19. Ruang Rawat

7.5K 380 5
                                    

"Hai guys, happy reading ya 😘"

Ayo sebelum membaca di vote dulu ya!!


~Ketika Tuhan telah mengirimkan kau yang selalu memberiku senyuman, dan ketika senyuman itu telah hilang darinya, aku akan mengembalikannya dengan senyuman penuh makna. "CINTA"~

POV Anya

Hari ini , gue memutuskan untuk tidak sekolah, karena mama Ayu lagi ke luar kota, jadi nggak ada yang merawat Agas selain gue. Disaat Agas sudah tertidur, gue memutuskan pulang sebentar untuk ganti baju, dari kemaren gue belum mandi . Gue yang mendekati Agas , dan membisikan sesuatu padanya.

"Gue, pulang sebentar ya. Selamat Tidur!"

Gue kemudian membalikkan badan dan berjalan keluar.

"Hati-hati ya. Jangan lama-lama!"
ucapnya yang ternyata belum tidur. Gue kemudian membalikkan badan dan tersenyum kepadanya.

****

Sesampai dirumah, gue menceritakan kejadian semalam pada mama. Dan mama ingin ikut menjenguk Agas, secara papanya Agas adalah client papa, sedangkan mamanya Agas adalah temen arisannya mama. Jadi mereka lumayan deket. Gue yang sudah rapi, kemudian berjalan keluar menuruni tangga, terlihat mama dan papa sudah menunggu dibawah.

"Hai, ma pa!"

"Hai sayang. Lho kamu nggak bawa apa gitu?" ucapnya

"Maksud, mama?" ucap gue sambil menggaruk kepala

"Maksud mama ya, sebagai pacar yang baik kamu bawa makanan kesukaannya dia gitu!"

"Ogah...ntar juga dikasih jatah makan ama susternya!" ucap gue yang cuek.

"Anya...dia tuh lagi sakit perlu ada yang nyemangatin!" ucap mama yang berdecak kesal.

"Iya-iya...ntar Anya beliin dia martabak manis" jawab gue yang pasrah mendengar celoteh mama.

***

Kemudian kami memasuki ruangan Agas, terlihat dia sedang bertarung dengan HPnya. Mama yang antusias langsung menghamipiri Agas.
"Nak Agas, gimana udah enakan?" ucap mama yang lembut.

"Udah kok tante, kan yang rawat anak tante." ucap Agas sambil melirik ke gue.

"Ma..tiba-tiba papa ada meeting mendadak nih. Gimana?" ucap papa yang bertanya sama mama.

"Baru juga nyampek, Pa!" jawab mama agak sedikit kesal saat papa berkata seperti itu.

"Udah mama sama papa pergi aja, ntar ni bocah Anya yang jagain."

"Okey, dirawat yang bener lho..ya. Mama sama Papa pergi dulu!" ucap mama sambil menggandeng papa keluar dari ruangan.

Agas yang celingak-celinguk ngelirik gue, membuat gue bingung dengan tingkahnya. Sambil sesekali mengendus, apaan ni bocah , sebenarnya yang sakit kakinya apa otaknya? Gue yang masih berdiri mematung disampingnya, merasa bingung dengan kelakuannya.

"Kok, lo nggak ngomong bawa martabak manis!" celotehnya yang melirik ke arah bungkusan yang ada di tangan gue.

"Kok lo tau? Nih,,martabaknya!" sahut gue yang mengasih
martabak tersebut ke Agas.

"Taulah...kelihatan dari baunya." ucapnya
Gue yang udah memberinya martabak, tetapi nggak langsung dimakan cuma diliatin mulu.
"Ya, suapin dong!" rengeknya sambil menatap gue

"Manja banget sih lo nyet...orang ntar sore lo udah boleh pulang!"

"Haha...masa monyet teriak monyet!!" ucap sambil tertawa

Janji Sepasang Bintang (SELESAI)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin