk melihat lebih jauh tampang pria yang ia peluk dengan sembarangan seolah-olah dia adalah wanita yang murahan, tindakannya saat ini membuatnya mengingat kembali apa yang terjadi saat di cruise!
Pria di depannya itu sempat mencoba untuk mengatakan sesuatu kepada Kalula, tapi wanita itu terlalu kacau untuk memahami apa yang pria itu katakan kepadanya.
"Wait-"
Bagi Kalula semua ini salah! Sangat salah karena memeluk pria asing yang tidak dikenalnya apalagi di tempat publik yang rawan terekspos seperti ini.
Dia ini seorang Indonesia citizen dimana citra adalah segalanya! Tapi sialnya wanita itu tidak bisa menolak sama sekali untuk sesaat karena terlalu terlena dengan sensasi yang disebabkan oleh kedekatan mereka -perasaan hangat dan nyaman.
Tapi otaknya yang waras mengingatkan Kalula kembali dengan segala konsekuensi yang menunggu wanita itu di depan mata.
"Ini kesalahan I'm sorry .... "
Kata Kalula dengan suara yang tegas ia tidak memberikan kesempatan untuk pria itu berkata sesuatu padanya atau melihat kembali padanya.
"Dan saya sangat menyesal dengan apa yang terjadi," sambung Kalula sebelum berbalik dan melangkah keluar dari lift yang ternyata pintunya telah terbuka di area ground floor yang untungnya sepi dan meninggalkan pria itu di belakang tanpa penjelasan lebih lanjut.
***
"Heh ngapain kamu di sini?"
Bisma Sanjaya mengagetkan Kalula Janitra yang tengah bersandar di dinding hotel dengan tatapan yang sangat mengkhawatirkan. Pria itu yakin kalau beberapa saat yang lalu dia telah memerintahkan bawahannya itu untuk tetap berada di roomnya sampai urusannya dengan Luke Edwin selesai bukannya nongkrong di koridor longue macam anak hilang.
"Pak Bisma ...." Kalula Janitra menoleh dengan tampang yang sangat menuduh. Membuat Bisma jelas tidak nyaman dengan hal itu.
"Kenapa anda tidak bilang kalau Sir Luke Edwin, menginap di hotel yang sama dengan kita?"
