Lima Belas

13.3K 2.1K 410
                                    

Sejak hari itu, Hyunae dan Jaemin semakin dekat.

Jaemin mampu membuat Hyunae melupakan Mark dan segala patah hatinya secara perlahan lahan.

Dan kini Hyunae telah menganggap jika cinta sama sekali tidak penting baginya. "Untuk apa cinta cintaan selama lo bisa bahagia tanpa cinta?" itulah yang ada di benak Hyunae.

"Heh makan bareng gue hakuy," ajak Jaemin.

"Nggak ah anjir males gue,"

"Kenapa dehh???" tanya Jaemin.

Hyunae memutar kedua matanya "Lo malu maluin. Kemaren lusa aja pas gue makan bareng lo, lo udah dua kali ngejatohin sendok,"

"Gue mau makan di kantin nyet. Lagian yang di resto waktu itukan tangan gue lagi sakit gara gara di dudukin sama lo. LO SIH PUNYA PANTAT SEGEDE BADAK"

Hyunae langsung menoyor kepala Jaemin "SIALAN"

"Ayo temenin gue ah, gue laper"

"Males"

"Ayo ih, udah ada Somi sama Haechan kan di kantin??" tanya Jaemin.

"YA MEREKA BERDUA KAN LAGI NGEDATE BEGO. UDAH GOSA DIGANGGU"

Akhir akhir ini memang Somi dan Haechan terlihat dekat. Entah setan apa yang merasuki Somi hingga ia mulai menyukai Haechan yang anaknya hngg,

bisa dibilang satu spesies seperti Jaemin.

Sedikit bergeser.

"Ya udah, kita gangguin aja biar ena" Jaemin menaik turunkan alisnya.

"Nggak ah,"

"Ayo doongg, gue traktir tea jus deh," tawar Jaemin.

"TEAJUS SEREBU JIR"

"Ya udah nutrisari,"

"Ga suka yang asem"

"Ya udah pop ice,"

"Gue lagi diet makan manis"

"POP ICE MINUMAN GOBLOK. BUKAN MAKANAN"

"Ralat. Gue lagi diet hal hal yang berbau manis. APALO?"

"Gue manis nih, berarti lo ngedietin gue gitu?" Jaemin menunjukkan cengirannya.

"Najis,"

"Ya udah, gue traktir batagor,"

Hyunae menggeleng.

"Gue traktir siomay. Penawaran terakhir,"

"Ya udah ayok,"

"Dasar tai capung,"

"Anjir Hyunae, dompet gue kemana ya?" tanya Jaemin begitu Hyunae mengambil pesanan siomaynya.

"Klasik sat"

"Enggak serius,"

"Pokoknya kalo lo ga bawa dompet, jangan harap lo dapet hotspot dari gue lagi"

"ANJING CANDA GUE CANDAAA" Jaemin langsung mengeluarkan dompetnya.

Jaemin menyerahkan beberapa lembar uang duaribuan "Nih bang, kansahamnida yak"

"Hah? Ketek abang asem dek?"

"IYA BANG ASEM BUANGETT"

"Hah? Bau badak gimana?" bang Winwin menggaruk kepalanya.

"Badak apanya sih bang?"

"Ohh, bau asemnya beda ya min?? Beda gimana?"

Jaemin langsung beranjak dari warung siomay itu. Sementara bang Winwin sang penjual siomay hanya menatap nanar punggung Jaemin dan Hyunae yang menjauh.

Say, Yes | Na Jaemin✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن