Part 25

1.2K 119 18
                                    

Maddison Parker's POV

"Cuaca hari ini sangat dingin tapi aku benar-benar tidak sabar untuk natal tahun ini" Bella tersenyum sendiri, dasar aneh.

"Bersama kekasih baru, eh?"

"Mengapa kabarnya bisa secepat ini dokter?" Bella menunduk malu

Aku meraih mantelku, hari sudah semakin malam dan salju semakin tebal. Jadi aku lebih memilih untuk jalan kaki sampai ke apartementku.

Ku lihat Harry telah menunggu di lobby. Aku pun menghampirinya

"Apa kau menungguku dari tadi? Mengapa kau tak menelponku terlebih dahulu?"

"Aku tak ingin mengganggumu, Maddie"

"Kau ini selalu berlebihan, Har. Kalau begitu ayo kita pulang"

Kami pun pulang, melintasi jalanan yang telah diselimuti salju sejak minggu lalu layaknya sepasang kekasih haha. Harry selalu melontarkan lelucon dan kadang melakukan hal-hal konyol sepanjang perjalanan hanya untuk membuatku tertawa.

"Ada yang pernah berkata padaku, jika aku ingin membuat seseorang jatuh cinta maka aku harus membuatnya tertawa. Tetapi setiap kali aku melihatmu tertawa, akulah yang kau buat jatuh cinta" aku pun hanya tersenyum mendengar ucapannya, karena setiap lelucon dan tingkahnya itu selalu mengingatkanku akan Justin.

"Apa kau menyukai natal?" Ucapnya

"Tidak lagi" aku menarik nafas dalam lalu menghembuskannya. Tidak, Maddie. Kau tidak boleh menangis kali ini

"Mengapa? Semua orang menyukai natal, Mad"

"Ini tahun pertama aku tidak menyukai natal. Ayahku dibunuh oleh seseorang di hari itu. Dan sejak saat itu aku membenci natal"

"Maafkan aku, Maddie" Harry mengelus bahuku.

"Dan kau tahu hal terburuk dari itu semua?"

"Apa itu?"

"Aku bahkan belum sempat mengucapkan selamat natal pada Jeremy"

"Jeremy?"

"Yah, Jeremy Parker. Ayahku"

Harry hanya diam tanpa membalas ucapanku.

***

Justin Bieber's POV

Aku mengendarai mobil tetapi salju terlalu tebal sehingga mobilku terjebak di tengah salju

"SIAL!" Aku memukul stir lalu keluar dari mobilku.

Tiba-tiba

BUGH!

Harry.  Aku pun membalas pukulannya. Ia menarik kerahku dan membuatku tersungkur

"SEKARANG AKU TAHU KAU ADALAH DALANG DARI SEMUA INI!"

"A..apa maksudmu?"

"APA KAU PIKIR AKU TAK TAHU KAU YANG MENJEBAK LOUIS?! KAU YANG MEMBUNUHNYA! KARENA KAU TAK BISA MENYELESAIKAN MISI UNTUK MEMBUNUH MADDISON?! SEHARUSNYA SEMUA ORANG MENCURIGAIMU!"

Aku tertawa mendengar ucapan Harry. Ternyata ia sangat pintar

"Ya, lalu apa?" Aku menepis tangan Harry

"KAU BENAR-BENAR KEJAM JUSTIN! AKU AKAN MEMBERITAHU NIALL BAHWA KAU ADALAH PEMBUNUH LOUIS"

"SILAHKAN! BERITAHU SEMUA ORANG, HARRY!"

Aku memukul wajah Harry lalu mendekatkan bibirku ke telinganya
"Dan aku akan memberitahu Maddison bahwa orang yang memberikanku misi untuk membunuh ayahnya adalah kau"

Aku pun melepaskan cengkramanku dari kerahnya. Harry seakan bungkam. Sekarang aku yang menang. Dasar bodoh!

Flash back on

Louis adalah seorang pengkhianat. Ia menjebak Mr. Styles sehingga Mr.Styles harus mengakhiri hidup dibalik jeruji besi karena ia ingin menjadi pemimpin baru diantara kami. Ia juga bekerja di sebuah perusahaan pembunuh bayaran rahasia untuk meminta bantuan dalam mewujudkan misinya itu. Tetapi ia gagal, karena Niall lah yang terpilih. Jika kau bertanya dari mana aku mengetahui segalanya, itu semua karena pemimpin dari perusahaan itu adalah Zayn, adik kandungku.

Kau ingat ketika aku hampir mati saat dikepung oleh Cameron dan Shawn dan dia ada di gedung itu? Sebenarnya ia tak benar-benar mengikutiku karena ia memang berada di gedung itu sebelum aku datang dan sebenarnya bukan Zayn yang merencanakan itu semua. Zayn tak akan sampai membunuhku karena mom. ya, Louis telah mengatur semuanya. Ia seolah-olah menolongku sehingga aku berhutang budi padanya dan tak ada yang curiga jika ia juga bekerja disana.
Dan sebenarnya Shawn dan Cameron tidak mati. Aku melihat mereka di kantor Zayn kemarin. Dan aku akan membalas atas apa yang ia perbuat.

"Zayn. Aku ingin meminta bantuanmu"

"Bantuan apa?"

"Kau tahu Maddison? Aku mencintainya. Sangat mencintainya. Dan aku ingin kau membunuh Louis" Zayn mengerutkan dahinya.

"Apa hubungannya dengan Louis?"

"Ia memberikanku misi untuk membunuh gadis yang telah menolak cintanya sejak SMA. Sebelum menerima misi itu aku tidak tahu bahwa gadis yang ia maksud adalah Maddie. Kau tahu? Aku tak ingin membayar denda jika tak menyelesaikan misi. Aku tak sekaya kau Zayn"

Zayn hanya tertawa
"Yayaya, aku mengerti maksudmu Justin"

"Kau tahu? Ketika seorang pembunuh jatuh cinta ia akan melakukan segala cara untuk membunuh orang yang menghalangi cintanya"

"Baiklah, aku akan memberikan Louis misi tambahan lalu menjebaknya" aku menepuk pundak Zayn berkali-kali

"Thankyou bro!"

Flash back off

"Apa? Kau takut? Maddison akan sangat membencimu! Karena kau yang telah memberikan misi itu atas permintaan ayahmu. Apa yang akan kau jelaskan padanya? Haha" aku pun pergi meninggalkan Harry yang diam seribu bahasa.

Kau memang sahabatku yang sangat pintar tetapi aku jauh lebih pintar darimu, Harry. Dan jika kau terus menghalangiku mendapatkan Maddison, kau akan menjadi targetku selanjutnya. Kejam? Tentu saja. Karena aku adalah seorang Justin Bieber

-to be continued-

Note : gimana nih? Lanjut gaa? jangan lupa vote dan comment yah, gue butuh banget saran dari kalian soalnya masih pemula. Kemungkinan gue bakal lama update part selanjutnya soalnya mau liburan. Tapi gue janji bakal update cepet kalo ada waktu

Thankyou xoxo 😽😽

Lifesaver ( Justin Bieber Love Story ) [COMPLETED]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt