Decade

5.5K 431 372
                                    

Jika ia tidak ingat bahwa makhluk bersurai soft violet di hadapannya belum menginjak usia legal, mungkin ia sudah mencumbunya tanpa sadar diri, mengklaimnya mutlak agar seluruh dunia tahu bahwa Kim Taehyung (soon to be Jeon) sepenuhnya milik Jeon Jeongguk.

Jeongguk mendengus kesal saat lengan lain -which obviously doesn't belong to him- dengan sok akrabnya merangkul kekasihnya. Hell, ia tidak peduli sedikitpun pada gelar "teman sejak kecil" yang disandang oleh Jung sialan Hoseok.

Karena Jeongguk adalah makhluk dengan sifat dominan mutlak di mana dia tidak akan menerima kata tidak sebagai jawaban. Juga dengan seluruh kegilaannya pada kekasih manisnya yang masih berumur 16 tahun, percayalah kau tidak akan berani untuk bahkan sekadar berpikir untuk berurusan di jalan yang salah dengannya.

Possesive, obsessive, dan super over protective akan dapat kau lihat dengan sangat jelas pada diri seorang Jeon Jeongguk, seorang direktur perusahaan otomotif yang sekaligus pianis terkenal di umurnya yang menginjak 26 tahun ini. Dan semua sifat gila itu hanya ditujukannya pada satu orang, Kim Taehyung.

Bukan tanpa alasan Jeongguk sangat ekstra dalam menjaga kekasihnya. Jika saja ia mau mengatakan sejujur-jujurnya, Jeongguk hanya cemas. Anxious, bahwa suatu saat nanti Taehyungnya akan menemukan kebahagiaan di orang lain dan bukan dirinya.

Faktor perbedaan usia menjadi salah satu hal terbesar yang membebani pikiran Jeongguk. 10 tahun bukanlah jarak yang singkat, ia tahu itu dengan sangat baik. Taehyungnya yang masih muda, polos dan naif dengan rasa penasaran yang melambung tinggi membuat Jeongguk khawatir bahwa suatu hari nanti ia akan terbang terlalu tinggi dari jangkauannya, pergi dan menetap di seseorang yang lebih menarik, seseorang seusianya dan bukannya seorang lelaki yang berjarak satu dekade darinya.

Taehyungnya sangat menawan, saat kau menatap obsidian sehangat cokelatnya maka pada saat itu juga kau akan jatuh. Taehyungnya terlalu lembut, tutur kata dan perilakunya dapat memenangkan hati siapapun. Begitu suci dan polos, ia terlalu baik untuk dunia ini.

Taehyungnya terlalu menarik, dengan surai selembut sutra yang jatuh lembut membingkai wajah kecilnya, bagaimana matahari mencumbu kulitnya hangat, bibir merah dan tipis yang begitu pas saat menyatu dengan bibirnya sendiri, hidung bangir dengan tahi lalat kecil di pucuknya yang manis serta bulu mata lentik memperindah mata kucingnya yang berbinar hangat, Jeongguk merasa bahwa Taehyung terlalu indah untuk menjadi nyata.

Too beautiful, too gorgeous,

surreal,

ethereal.

Jeongguk bukannya merasa rendah diri dengan parasnya (hell, dia bahkan menempati urutan pertama CEO terpanas dan the most wanted man selama 5 tahun beruturut-turut).

Hanya saja, dengan seluruh keindahan Taehyung, Jeongguk merasa tidak rela untuk membiarkan orang lain melihatnya. Ia ingin mengurung Taehyung di dalam kamarnya di mana hanya ia seorang yang dapat mengagumi kesempurnaannya.

Jeongguk benar-benar hampir melaksanakan niat tersebut jika saja ia tidak menghormati kebebasan Taehyung. Memang, selama ini Taehyungnya tidak pernah menolak seluruh afeksi dan perlindungan yang diberikan olehnya. Ia selalu menuruti keegoisan dan keposesifan Jeongguk dengan patuh.

Namun, Jeongguk masih sadar diri untuk memberikan ruang untuk Taehyung. Ia tidak mau mengurungnya terlalu erat hingga Taehyung merasa sesak dan ingin kabur darinya.

Tidak, kehilangan cinta dari diri Taehyung merupakan mimpi terburuk yang dapat terjadi padanya dan dia tidak akan pernah membiarkannya terjadi. Jeongguk akan menukarkan segala dan apapun yang dimilikinya asal Taehyung tetap berada di sisinya.

✨ Undefined [kookv] ✨Where stories live. Discover now