4. Our Love Like This (Eunkwang)

537 57 78
                                    

Inha mengaduk teh panas dalam gelas kertas di hadapannya sambil sesekali menghela napas panjang dan berat. Ia tampak tidak fokus dengan pekerjaannya. Sudah hampir lima menit ia habiskan untuk mengaduk gula di dalam teh tersebut.

"Inha-ya! Apa yang kau lakukan?" Sebuah suara berat milik Sohyun menginterupsi lamunan Inha. Kaget, ia berbalik secara mendadak dan hampir saja menyambar gelas-gelas kertas lainnya di atas meja pantry tersebut.

"Ah!" pekik Inha. "Maafkan aku Sohyun-ah!"

Sohyun menatapnya sedikit jengkel. "Penumpang yang memesannya sudah menunggumu. Cepat antarkan pesanan mereka!"

Inha mengangguk. Ia mengambil troli makanan di sampingnya dan mulai menyusun gelas-gelas kertas berisi teh panas tersebut. Ia merapikan seragam pramugarinya dan memasang senyum paling manis yang bisa ia tampilkan.

Setelah seluruh teh panas itu terdistribusi dengan baik, Inha bergabung dengan Sohyun di galley¹.

"Inha-ya." panggil Sohyun. Inha cepat-cepat menoleh.

"Ya? Apa kau butuh bantuanku lagi?" Sohyun menggeleng.

"Apa yang kau pikirkan tadi?" tanya Sohyun membuat wajah Inha terlihat muram. "Atau sebaiknya pertanyaannya kuganti? Siapa yang kau pikirkan tadi?"

Inha membelalak kaget. Melihatnya, Sohyun menghela napas panjang.

"Kan sudah kubilang, tidak usah pikirkan Eunkwang lagi. Tindakanmu itu sudah benar. Kalau aku jadi kau, aku juga akan melakukan hal yang sama." ucap Sohyun panjang lebar. Inha hanya diam dan tidak menggubris ucapan Sohyun. Pikirannya kembali berkelana, ke dua bulan yang lalu...

***

Inha berjalan keluar dari Incheon International Airport sambil menarik koper miliknya. Sejenak, ia berdiri di pelataran bandara itu, merasakan angin sejuk menerpa wajahnya. Senyum manisnya tidak berhenti ia perlihatkan kepada orang-orang di sekitarnya.

"Wah, Choi Inha. Kau ini benar-benar. Seperti baru melihat matahari untuk pertama kalinya saja!" Sohyun merangkul Inha, geli melihat tingkahnya. Inha hanya meringis.

Terasa ada yang meremas bahu kiri Inha. Dengan cepat ia menoleh dan mendapati sesosok sangat tampan dalam balutan seragam yang berbeda dengan Inha, menatapnya sambil tersenyum manis. Matanya menyipit ketika tersenyum, membuat siapa saja yang melihat dipastikan akan meleleh dengan eye smile nya itu.

"Kau punya waktu tiga hari disini sebelum kita terbang lagi.. mau menghabiskannya denganku, Inha-ya?" Laki-laki berseragam pilot itu mengedipkan matanya.

Inha tergeragap dan wajahnya memerah. "Ah, Hyunsik oppa.. Aku kan sudah.. Lagipula oppa kan juga sudah..."

Hyunsik tertawa. Matanya menghilang kembali, membuat Inha lupa kata-kata berikutnya yang akan ia keluarkan.

"Aku hanya bercanda. Lagipula kau pasti sudah rindu dengan kekasihmu itu kan, siapa namanya.. Eunkwang? Semoga tiga harimu berjalan menyenangkan, Inha-ya." Hyunsik mengacak-acak rambut Inha perlahan, membuat Inha mengerjap-ngerjapkan matanya, kaget sekaligus bingung.

"Aku pergi dulu, sampai bertemu tiga hari lagi." Hyunsik melambaikan tangannya pada Inha, Sohyun dan beberapa pramugari lainnya. Ia berbalik dan berjalan menuju seorang perempuan cantik yang menggendong seorang bayi mungil di tangannya. Istri dan anaknya.

Ah, mengapa sepertinya semua yang setampan dan sebaik Hyunsik oppa sudah memiliki istri dan anak.. batin Inha tanpa sadar mendesah.

"Psst. Inha-ya." Sohyun menyikutnya. "Kenapa kau memanggil Hyunsik sunbae dengan panggilan oppa? Apa ada sesuatu di antara kalian?"

Way Back Home ✔Where stories live. Discover now