0.9

3.3K 230 36
                                    

"Even if i'm becoming older, i will always remember you"

●●●

Seperti yang sudah Audi duga sebelumnya, ia akan sakit hari ini akibat hujan yang mengguyurnya semalam. Akibatnya, ia bersin-bersin dan badannya panas. Tangannya meraih ponselnya yang berbunyi dimeja sebelah tempat tidurnya.

"Halo?"

"Halo Di, jadi aku anter ke sekolah gak?"

"Ini siapa?"

"Yaampun, kakak sepupu sendiri lupa?"

"Oh, kak Jona, maaf-maaf"

"So?"

"So? Somay, hehe"

"Serius Di, kamu sakit ya?"

"hehehehehe"

"Malah hehehehe lagi, pasti kemarin hujan-hujanan kan? Ngaku gak?"

"Iya padahal kena hujan bentar doang, sekitar satu jam lah"

"HAH? SATU JAM?"

"Gak deng bercanda, gak nyampe lima menit. Tapi efeknya liar binasah hujan emang top markotop deh, jadi libur sekolah deh. Hehehe,"

"Dasar stres, sakit malah seneng. Dah aku kesana ya, Bye"

Sebelum Audi melontarkan perkataaanya, Jona disana sudah terlebih dahulu mematikannya. Memang kakak sepupunya yang satu itu, selalu saja khawatir berlebihan pada Audi, mungkin karena faktor seorang kakak yang selalu ingin adiknya baik-baik saja. Ditambah lagi Jona juga anak tunggal yang tidak memiliki adik ataupun kakak sehingga membuatnya kesepian.

ia kembali membaringkan tubuhnya yang terasa pusing. Ditambah lagi saat ia turun ke bawah untuk mencari obat. Ia tak kunjung menemukan obat itu, membuatnya mendumel tidak jelas.

Ketidak hadiran Helen-- ibunya membuat segala sesuatu yang akan Audi lakukan menjadi sulit. Bukan berarti sulit karena Audi tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Tetapi setiap orang pasti membutuhkan bantuan, begitupun Audi, ia masih membutuhkan figur seorang ibu disisinya. Tidak seperti saat ini.

Setelah selesai sembari menunggu Jona yang akan datang, ia duduk disofa yang terdapat diruang tamu. Menyalakan televisi dan mengabsen satu per satu tayangan yang sekiranya dapat menghilangkan bosan sekaligus pusingnya.

"Hei anak muda!"

Teriak Jordan dari gerbang pembatas antara kantin dengan koridor pada Mario dan teman-temannya yang lain. Sontak yang mendengar teriakan Jordan menghadap padanya dengan penuh tanda tanya.

Felix menoyor kepala Jordan membuat Jordan mengaduh kesakitan "Bego! Ngapain teriak-teriak di kantin. Ini bukan hutan woy ingat!" Mendengar itu, teman-temannya malah terkekeh sedangkan yang diceramahi oleh Felix hanya menutup telinganya dengan kedua tangannya.

"Banyak bacot lo, pantat panci!" Umpat Jordan merasa tidak mau kalah pada Felix.

"By the way, si Mar.." Ucap Alvin menggantung karena Felix terlebuh dahulu memotongnya "By the way by the way you do things to my body, i didn't know that i was star---" Nyanyi Felix terpotong karena Aldo terlebih dahulu mendekap mulutnya.

Best Mistake Where stories live. Discover now