Pure Love "4"

1.3K 134 0
                                    

part 14


Sena membuka matanya karena merasa ada yang hilang dari tangannya.

"Mizuki.."

Panggilnya tidak mendapat jawaban.

"Mizuki?"

Panggilnya lagi karena tidak mendapat jawaban. Dia memakai bajunya kembali dan berjalan keluar.

"Mizuki?! Mizuki! Mizuki!!"

Panggilnya terus. Kamio yang mendengar teriakan Sena pun terbangun.

"Ada apa pagi-pagi begini berteriak?"

"Mizuki! Apa kau melihat Mizuki?!"

"Aku tidak melihatnya, ada apa?"

"Mizuki tidak ada di kamarnya."

"Hah?! Bukankah kalian tidur bersama?!"

"Dia tidak ada dikamarnya!"

"Kamar mandi?"

"Tidak ada! Dia tidak ada di kamarnya?! Kemana dia pagi-pagi begini?!"

"Jangan emosi dulu Sena, kita akan mencarinya okey."

Ucap Kamio mencoba menenangkan Sena. Mereka pun mulai mencari Mizuki disekitar mansionya. Sena mengerahkan semua pelayannya untuk mencari Mizuki. berjam-jam mereka mencarinya tapi tidak menemukan Mizuki.

"Mizuki! dimana kau Mizuki?!"

Pekik Sena yang mulai frustasi. Tarou mulai mencurigai sesuatu.

"Tuan Sena.."

"..."

"Kenapa tidak kita tanyakan pada nyonya?"

"Apa maksudmu Tarou?!"

Tanya Sena menatap Tarou.

"Semalam mereka bertemu."

"Bertemu? Dia tidak mengatakan apapun padaku soal pertemuannya?"

"Nyonya pasti mengatakan sesuatu pada Mizuki, jadi dia tidak bicara apa-apa."

"Kalau benar begitu, kita tanyakan pada ibumu, Sena."

Ucap Kamio. Sena tanpa basa basi lagi mencari ibunya.

Saat dia berada di depan pintu ibunya, dia mendengar suara ibunya berbicara dengan seseorang.

"Kenapa kalian tidak membunuhnya langsung? Bagaimana dia jika dia kembali? Orang buta itu punya insting. Kalian itu pembunuh yang benar-benar bodoh, membiarkan korbannya di hutan begitu saja."

Sena mulai memanas dan membuka pintu kamar ibunya dengan dentuman keras.

"DIMANA MIZUKI?!!"

Pekiknya langsung tanpa basa basi. Ibunya ketakutan melihat anaknya yang seperti seorang psikopat dan menyeramkan masuk ke dalam kamarnya. Dia menatap tajam Ibunya dan aura membunuhnya juga semakin kuat.

Ibu Sena berjalan mundur beberapa langkah untuk menghindari tatapan putranya.

"Sena! Tenangkan dirimu! Tenangkan dirimu!"

Pekik Kamio menarik Sena menjauh dari Ibunya.

"Tarou! Bawa Sena pergi dari sini. Kalian panggil polisi dan tim pencari! Segera!"

Perintah Kamio. Tarou pun menarik Sena pergi. Tapi Sena tidak mau pergi.

"Aku yang akan tangani ibumu di sini. Cepatlah pergi! aku akan menghubungimu jika sudah mendapatkan tempatnya. Cepat!!"

Pure LoveWhere stories live. Discover now