Dua Belas

13K 2.1K 378
                                    

Selama diperpustakaan, Hyunae hanya diam. Namun seketika ia merasa risih karena Jaemin yang tak berhenti meliriknya terus menerus.

"Kenapa sih ngeliatin gue mulu?!" ujar Hyunae sambil menatap Jaemin yang ada di sebelah kirinya.

Jaemin menggelengkan kepalanya "Enggak,"

"..lo suka baca buku apaan?" tanya Jaemin.

"Gue sih lebih suka baca poetry poetry gitu, kenapa emang?"

"Kayak bukunya boy chandra gitu?"

"Lo tau boy chandra?" tanya Hyunae dengan ekspresi terkejut.

Jaemin menunjukkan senyumnya "Gue ngoleksi bukunya hehe"

"Ck widih,"

"..btw kalo lo suka baca buku apaan?" tanya Hyunae.

"Gue sih segala macam buku dibaca, except buku sejarah atau matematika. Tapi gue lebih suka kalo–"

"kalo ada romantisnya?" potong Hyunae.

"LAH GUE COWOK NENG, GUE GA LEBAY PLIZ"

Hyunae terkekeh "terus?"

"Gue like kalo ada ikkeh ikkehnya gitu," Jaemin menampilkan ekspresi yang tidak bisa Hyunae artikan.

Hening.

Hyunae menautkan alisnya "Ike ike apaan?"

"Lupain deh," Jaemin kembali membuka buku bacaannya.

Beberapa menit berlalu. Hyunae dan Jaemin masih terpaku oleh buku bacaannya masing masing.

Hingga akhirnya bel istirahat berbunyi.

Hyunae menutup bukunya "Oh iya, lo kenapa ga ngerjain biografi?"

"Gue ngerjain," kata Jaemin tanpa melepaskan pandangan dari buku bacaannya.

"Maksud lo?"

"Kan tadi lo bilang kalo lo ga ngerjain tugas gara gara gue,"

Jaemin mulai menatap Hyunae "..nah jadi biar impas, gue sengaja pura pura ga ngerjain tugas juga,"

Hyunae diam. Ia tampak berpikir.

"Masih gak ngerti juga? Intinya gue gak mau dikira cowok yang gak mau tanggung jawab. Udah simple gitu aja,"

Hyunae masih berpikir.

"Haduhh," Jaemin menepuk dahinya.

"..gue sengaja, lo kan jadi dihukum gara gara ga ngerjain, jadi gue juga pura pura ga ngerjain,"

Hyunae masih diam.

Jaemin menempelkan punggung tangannya di dahi Hyunae "Lo kurang air putih? Atau laper?"

Hyunae menatap Jaemin "Lo gak perlu segitunya juga kali"

"Ya gapapa dong," Jaemin membolak balikan buku bacaannya.

"Gak berguna tau,"

Jaemin menatap kedua mata Hyunae "Gapapa, gue ikhlas"

"..mau ngantin gak?"

Hyunae menggeleng "Gue ke kelas aja,"

"Ya udah, gue ke kantin ya,"

"Ngantin ya ngantin, ngapain ngomong ke gue?"

"Ya gue takut lo nyariin," kata Jaemin dan langsung pergi sebelum Hyunae melemparkan buku ke arahnya.

"BY THE WAY JANGAN BLOCK GUE YAA!" kata Jaemin ketika sampai di depan pintu perpustakaan.

Hyunae hanya mendecih melihat tingkah Jaemin.

Setelah selesai membereskan bukunya, Hyunae pun melangkah keluar dari perpustakaan. Hanya sekitar 10 meter Hyunae melangkahkan kakinya, tiba tiba ia merasa ada yang memanggil namanya.

"Hyunae?" sapa seseorang tepat dibelakang Hyunae.

Hyunae berhenti dan berbalik menatap orang yang memanggilnya.

Hatinya kembali terasa sesak dan air matanya ingin menetes saat itu juga.

Moodnya hancur hari ini.

"Kak Mark?"

Dan Hyunae baru menyadari jika Yeri berada tepat di belakang Mark.

"..e-eh k-kak Yeri," Hyunae mencoba tersenyum.

Namun Hyunae justru menampilkan senyum yang benar benar terlihat palsu dan dipaksakan.

"Bibir lo kenapa? Kok senyumnya gitu? Abis kejedot?" Yeri menyunggingkan senyum mengejeknya.

"Yer," Mark menatap Yeri.

"Kenapa sih yang,"

"Udah aku bilang jangan kayak gitu,"

"Hh, the bangsat couple's" gumam Hyunae.

"Heh ngomong apa lo barusan?!" Yeri maju selangkah mendekati Hyunae.

Hyunae menatap Yeri yang ada di depannya "Wah, indera pendengaran kakak bagus ya,"

"..kakak cantik ini tipikal iblis yang seperti apa ya?"

"W-WHAT?!"

Di detik yang sama, Yeri mengangkat tangannya–hendak menampar Hyunae. Namun Mark segera menahannya.

Langsung saja Mark menarik tangan Yeri dari hadapan Hyunae dan mulai melangkahkan kakinya.

"Ketemu sama gue di lapangan pas pulang sekolah. Wajib," bisik Mark saat ia berpapasan dengan Hyunae.

Double update tidak yha ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Say, Yes | Na Jaemin✔Where stories live. Discover now