Jingga di Langit Biru

3. Ini Cinta?

Banyak yang bingung gak baca cerita ini? Buat yang belum baca Branched Love sih pasti bingung.

Nih ya, mau jelasin garis besar tentang Branched Love, biar yang belum pernah baca tetap paham.

Branched Love itu tentang cerita cinta segitiga. Andin dan Riri, mereka sahabatan. Tapi dua-duanya suka sama Dion. Dion babehnya Jingga dan Nila yan meninggal di prolog itu loh.

Nah, si Dion ini milih Riri. Dan Andin berusaha ngerelain walaupun perih. Sampai Andin ketemu sama Akas, cowok tengil yang sekarang jadi suaminya, ayah dari Biru.

Pas Andin udah sama Akas, Dion baru sadar kalau dia punya perasaan sama Andin. Dia mutusin Riri karena hatinya buat Andin, bukan Riri lagi. Tapi karena dasarnya Riri orang yang baik dan tulus, dia ngerelain Dion pergi. Perasaan gak bisa dipaksakan?

Tapi terlambat buat Dion, karena di hati Andin cuma ada Akas. Akas dengan segala ketengilannya mampu mengambil alih dunia Andin.

Hingga suatu saat, adik tiri Akas yang notabenenya mantan pacar Akas, mau bunuh Andin. Dia ngebawa Andin ketengah jalan raya, bareng dia juga, ngajak mati bareng gitu. Tapi Riri nekat, dia ngedorong Andin dan Uli sampai-sampai dia sendiri yang ketabrak truk. Di akhir cerita Branched Love, Riri meninggal. Dia bilang, dia bahagia karena udah ngembaliin kebahagiaan Andin. Dan Riri punya permintaan terakhir buat Dion. Riri minta Dion buka hatinya buat Pelangi. Cewek yang dari dulu cinta sama Dion dan selalu ngelabrak Riri buat jauhin Dion.

Udah ah, segitu aja. Capek coy ngetiknya. Kalau masih bingung, baca aja dulu Branched Love. Hehehe

***

"Bundaaa, Nila pulang!" teriak Nila riang setelah membuka pintu.

Jingga hanya bisa geleng-geleng kepala. Nila gadis yang atraktif, pikirnya.

Nila menarik Jingga dan menuntunnya ke ruang tamu. Jingga memperhatikan sekitarnya, mata hitam legamnya yang tajam itu menemukan sebuah foto keluarga dalam ukuran besar.

Di dalam foto itu, ada Nila, Biru, dan kedua orang tuanya. Biru banyak mewarisi guratan wajah dari Ayahnya. Bola mata cokelat terang, kulit sawo matang yang condong hitam manis, wajah oval dan alis tebal. Satu yang Andin wariskan pada Biru, yaitu lesung pipi di pipi kanannya.

Jingga mengalihkan pandangannya dari makhluk tampan bernama Biru pada foto gadis di sebelahnya. Jingga mengernyit, Nila tidak terlihat mirip ke dua orang tuanya. Kulit Nila putih bersih, sama seperti dirinya, bukan seperti kedua orang tuanya. Kulit Andin kuning langsat, sedangkan Akas sama seperti Biru, hitam manis. Bola mata Nila hitam legam, sedangkan Andin abu-abu dan Akas cokelat terang. Dari mana Nila mewarisi itu?

"Princess Bunda udah pulang," ucap Andin sambil mencium kedua pipi Nila. Nila balik mencium kedua pipi Andin.

Hati Jingga teriris melihat pemandangan membahagiakan ini. Kapan Mama bangun, Ma. Iga kangen Mama, Iga juga mau dicium pipinya kayak Nila sekarang, batin Jingga sedih.

Andin mengusap rambut panjang Nila penuh sayang, hingga akhirnya ia menyadari ada orang lain selain dirinya dan Nila.

Andin tersenyum ke arah Jingga. "Eh, ada tamu ya?"

Jingga terperanjat, kemudian tersenyum kikuk. "Jingga, tante."

"Iya bun, ini temen yang kemarin Nila ceritain ke bunda itu loh," ucap Nila antusias.