Part 34

1.4K 112 29
                                    

"Map hitam adalah kuncinya, Maddison Parker" perkataan Hailey beberapa minggu yang lalu terlintas di otaknya. Dengan segera Maddison membuka setiap lembar map hitam itu.

"Misi? Misi apa ini?" Maddison menatap ke sekitarnya, memastikan bahwa Justin masih tertidur pulas.

"Misi pembunuhan? milik siapa ini?" Ia terus membolak-balikkan setiap halaman map hitam itu.

Di setiap lembar ini tertulis bahwa sang pemilik dokumen ini adalah Justin. Perasaan resah merasuki otaknya.

"Mengapa Justin memiliki dokumen semacam ini? Apakah ia benar-benar seorang pembunuh?" Pikiran Maddison pun mulai dipenuhi oleh ribuan pertanyaan mengenai laki-laki ini

Tangan Maddison bergetar hebat, ternyata dugaannya selama ini benar, laki-laki yang selama ini ia cintai setengah mati adalah seorang pembunuh. Ia berkali-kali mencoba untuk menyadari dirinya dan berpikir bahwa semua ini adalah mimpi.

Ia melihat ada beberapa ratus daftar nama yang ada disana dan menemukan dokumen usang yang ternyata berisikan misi pembunuhan 8 tahun yang lalu.

"First mission : Jeremy Bieber, October 10 2008, mission completed, client : Mr. Styles"

Maddison menutup mulutnya, nafasnya tercekat, ia menggelengkan kepalanya pelan, tak mempercayai apa yang baru saja ia baca. Ternyata ini adalah kebohongan yang selama ini Justin tutupi. Ia adalah pembunuh ayah kandungnya sendiri.

Ia pun menutup map itu dan mengambil map hitam lainnya yang berada di susunan paling atas. Maddison meloncat beberapa kali untuk menggapai map hitam itu.

Setelah mendapatkan map itu, dengan keberanian dan ketakutan yang luar biasa ia mencoba untuk membuka apa yang ada di dalamnya. Keringat mengucur membasahi pelipisnya. Tangannya masih bergetar sembari membuka lembar demi lembar dokumen itu.
Sampai akhirnya matanya tertuju pada misi tahun lalu. Tepatnya saat hari natal.

"Jeremy Parker, december 25 2015, mission completed,J.Bieber,..."

DEG!

"Dad?"

Dunia sekelilingnya terasa berhenti berputar, sebuah tusukan tajam seakan menusuk sampai ke ulu hatinya. Matanya terpaku membaca nama seorang laki-laki yang begitu ia cintai termasuk dalam misi pembunuhan ini. Kakinya terasa lemas seketika, bibirnya bergetar menahan isak tangis yang sebentar lagi akan pecah, dadanya terasa begitu sesak, perlahan air mata yang sudah menggenang itu turun dari sudut matanya. Hatinya tidak pernah terluka sedalam ini sebelumnya. Ia benar-benar kecewa.

"Justin..." ucapnya di sela-sela isak tangisnya. Ternyata laki-laki yang selama ini ia cintai adalah seorang pembunuh yang tak mempunyai hati dan telah merenggut kebahagiaannya.

Maddison pun mencoba untuk membaca kalimat selanjutnya

"...client : H.Styles"

Lututnya melemas dan akhirnya ia pun terjatuh di lantai. Entah mengapa hatinya jauh lebih sakit saat mengetahui siapa client dari pembunuhan ini.

"Maddie?" Suara parau Justin seakan menyayat telinga Maddison. Ia tak ingin mendengar suara itu lagi.

Maddison menghempaskan map yang ada di tangannya ke lantai lalu menatap tajam ke arah Justin yang mencoba untuk mendekatinya.

Lifesaver ( Justin Bieber Love Story ) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang