Chapter 6: Who Knows?

4.6K 544 142
                                    

Hai semua! Maaf yaa lama gak update. Dari kemaren aku sakit dan sampe sekarang belom sembuh :'p MInta doanya ya guys supaya aku cepet sembuh. Dan ini dia chapter 6 nyaa. silahkeun di baca^^

-----------


Scene 6:

Christian segera dibopong oleh David dan Joshua untuk diobati di ruang kesehatan di dalam kereta. Darah terus merembes dari lengan kanan Christian. Wajahnya sudah pucat menahan sakit.

"Dave. Apa yang terjadi dengan Chris?" Patricia keluar dari ruang kesehatan begitu mendengar pasukan sudah kembali. Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat kakaknya yang terluka kali ini.

"Dia tertembak. Sepertinya ini cukup parah." David dan Joshua masuk ke dalam ruang kesehatan untuk membaringkan Christian yang sudah hampir pingsan.

Patricia segera mengerahkan beberapa perawat untuk membantunya mengeluarkan peluru yang ada di lengan Christian. Dia duduk tepat disamping Christian. David masih di ruangan itu, sedangkan Joshua sudah keluar untuk beristirahat.

Patricia terlihat gemetar saat ingin menyuntikkan obat bius untuk Christian. Air matanya terus mengalir. Dia tidak pernah melihat kakaknya dalam keadaan seperti ini sebelumnya, "Julie. Tolong ambilkan lagi obat biusnya." Patricia berseru saat obat bius yang ada ditangannya jatuh dan botolnya pecah ke lantai karena tangannya yang begitu gemetar.

"Nurse Dalton. Biar kami saja yang menjahit luka Mayor Dalton." Julie membawakan satu lagi botol bius, namun dia tidak memberikannya kepada Patricia.

"Tidak, Julie. Aku bisa. Ini tugasku. Cepat! Kau tidak lihat dia sudah kesakitan." Patricia mulai kalut dan berteriak karena melihat Christian yang semakin pucat dan mengerang kesakitan. Dengan segera David langsung menghampiri Patricia dan segera memegang kedua lengannya dengan lembut.

"Ayo, Patrice." Patricia menggeleng dan tetap pada posisinya.

"Tidak. Chris membutuhkanku, Dave. Aku tidak bisa meninggalkannya." Tangis Patricia semakin pecah dan dia mulai memeluk Christian. David melihat instruksi dari Julie untuk membawa Patricia keluar. Tangan David segera menarik lembut Patricia yang mulai berontak karena tidak ingin meninggalkan Christian.

"Tidak! Chris!" David membawa Patricia ke dalam kamarnya. Hanya tempat ini dimana tempat yang cukup jauh dari ruang kesehatan. Karena kamarnya berada di gerbong yang berbeda dari ruang kesehatan.

Patricia duduk di tempat tidur David dan menutup wajahnya. Dia menangis dibalik tangannya. Setelah menutup pintu kamarnya, David menghampiri Patricia dan berlutut di hadapannya. "Patt.."

"Bagaimana jika Chris.. Demi Tuhan aku tidak akan memaafkan diriku jika terjadi.." Patricia menangis disela isakannya. Dia benar-benar tidak tahan melihat kakaknya dalam keadaan seperti itu.

"Tenanglah, Patrice. Aku berjanji, Christian akan baik-baik saja. Dia lelaki yang kuat. Dia akan sembuh dengan cepat." Patricia memeluk David dengan erat dan menangis di bahunya. Diantara semua orang yang dekat dengan Christian, David lah yang paling dekat dengannya dan juga dekat dengan Patricia.

Ini pelukan pertama mereka. Mereka tidak pernah ada kontak fisik sebelumnya selama ini. Itu semua karena mereka menyembunyikan perasaan mereka masing-masing. Dan kini baik David maupun Patricia sudah mengetahui perasaan masing-masing. Hanya tinggal salah seorang dari mereka yang menyatakannya lebih dulu.

Ini adalah scene pertama dimana Tom dan Emma hanya berdua saja. Mereka sudah latihan sebelumnya. Selama latihan, baik Emma maupun Tom masih saja malu-malu meskipun akhirnya dapat di kondisikan oleh mereka berdua. Dan sekarang di saat shooting, Tom dan Emma berpelukan kembali. Dan kedua pipi mereka memerah.

The Name Of Love ( Feltson )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang