Pikiran manusia memang sangat aneh.
Terkadang dalam benaknya hanya memikirkan suatu soal hingga lama dan lama sekali. Tapi acapkali pada saat yang sama dapat memikirkan sekaligus bebragai persoalan yang berlainan.
Dalam sekejap ini juga Oh Thi-hoa sedang memikirkan macam-macam persoalan.
Pertama yang teringat olehnya adalah apa yang terjadi di kapal Goan Sui-hun pada hari pertama dia menumpang kapal itu. Malamnya dia berkencan dengan Kim Leng-ci, mereka akan bertemu di geladak. Karena banyak peristiwa yang terjadi hari itu. dia hampir lupa kepada janji pertemuan itu. sebab itulah dia terlambat hadir. rapi baru saja dia naik tangga geladak kapal, mendadak didengamya jeritan orang.
Dia merasa pasti itulah jeritan orang perempuan, suara jeritan yang ngeri dan ketakutan. Dia mengira Kim Leng-ci mengalami sesuatu, dengan kecepatan penuh dia menerjang ke atas geladak kapal. tapi yang dilihatnya ialah Ko A-lam yang berdiri tenang bersandar di lankan kapal.
Di geladak kapal dilihatnya ada ceceran air kotor. Waktu itu dia mengira Ko A-lam cemburu, dari cemburu berubah menjadi dendam dan mendorong Kim Leng-ci ke laut. Siapa tahu kemudian diketahui Kim Leng-ci masih baik-baik berada di kabin sendin. bahkan menutup pintu dan tidak mau menerima kedatangan Oh Thi-hoa.
Ia merasa bingung pada kejadian itu. cuma teringat olehnya bahwa sejak malam itu. di atas kapal lantas muncul seorang pembunuh yang 'tidak kelihatan'.
Tapi sekarang, ia menjadi jelas seluruhnya. Koh-bwe Taysu tidak mati. Kalau Ting Hong dapat menggunakan obat dan pura-pura mati, dengan sendirinya Koh-bwe Taysu juga dapat berbuat demikian. Pada waktu Kim Leng-ci menunggu kedatangannya di geladak kapal, pada waktu ini pula adalah saatnya Koh-bwe Taysu hendak 'hidup kembali' dari dalam laut.
Tatkala mana malam sudah larut, di geladak tiada orang lain. Ketika Kim Leng-ci melihat seorang yang jelas-jelas sudah meninggal mendadak hidup kembali dari dalam laut, sudah tentu ia kaget dan menjerit ketakutan.
Apa yang didengar Oh Thi-hoa memang betul jeritan takut Kim Leng-ci. Tapi ketika dia menerjang ke atas geladak, semen
tara itu Koh-bwe Taysu sudah membawa pergi Kim Leng-ci. Mungkin dia kuatir dilihat oleh Oh Thi-hoa. maka Ko A-lam sengaja ditinggal di situ untuk mengalihkan perhatian Oh Thi-hoa. Dengan beradanya Ko A-lam di geladak jelas untuk membantu hidup kembalinya sang guru. Demi melihat si nona, tentu saja Oh Thi-hoa tak memperhatikan urusan lain, maka Koh-bwe Taysu ada kesempatan membawa Kim Leng-ci turun ke kabin.Karena diancam oleh Koh-bwe Taysu. Kim Leng-ci tidak berani membocorkan rahasia ini. maka sikapnya waktu itu sangat aneh dan berbeda daripada biasanya.
Sebaliknya sikap Ko A-lam pada waktu itu sangat lembut. dia sama sekali tidak marah pada Oh Thi-hoa yang telah menyakiti hatinya. sebaliknya dia malah menghiburnya dan mengajaknya minum arak segala.
Padahal biasanva Ko A-lam sangat menghormati sang guru, bilamana Koh-bwe Taysu benar-benar meninggal. tidak nanti dia mempunyai perasaan sebaik itu.
Baru sekarang Oh Thi-hoa paham, kiranva sejak mula Ko A-lam sudah tahu rahasia ini. justru lantaran dia sangat segan dan dan hormat kepada gurunya maka apapun perintah Koh-bwe Taysu pasti dilakukannya dengan baik tidak berani membangkang juga tidak berani melawan. sekalipun bertentangan dengan pikirannya sendiri.
Sekali ini Oh Thi-hoa yakin rabaannya pasti tidak keliru lagi, hanya saja masih ada beberapa hal lain yang belum dapat dipahaminya. Misalnya Kim Leng-ci adalah anak perempuan yang berwatak keras dan suka mengikuti kemauannya sendiri, berdasarkan apa Koh-bwe Taysu dapat merundukkan dia serta membuatnya menuruti segala kehendaknya?
Kalau rahasia kematian Koh-bwe Taysu ini sudah diketahui Kim Leng-ci, mengapa tidak sekalian membunuhnya saja untuk menghilangkan saksi hidup?
Selama hidup, Koh-bwe Taysu terkenal jujur dan lurus, mengapa mendadak bisa berbuat hal-hal demikian?

أنت تقرأ
Serial Pendekar Harum - Gu Long
قصص عامةPendekar Harum yang nama aslinya adalah Chu Liu Xiang (Coh Liu Hiang) adalah karakter yang diangkat dari novel karya Gu Long (Khu Lung) yang diterbitkan pada tahun 1968. Novel petualangan Chu Liu Xiang sangat digemari karena dianggap berbeda dengan...