16. Yang Tak Pernah Disangka

5.4K 608 36
                                    


16.

"Lo lagi dekat sama Tantra ya?"

Agni menoleh sekilas pada Meliana sebelum kemudian pandangannya kembali beralih ke layar monitor di depannya.

"Dekat gimana nih maksudnya?" tanya Agni balik yang membuat Meliana mendengus kesal.

"Lo bukan anak kecil, Agni yang nggak paham apa maksud pertanyaa gue."

"Sayangnya otak gue nggak nangkap jelas maksud pertanyaan lo, Mel." Sahut Agni seraya menarik bibirnya tipis.

Meliana mendelik. "Ampun deh, ngomong ama lo payah."

Tawa Agni pecah. Kali ini ia menoleh dan menatap Meliana. "Lagian nanya aneh-aneh sih lo,"

"Aneh gimana?" Meliana mengernyit. "Seringkan lo jalan sama Tantra?"

"Wisata kuliner doang,"

"HEH!" Delik Meliana. "Dua orang jenis kelamin sering jalan bareng itu menimbulkan satu kesimpulan. PASANGAN."

"Sayangnya gue sama Tantra bukan pasangan."

"Sahabat?" Meliana mencibir. "BASI! Nggak ada persahabatan antara laki sama perempuan."

"Kata siapa?"

"Kata gue barusan."

"Gue sama Sava sahabatan. Kita beda jenis kelamin."

"Eh, Nyong! Sava kan sepupu lo." Gemas! Meliana menoyor kepala Agni yang seketika meledakkan tawa Agni.

"Kepo amat sih lo?"

"Kepo lah," balas Meliana tak mau kalah. "Gerry juga bilang,"

Agni memutar kedua bola matanya jengah. "Aih, laki bini demen amat ngegosip,"

"Laki bini- laki bini! Gue sama Gerry belum nikah, woy!"

"Lah tapi mau kan?"

"Nikah sama playboy gitu? Nantilah gue pikir-pikir dulu!" ucap Meliana. "Eh, kenapa jadi ngomongin gue, balik ke lo deh. Bener kagak lo sama Tantra lagi PDKT?"

"Kalau bener kenapa, kalau nggak kenapa?"

Meliana berdecak. "Ni, serius dikit ngapa?" tanyanya gusar.

"Lah tadi gue udah bilang kan,"

"Apa?"

Agni menghela napas pendek. "Gue sama Tantra bukan pasangan. Oke!"

Sejenak hening. Agni mengamati dahi Meliana yang mengerut. Sepertinya sahabat kecilnya tengah memikirkan sesuatu.

"Udah deh! Hilangin tuh praduga aneh-aneh di kepala lo. Gue sama Tantra kebetulan demen aja makan di kaki lima. Terus dia juga bantuin gue ngecek laporan Mas Arga."

"Lo tahu aja udah beda kerja, Mas Arga masih aja minta gue ngecek laporan keuangan kantor." Sambung Agni menjelaskan.

Meliana manggut-manggut sesaat. Tak lama bibirnya kembali terbuka. "Kalau Askar? Ah, padahal gue pengennya lo sama Tantra lah."

"Ngomong apa sih lo ini, Mel."

"Aish! Lo kira gue nggak tahu kalau Askar sering ke sini?"

Agni mendengus. Ali-alih menjawab pertanyaan Meliana, ia memilih kembali meneui laptop miliknya.

"Tante sering cerita,"

"Ya iyalah Mama cerita, lah kalau kesini lebih banyak ngobrol sama Mama."

Sayembara AskarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang