15. Sakit

7.2K 326 8
                                    

Ayo sebelum membaca di vote dulu ya!!
Happy reading😘!

POV Anya
Malam ini udaranya begitu dingin. Gue yang sedang tertidur, entah kenapa tubuh ini merasakan dingin dan nyeri di seluruh tulang. Matahari kemudian muncul dengan sinar yang menyilaukan mata. Gue yang mulai membuka mata, tiba-tiba terkejut ketika melihat jarum pendek menunjuk angka 8. Gue yang turun dari tempat tidur seketika kaget, melihat Agas yang duduk di sofa kamar.

"AAAA....AGA NGAPAIN LO KESINI??." ucap gue dengan nada tinggi.

"Aya, masa lo lupa , kita kan mau ke bogor. Sekarang lo mandi sana!!" ucapnya yang mendorong punggung gue menuju kamar mandi.

"Lho...lo kok ikut masuk. AGAAAA!" teriak gue yang heran dengan Agas yang ikut masuk ke kamar mandi.

"Hehe..gue lupa. Gue tunggu lo diruang tamu!" ucapnya yang terkekeh.

**

Gue yang mengenakan celana jeans dengan atasan switter merah maroon dan sepatu vans warna putih, berjalan menuruni tangga. Terlihat mama yang sedang asyik mengobrol dengan Agas.
"Tuh, kebonya udah dateng!" sindir mama
"ih..mama anaknya sendiri dibilang kebo!"
"Yang penting kebonya cantik...haha!" Sahut Agas.
"Auahh..terusin aja, ngatain gue kebo -_- !" gue yang berjalan duluan menuju mobil Agas.

"Ya..udah tante , Agas minjem dulu anaknya ya!"

"Iya, hati-hati. Jagain anak perawan tante ya. Dan satu lagi Anya paling gak tahan sama hawa dingin!"

"Siap tante mertua hehe..." ucap Agas yang cengar-cengir.

***

Hampir 5 jam sudah, kami masih di perjalanan. Namun hawa dingin udah mulai terasa, pertanda perjalanan sudah tidak lama lagi.

"Ga, kapan nyampeknya?" tanya gue padanya

"Setahun lagi sayang :-P "

"Ga..serius dong!" ucap gue yang udah mulai geram.

"iya-iya, bentar lagi kita nyampek kok. Lo kenapa lemes banget, wajah lo juga pucat?" ucap Agas sambil menyetir yang sesekali melirik gue.
"Gue gakpapa!"

"Aya, serius dong!" ucap Agas yang ngikutin ucapan gue tadi .

"Gue sedikit gak enak badan!"

"Ya udah, kita ke Apartemen dulu aja biar lo bisa istirahat, lagian perjalan ke rumah nenek gue masih jauh!"

"Terserah lo aja ,gue ngikut!"

Beberapa menit kemudian kami sampai di Apartemen mama Ayu. Gue kemudian merebahkan tubuh ini ke kasur, sementara Agas masih ngurus penginapan di lobi.

Entah kenapa, rasanya tubuh ini merasakan kedinginan yang hebat. Agas yang membuka pintu, kaget melihat gue yang menggigil. Dia kemudian menghampiri dan menyentuh dahi gue.
"Lo demam, Aya!" ucapnya yang terkejut
"Ga, dingin!"
Dia melepaskan jaket dan memakaikannya ke bahu gue. Tapi rasa dinginnya semakin terasa.

"Ga, mmaasih dinngiin!" ucap gue yang sambil menggigil.
Agas yang bingung langsung mengambil selimut tambahan ke Lobi dan menaruhnya ke badan gue.
Rasa dingin tersebut masih sangat terasa . Yang membuat gue mengatakan lagi kepada Agas.

"Ga...massihh dinnggin!"
Agas yang semakin bingung harus melakukan apa lagi, kemudian langsung mendekap gue dalam pelukankannya, gue yang melihat Agas.

"Ga...Lo ngapain peluk gue bego!!"

"Dekapan seseorang bisa menghangatkan tubuh yang sedang demam tau!" ucapnya yang meyakinkan gue.

"Ga..udah sono lo anterin surat itu, ke rumah nenek lo!"
ucap gue pada Agas.

"Nggak gue gak akan ninggalin lo yang masih sakit!" ucap Agas yang masih memeluk gue.

Janji Sepasang Bintang (SELESAI)Where stories live. Discover now