13. Pertengkaran 1

6.5K 374 19
                                    

Ayo sebelum membaca di vote dulu ya!!
Happy reading😘!

POV Anya

"Lo tiduran dulu di kasur! Gue balik dulu ya!"
ucap gue yang mulai melangkahkan kaki meninggalkan Agas.

"Tunggu!" ucapnya sambil menarik tangan gue.
"Apa?" ucap yang membalikkan badan .

Tangannya yang begitu hangat, terasa nyaman dalam genggamannya. Seperti terasa ada sengatan listrik yang mengiliri tubuh gue. Cinta, apakah ini cinta?. Kalo ini cinta, tapi terlalu rubit untuk gue.

"Lo temenin gue dulu ya, ntar gue anter pulang!" ucapnya dengan memasang wajah melas.
"Hm..." gue menganggukkan kepala.

Mama nya Agas yaitu mam Ayu datang membawakan kotak P3K. Gue yang masih saling tatap sama Agas sontak membuat mama Ayu curiga.

"Hemm...mama ganggu ya?"

"Oh...enggak kok tante!!"

Mama Ayu kemudian memberikan kotak P3K kepadaku, dia lalu menghampiri Agas dan menjewernya.

"Ga, ini cewek mana lagi yang kamu bawa! Kamu itu sudah mama bilang jangan suka mempermainkan hati seorang cewek!" ucap mama Ayu yang terlalu sering melihat anaknya gonta-ganti cewek.

"Awww...sakit ma. Ini cewek terakhirku ma!" ucap Agas dengan serius.

"Semoga begitu. Nama kamu siapa nak?" mama Ayu yang menoleh kepadaku.

"Anya tante!" gue yang tersenyum kepadanya.

"Anya anaknya pak Herman!"

"Iya tante!"

"Oh, cantik ya. Anya, tante titip Agas ya, kalo dia ugal-ugalan lagi jewer aja. Tante udah capek nasehatin dia, semoga kamu bisa merubah sifatnya. Ya, udah tante tinggal dulu!"

"Ihh...emang Agas anak kecil apa?"

"Siap tante!" dengan sergap gue menjawab lalu melirik Agas dengan sinis.
Mama Ayu yang pergi meninggalkan kami kemudian kembali mengatakan sesuatu.

"Mama lupa, besok kamu libur kan, jadi tolong anterin surat tanah ke rumah eyang ajak Anya, sekalian sama liburan!"

"Ke Bogor, ma?"

"Iya, kalo mau nginap di apartemen mama yang dulu."

"Ok, ma!"

***

Gue yang membuka kotak P3K, kemudian mengobati luka yang ada dipipinya. Dia yang kini udah tertidur, sementara gue yang duduk di sebelahnya mendapati telpon dari seseorang.
Drrttt...drtt

David is calling

Gue yang melihat namanya aja udah takut untuk mengakatnya, tapi melihat Agas yang masih tertidur, gue mengangkatnya agak jauhan.

"Hallo, ada apa kak?"

"Tadi lo dapet terror lagi nggak?"

"Iya kak, tapi nanti gue ceritanya?"

"Ok, lo lagi sibuk ya!"

"Iya..!"
Tutttt

Gue langsung matikan telponnya, takut kalo Agas denger bisa terjadi salah paham antara kita. Dan ternyata benar Agas mengetahuinya. Gue yang masih menghadap jendela, terkejut dengan ucapan Agas.

"LO MASIH ADA HUBUNGAN SAMA DAVID !" dengan nada tinggi
"Nggak, beneran ga!" ucap gue yang mempercayakan Agas.

"Tuh tadi apa? Lo pikir gue nggak denger, bego!"
ucapnya sambil tersenyum kecil, senyum itu bukan senyuman dari hatinya langsung melainkan senyum amarah keemosian.

"Tadi dia cuma nanya doang!" jelas gue.

"GUE GAK PERCAYA!"

"Serah lo Ga, mau mikir apa! Lo kira gue cewek apaan yang menggebet dua orang sekaligus. Dan lo tau gue baru pertama kali dibentak-bentak cowok kayak gitu, gue juga punya perasaan, gue tuh punya hati Ga. Lo terlalu posesif Ga!" Ucap gue dengan air yang membasahi pipi, sambil berlari meninggalkan Agas.

Agas pun tak ada niat untuk mengejar gue. Gue yang keluar dari rumahnya, langsung mencari taxi tetapi malangnya tak ada satupun yang lewat. Gue yang ada diseberang jalan, mendapati seseorang berhenti didepan gue yang memakai helm penuh menutupi muka dengan motor ninja hitam. Tak lain adalah Kak David, yang sekarang menghampiri gue.

"Anya, lo gakpapa? Anya kenapa lo nangis?" ucapnya yang bingung ketika melihat air mata yang berjatuhan di pipi gue.

"Kakkk...anterin gue pulang ya!" rengek gue

"Ayo naik!"

***

Sesampai dirumah, gue nggak mengatakan sepatah kata kepadanya kecuali berterima kasih.

"Makasih ya kak!" Gue yang langsung pergi masuk ke dalam.

Terdengar juga motor Agas yang udah pergi. Dan langkah gue tiba-tiba terhenti melihat sebuah kotak yang berada di pojok Gerbang. Terror apalagi yang gue alami ini, gue yang tak berani membukanya, hanya membawa kotak itu masuk ke dalam kamar.

Gue kemudian mandi menyegarkan tubuh, setelah seharian ini banyak masalah yang harus gue hadapi. Setelah itu barbaring diatas kasur dengan boneka keropi di dekapan gue. Mama yang heran dengan sikap gue, menghampiri ke kamar dengan membawakan segelas susu dan roti.

"Anya..ni mama bawakan susu buat kamu." ucap mama yang menghampiri gue.
"Iya,,taruh situ dulu ma!" ucap gue yang masih melamun
"Ada apa, cerita dong ke mama kalo ada masalah?"

Karena mama tuh sebagai tempat curhat gue sehari-hari. Akhirnya gue menceritakan sikap Agas yang terlalu posesif sama gue. Tapi entah tanggapan mama ini terlalu mamihak Agas.

"Berarti dia beneran sayang sama kamu!"

"Auuah...ma, malah bela dia!" jawab gue dengan cemberut

"hhaha...anak mama sekarang udah main cinta-cintaan." ucap mama sambil keluar kamar.

"Apaan sih ma!"

Tersadar dengan HP yang masih dalam tas, gue buru-buru mengambilnya. Gue usap layarnya, terlihat 13 panggilan dari Agas dan beberapa chat BBM.

Ini baru pertengkaran kecil dari Agas sama Anya. Cocoknya Agas Anya atau David Anya?

Jangan lupa vote dan comment
Ayo bantu naikin rating "Janji Sepasang Bintang" dalam ROMAN. KEMAREN 12-02-2017 MASIH #602 DALAM ROMAN...WKWK
1 vote dari kalian, 10 kebahagian buat gue. Cielahh...outhornya malah kayak iklan...😂😂

BACA lanjutannya ya guys...
Gue sayang kalian!!😘

Bagi Para SR (SILENT READER) SEMPATKAN VOTE ATAUPUN KOMEN YA..
KALAU MAU CERITA INI TETEP LANJUT LAKUKAN HAL YANG DIATAS YA GUYS😂
THANKS

Janji Sepasang Bintang (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang