0.1

13.9K 451 289
                                    

Warn : cerita ini ditulis pas gue lagi masa alay-alaynya dan belom tobat. Semoga kalain gak mual ya baca cerita alay nan lebay ini. Jujur, sebenernya malu banget gue waktu baca ulang, tapi karena sayang mau hapus, ya.. gitu deh. Dan gak sempet revisi juga, hehe.

Jangan lupa vomment!

●●●

"I'm glad that I met you, now do me a favor and stay"

●●●

Hujan diluar ditambah dinginnya air conditioner yang menyala dikamar Audi membuatnya merasakan hawa dingin hingga menusuk ke tulang. Kemudian ia menarik selimut tebal hingga ke leher, menutupi hampir seluruh bagian tubuhnya.

Jam sudah menunjukan pukul dua pagi, Audi masih belum tidur. Ia baru saja meneyelesaikan sebuah novel teen fiction yang baru saja ia beli di toko buku tadi pagi. Selain bersekolah, kegiatan yang membuatnya sibuk hingga begadang hanyalah baca novel.

Masih ada satu novel lagi yang belum ia sentuh. Berhubung mata Audi sudah tidak kuat untuk membaca. Ia memutuskan untuk tidur agar ia tidak terlambat masuk sekolah.

Untuk kedua kalinya, kemungkinan Audi akan terlambat masuk sekolah. Jam sudah menunjukan pukul enam lewat lima belas menit dan jika diperkirakan ia akan terlambat. Mengingat jarak yang dapat dicapai dari rumah Audi ke sekolah cukup jauh dan juga ia belum terlalu hafal jalanan disekitarnya karena ia baru saja pindah dua minggu yang lalu dari Bandung menuju Jakarta.

Buru-buru ia menyambar roti dengan isi selai yang ada di meja dan berlari menuju mobil dengan pak Jodi yang sudah siap untuk mengantarnya ke sekolah.

"Telat lagi non?" Tanya pak Jodi saat Audi baru saja menempelkam bokongnya di mobil. Audi hanya mengangguk sembari mengunyah roti yang ia bawa tadi.

Audi menelan rotinya bulat-bulat lalu memberikan instruksi pada pak Jodi "Valentino Rossi mode on ya pak"

Seakan sudah mengerti dengan apa maksud dari ucapan Audi barusan, pak Jodi pun langsung menginjak gas, dan dengan lihai ia menikung setiap mobil yang menghalangi jalannya.

Audi memegang seat belt nya erat-erat, kemampuan pak Jodi dalam nikung menikung memang sudah tidak diragukan lagi.

Berbeda dengan Audi yang biasanya ditikung oleh sahabat nya sendiri.

Dalam waktu sepuluh menit Audi sudah sampai disekolah. Beruntung, bel masih akan berbunyi sekitar dua menit lagi. Dan itu artinya, ia masih bisa masuk tanpa memohon-mohon pada pak satpam untuk membukakan gerbang.

Setelah mengucapkan terimakasih pada pak Jodi, Audi turun dan langsung berlari menuju kelasnya. Tubuhnya yang kurus dan tinggi membuatnya semakin gesit. Dia benar-benar berpacu dengan waktu, sampai dia tidak sadar ada segerombolan lelaki dihadapannya yang juga sedang berjalan berlawanan arah dengannya.

Audi menabrak laki-laki yang tidak ia tahu namanya. Sialnya, laki-laki itu sedang membawa MacBook nya, dan MacBook itu jatuh hingga retak. Saat itu juga, Audi merutuki dirinya sendiri karena tadi ia berlari sembari bertukar pesan dengan Deandra teman sekelasnya.

"Maaf" Ucap Audi polos, matanya menunduk melihat seberapa parah kesalahan yang ia perbuat.

"Lo pikir dengan lo liatin MacBook gue bisa balik lagi? Bisa ga hancur lagi?" Ucap laki-laki itu dingin setelah itu,Audi melihat badge yang tertera di seragam laki-laki itu.

Best Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang