Chapter 3: Shooting

4.9K 649 315
                                    

Hai semua!! Malam-malam begini aku hadir bawa update-an hehe. Maaf yaa. Tadinya aku mau lanjut My Granger. Tapi aku tergoda untuk melanjutkan ini dulu. Jadi ff ini aja dulu deh. Ohiya jangan lupa Vote dan Comment! Vote sebelum baca biar lebih ikhlas bacanya hehe. Oke, Enjoy^^

PS: Bagian yang di italic adalah bagian adegan shooting.

-----------

Ini adalah scene pertama film The Rebellion Love. Lokasinya bertempat di suatu perumahan yang ramai dan cukup padat di Seattle. Dan kali ini adalah scene-nya Tom dan Amanda yang baru pulang dari kuliah mereka.

Jessica dan David baru saja tiba di halte bus yang jaraknya tidak jauh dari rumah mereka. Mereka berdua baru saja pulang dari kegiatan di Kampus. Dan kini mereka tengah berjalan menuju rumah masing-masing.

"Kau tahu Anthony O'Brien?" tanya Jessica.

"Ya. Si pemain basket handal itu kan? Ada apa?" balas David.

"Dia menyatakan perasaannya padaku tadi pagi." Jessica berbicara seakan tidak peduli dengan masalah itu.

"Apa?! Punya keberanian sekali dia menyatakan cinta padamu?" David hampir melompat mendengar pernyataan Jessica barusan. Sedangkan Jessica hanya terkekeh.

"Tenanglah. Aku tidak akan menerimanya juga. Siapa yang mau berpacaran dengan lelaki paling berkeringat di kampus?" David tertawa mendengarnya.

"Tapi kalau tidak salah kau pernah mengatakan kalau dia tampan dan seksi. Terlebih ketika bermain basket." Ledek David. Jessica memutar bola matanya.

"Itu dulu. Ketika kepalaku belum terbentur papan reklame selamat datang di kampus. Sekarang aku sudah sadar. Dia memang tampan, tapi tidak mungkin aku menjadi pacarnya sekaligus menjadi pengelap keringatnya setiap saat. Terima Kasih." Jessica memasang ekspresi jijik yang sungguh berlebihan. Dia benar-benar risih dengan laki-laki yang jorok. Meskipun keringat mungkin tidak masuk kategori jorok.

"Baiklah kau menang. Kau memang wanita yang sulit ditebak dan terlalu pemilih. Kalau begitu terus, kapan kau akan mencintai seseorang?" Mereka sudah ada di depan rumah Jessica sekarang.

Jessica menghela nafasnya, "Entahlah. Aku tidak berencana mencintai seseorang di waktu dekat ini. Bagaimana denganmu, Mr. Jared? Apakah sudah ada wanita yang tidak beruntung karena berhasil membuatmu jatuh cinta padanya?" David tertawa lagi menanggapi ledekan Jessica.

"Belum. Sepertinya tidak ada yang mau bernasib sial karena dekat denganku."

Jessica menepuk pundak David. "Kalau begitu kau terjebak denganku selamanya." David dan Jessica pun tertawa bersama.

"Baiklah aku masuk dulu. Aku tidak ingin membuatmu sakit kepala karena terus berdekatan denganku."

David terkekeh, "Kita sudah bersahabat selama 18 tahun. Apa yang kau harapkan?" kini Jessica yang tertawa mendengarnya.

"Sampai bertemu ketika makan malam nanti." Ujar David ketika Jessica sudah berjalan lebih dekat kerumahnya.

"Aku akan memasak steak untukmu!" Jessica sedikit berteriak karena jaraknya dan David kini sudah lumayan jauh. David tersenyum dan melambaikan tangan.

David pun berbalik dan berjalan menuju rumahnya yang berada di seberang rumah Jessica.

"CUT!! WRAP IT!!" teriak Alfonso. Seluruh crew pun menghela nafas dan bertepuk tangan. Tom dan Amanda pun berpelukan saat mengetahui akting mereka barusan hanya membutuhkan 3x take.

The Name Of Love ( Feltson )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang