Say, Yes | Na Jaemin✔

Dua

"Hyunae!"

Hyunae tetap mencoba tak memperdulikan panggilan itu. Air matanya pelan pelan kembali mulai menetes lagi.

Flashback

"Hyunae!," panggil seseorang dibelakang Hyunae.
Tak lain, Mark Lee.

Hyunae membalikkan tubuhnya "Hm?"

Mark menggaruk tengkuknya, "Em.. Gue mau ngomongin sesuatu"

"Oh gitu, ya udah omongin aja kak. Gue ngedengerin kok, kenapa? Kak Eunbi ngegodain lo lagi?"

"Bukan itu,"

"Terus?"

"Time has brought my heart to you.."

"Hah?" Hyunae menautkan alisnya.

"Hm, g-gue suka sama lo," Mark menggaruk tengkuknya lagi. Gugup.

Hyunae merasa jantungnya berhenti. Ia menunduk untuk menyembunyikan semu merah di pipinya.

Kini Mark mulai menatap lekat ke arah Hyunae.

Di detik yang sama, Mark menggenggam kedua tangan Hyunae "..so, do you wanna be mine?"

Hyunae terdiam. Bibirnya kaku, dan jantungnya berdebar kencang. Dan tanpa Hyunae sadari, kakinya mulai bergetar.

1 menit berlalu.

Akhirnya Hyunae memberanikan diri untuk menatap Mark.

"A.. Aku.." Jantung Hyunae berdetak dengan cepat.

"Hm?"

"Okay," Hyunae menunduk. Pipinya terasa sangat panas. Pasti wajahnya saat ini sudah menjadi seperti batu delima.

Seketika secercah senyum di wajah Mark terbuka lebar.

"Kamu mau?"

Hyunae tersenyum dan mengangguk pelan.

Senyum Mark mengembang di wajahnya. Dengan secepat kilat, Mark langsung memeluk Hyunae disaat itu juga.

End of Flashback

Pelukan itu. Rasa hangat dan nyaman yang Hyunae rasakan pertama kali.
Kenangan itu mulai terputar kembali di memorinya. Bahkan disaat seperti ini, Hyunae masih bisa kembali merasakan kembali bagaimana rasanya berada di pelukan Mark.

"Kenapa gue nerima dia waktu itu? Haha khilaf gue," Batin Hyunae.

Hyunae masih terus berlari. Padahal Mark sudah jauh tertinggal di belakangnya.

Air matanya menetes terus menerus. Hatinya kembali terasa sakit.

Sampai hingga tiba tiba ia menabrak seseorang hingga ia jatuh tersungkur.

"E-ehh!"

"Aduh-eh? Maaf, maafin gue," Hyunae menunduk.

Laki laki itu bangun, dan mengulurkan tangannya ke arah Hyunae–untuk membantunya berdiri.

"Maaf ya" kata laki laki itu.