Episode 5

334 6 0
                                    

Jin Pyo siap menembak. Nana berdiri dalam kegelapan dan Yoon Sung lari secepat mungkin ke tempat Nana.
Jin Pyo membidik dan Yoon Sung tepat waktu mendorong Nana jatuh.

Yoon Sung langsung lari dari situ. Tapi dia tidak sadar kalau kalungnya jatuh. Nana mengambilnya.
Sementara di saat bersamaan, mobil SWAT team tiba. Mereka langsung menyerbu masuk ke dalam gedung dimana Jin Pyo berada.

Jin Pyo segera membereskan barang2nya dan turun dengan tenang. Jin Pyo menekan tombol lift dan berencana turun di satu lantai dibawahnya.

Tapi tim SWAT sudah menutup semua pintu keluar dan mengatur agar semua lift menuju lantai satu.

Jin Pyo mulai tegang, ia mengeluarkan pistol dan bersiap membela diri. Tim SWAT bersiap di depan lift dengan senjata dalam keadaan siap tembak.

Tiba-tiba bagian atas lift terbuka dan Yoon Sung muncul sambil mengulurkan tangan ke ayahnya.

Jin Pyo kaget, Yoon Sung!

Yoon Sung menarik Jin Pyo ke atas dan menutup tutup lift. Jadi ketika lift tiba di lantai dasar, tim SWAT kaget karena lift kosong!
Yoon Sung dan Jin Pyo berusaha kabur keluar. Paman Shik Joon yang menjemput mereka.

Polisi berusaha mengejar mereka tapi mobilnya terhalang oleh truk yang dikemudikan Kim Sang Gook untuk memperlambat mereka.

Polisi marah2, apa yang kalian lakukan? cepat pindahkan! Kim Sang Gook tidak bersedia, ia berkata justru harus memeriksa CCTV dulu, siapa sebenarnya yang salah.

Yoon Sung, Jin Pyo, dan Shik Joon bisa lari dengan aman. Jin Pyo marah, apa kau yang mematikan lampu?
Yoon Sung mengaku, ya. Itu aku.

Jin Pyo : Kita sudah sepakat kalau siapapun yang lebih dulu menemukan target kedua yang harus mengurusnya!
Yoon Sung : Untuk mencapai satu tujuan, kita harus beradaptasi. Aku mempelajarinya darimu, Ayah.

Shik Joon mencoba mencairkan suasana dengan memberi salam, Kapten..bertemu dengan anda seperti ini agak aneh, ya.
Jin Pyo tidak menggubris, ia tetap marah karena Yoon Sung merusak kesempatan-nya membunuh musuhnya.

Yoon Sung : Meskipun kau membunuh Seo Yong Hak, lalu apa? apa semuanya akan berakhir dengan balas dendam?

Yoon Sung menjelaskan, kalau mereka membunuh Seo Yong Hak sekarang, masyarakat akan berpikir dia dibunuh karena pemilu yang akan datang dan kejahatan-nya akan tetap tersembunyi.

Yoon Sung : Dia hanya akan menjadi martir untuk demokrasi, begitu beritanya disiarkan oleh media. Apa itu yang kau inginkan? Mulai sekarang, keamanan akan ditingkatkan. Balas dendam akan sulit.
Jin Pyo : Jadi kau ingin menyerah?

Yoon Sung : Jika aku ingin menyerah sekarang, aku tidak akan memulainya. Ayah, kumohon bantu aku.
Jin Pyo menghela nafas, tapi dia tidak marah lagi.

Seo Yong Hak dan keluarganya sudah dibawa ke RS. Nana dan rekan2nya menyusul kesana.
Seo Yong Hak baik2 saja. Tapi istrinya syok dan harus bed-rest. Mungkin Ny. Seo punya sakit jantung. Seo Yong Hak berkata jika saja lampu tidak mati, pasti akan ada yang tertembak.

Anak Seo Yong Hak berkata ia berharap kena tembak. Ibu dan ayahnya kaget, apa?
Bukan tertembak sampai mati, tapi terluka agar tidak perlu ikut Wamil.

Seo Yong Hak kesal : Dong Hoon kau harus pergi. Aku ini pahlawan perang dan mulai berkarir sebagai Menteri Pertahanan. Dari semua anakku, bagaimana kau bisa tidak ikut Wamil?
Dong Hoon membela diri, tapi kedua kakak juga tidak pergi, kenapa aku harus pergi?

Dong Hoon : Ayah, aku benar2 terluka, aku luka saat olah raga. Meskipun sudah dioperasi, rasanya masih sakit kalau aku jalan.
Seo Yong Hak marah dan ia tidak peduli. Seo Yong Hak ingin menangkap orang yang berani menembaknya. Dong Hoon, bagaimanapun kau harus pergi!
Lalu ia pergi.

City HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang