chapter 9

17.5K 508 0
                                    

"Hmm? Oh itu via yang mengatakannya. Via kenal sama aubertha itu teman lamanya. Memang kenapa? Kata via, saat kau diberikan padanya itu, aubertha sudah bilang kalau dia mau pindah ke kanada, mau memulai hidup baru. Ibu dan yuvia itu teman nak." Ucap tasya

"Kenapa harus begitu? Maksudku, kenapa ibu melarangku untuk merayakan ulang tahun bu via?" Tanya carla. Ini memang cukup mengherankan, tasya terlihat seperti berbohong sekarang

"Ya? Sayang jangan bicarakan itu lagi sekarang. Ok supaya kau puas ibu akan berikan jawaban nya, itu karena.. beberapa waktu yang lalu ibu sempat bertengkar dengan yuvia. Jadi begitulah kenapa ibu melarangmu. Sudah tekanan darah ibu akan naik saat ini juga, ya sudah kalau kau masih menyayangi ibumu ini, tolong jangan tanyakan ini." Kata tasya

"Baiklah bu. langsung ke rumah teman ibu." Ucap carla. Ia tidak mau tekanan darah ibunya naik lagi. Karena akibatnya sudah pasti, perjalanan ke rumah orang tua julia takkan berhasil.

25, menit kemudian mereka sampai dirumah orang tua julia. Cukup besar juga rumahnya. Tasya hendak turun dari mobil, namun ia teringat sesuatu. Carla yang melihat itu langsung turun tangan.

"kenapa bu?"

"Ibu teringat sesuatu, ayahmu. Bagaimana jika dia tak setuju akan hal ini? Dengar! Ayahmu itu orangnya keras nak, kalau kita gegabah, ayahmu takkan mengampuni kita. Kita harus apa sekarang?" Tanya tasya panik.

'Benar juga, kenapa ayah tak terlintas di pikiranku?' Batin carla

"Ibu tenang dulu. Sekarang dengarkan aku, telefon saja ayah sekarang!" Saran carla

"Baiklah. ibu turun sebentar nak, kamu disini saja dulu. Tunggu sekitar 30 menit ya, mungkin susah untuk meyakinkan ayahmu." Kata tasya, dia turun dari mobil.

20 menit kemudian.

Tasya belum juga selesai menelfon. Carla melirik cemas tasya yang berdiri mondar mandir di depan mobil. Tasya selesai menelfon. Dia masuk ke dalam mobil.

"Ayahmu tidak setuju. Dia bilang kalau dia tidak percaya john mau memutuskan hubungan dengan kami. Ayahmu bilang, kalau sangat memungkinkan bisa menikahkan john dengan anak teman ibu, julia. Ibu sangat pusing, jika ibu sepusing ini ibu akan lebih pusing lagi dengan wajah sedih john. Carla aku tahu kau anak cerdas, aku mohon beri aku saran atas hal ini." pinta tasya

"Baiklah bu. Ibu tenang dulu, lebih baik ibu mengemudi ke rumah. Jangan nyalakan musik jadi aku bisa berfikir ya." Kata carla. Tasya menuruti perkataan carla.

Mereka sampai di rumah. Carla dan tasya turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah. Tasya menekan bel dari luar. Pelayan wanita membukakan pintu untuk mereka

"Silahkan masuk nyonya. Mau saya buatkan teh?" Tanya pelayan

"Iya. Panggil tuan keruang tamu dan buatkan 3 gelas es teh ya." Perintah tasya. Pelayan itu menuriti tasya

"Bagaimana? Kau sudah punya ide?" Tanya tasya

"Mungkin lebih mudah untuk meyakinkan ayah saat berada di ruangan yang sama. Aku akan buat beberapa alasan, dan tugas ibu hanya membelaku saja. Ibu juga harus menambah alasanku dengan ide ide ibu ya. Ya sudah, kita duduk dulu bu." Ujar carla.

Tasya dan carla duduk di sofa ruang tamu. Nampak leo sedang berjalan menuruni tangga. Leo duduk di sofa.

"Ayah dengarkan kami. Aku bisa jelaskan dulu yah--" ucapan carla terpotong leo

"Apa lagi? Kalian mau membatalkan pernikahan? Ayah sama seperti ibumu, ayah menginginkan cucu. Kebetulan sekali, kami mendapat lamaran dari keluarga baik baik dan kaya. Kenapa harus ditolak?" Tanya leo

I Love My Big Boss ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang