Part 17

920 75 34
                                    

Author's POV

Matahari kala siang itu tidak memancarkan sinarnya, Zachary berjalan menelusuri trotoar bersama Greyson. Mereka sedang menikmati suasana musim dingin, meskipun salju belum menyelimuti kota itu. Dengan kaki mungilnya, Zachary melompat-lompat seraya tertawa bersama, "Dad, apa aku boleh memakan salju?" Greyson memicingkan matanya mendengar pertanyaan yang di lontarkan Zachary, "Tidak," jawabnya sambil mengayunkan jari telunjuk. Zachary mengerucutkan bibirnya, tanda kecewa.

Niall seperti tidak mau mengikuti jejak Greyson yang memakan waktu cukup lama untuk menemukan tambatan hati baru. Setelah putus dengan Olivia, Niall sudah menemukan gadis baru. Niall nampak sedang bercumbu mesra dengan kekasih barunya di dalam kelas yang sedang kosong. Mereka begitu terikat, seperti tidak ada orang lain selain mereka di dunia ini.

Greyson tiba di sekolah musiknya, mengecek beberapa jadwal mengajarnya hari ini sambil mengajak Zachary keruangannya. Ia tidak langsung mencari sosok Niall yang biasa duduk di meja resepsionis karena memang jam operasi sekolah itu belum di mulai. Tangan kanan Greyson menggenggam jemari Zach, sementara tangan kirinya membaca jadwal mengajarnya pada selembaran kertas folio. Hanya derap langkah kaki mereka saja yang terdengar di sepanjang lorong menuju ruangan Greyson.

"Dad, aku haus," Greyson menoleh kebawah, "Aku punya jus apel," jawab Greyson. Zachary menyengir, tak sabar ingin masuk. Ia berlari ke arah lemari es kecil milik Greyson, mengambil sekotak jus apel lalu meminumnya.

"Duduk lah di sana sembari menunggu teman-teman mu datang," perintah Greyson sambil mengacungkan telunjuknya pada sofa di sudut ruangan. Zachary menurut, ia duduk sambil menyedot jus apel miliknya. Kaki kecilnya berayun-ayun, bersenandung, memperhatikan Greyson yang mulai membuka laptopnya. Zachary diam tidak banyak bicara, namun hal itu tidak bertahan lama. Ia tetaplah anak kecil yang suasana hatinya dapat berubah-ubah dalam waktu yang singkat.

"Daddy, aku mau pipis," Ia memegangi celananya di hadapan Greyson. Kedua mata Greyson masih menatap layar namun kepalanya lebih condong mengarah kearah Zachary, "Tunggu sebentar, Nak. Biar Dad antar,"

Zachary menggeleng, "Tidak usah, aku sudah besar." Tanpa menunggu jawaban dari Greyson, ia sudah berlari keluar menuju toilet. Mendorong kuat pintu kamar mandi, Zachary memilih bilik toilet mana yang ingin dia gunakan. Sebelum masuk, ia menarik kursi kecil yang sudah di sediakan di dalam toilet. Menempatkan kursi kecil pada posisi yang ia inginkan, ia mulai melepaskan panggilan alamnya.

Sekembalinya dari toilet, Zachary tidak langsung kembali keruangan Greyson. Ia berjalan melihat-lihat satu persatu kelas yang kosong, sampai akhirnya ia memasuki kelas dimana ada Niall dan kekasihnya. Zachary diam memperhatikan mereka berdua yang sedang duduk sambil bermesraan, memanggil nama masing-masing dengan panggilan aneh. Raut wajah Zachary membentuk sebuah kengerian ketika mendengar Niall memanggil kekasihnya dengan sebutan buah-buahan. Lalu saling mencium satu sama lain. Entah apa yang anak itu sedang pikirkan, raut wajahnya mendadak cemas, tak butuh waktu lama untuk menyaksikan pemandangan itu, ia segera berlari kembali kedalam ruangan Ayahnya. Greyson kebingungan ketika melihat putranya merengek, bergurau dengan kata-kata yang tidak jelas.

"Dad, tidak boleh.... aku tidak..... menggelikan," Zachary mulai menangis

"Sshh....sshhh hey hey, ada apa?" tanyanya berusaha menenangkan. Greyson menggiring Zachary ke sofa dan perlahan mengusap-usap puncak kepalanya, "Apa yang terjadi?"

Sudut bibir Zachary tertarik kebawah, "Dad tidak boleh punya pacar," Kedua mata Greyson melebar, "Zach tidak mau Dad seperti Niall,"

"Ada apa dengannya?"

"Ia dan kekasihnya memanggil nama mereka dengan sebutan buah-buahan. Aku tidak mau Dad memanggil Sansa dengan sebutan sayuran. Itu menjijikan," ujarnya dengan tersedu-sedu. Greyson tak bisa menahan tawanya. Tawanya meledak di hadapan Zachary, namun sesaat kemudian ia menahannya, karena air mata Zachary semakin deras. Greyson menarik Zachary kedalam pelukannya dan menciuminya berkali-kali, "Dengar, Dad bukan tipe pria seperti itu," Zachary mengusap air matanya, "Dad tipe pria seperti apa?" Greyson bergumam, hendak berpikir, "Hmm..." Matanya menatap kearah manik mata Zachary, "Dad tipe pria klasik yang tidak suka hal seperti itu,"

New Journey [Greyson Chance]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang