Part 16

12K 1K 54
                                    


"Tante Prilly mana si?"

Ciara saat ini sedang gelisah, takut jika Prilly tidak datang untuk menghadiri acara ulang tahun nya. Pesta perayaan ulang tahun nya yang ke 5th sengaja Ciara adakan di restoran yang terletak tak jauh dari kediaman nya.

Ali menghampiri Ciara, dari kejauhan Ali sudah mampu melihat raut kecemasan di wajah sang anak.

"Kamu kenapa si sayang? Papa perhatiin kamu sedari tadi mondar mandir gitu" ucap Ali

Ciara tak menghiraukan ucapan Ali. Ia masih terus saja mondar mandir di depan pintu masuk. Semenit kemudian, mata Ciara terlihat berbinar bahagia melihat orang yang sedari tadi ia tunggu-tunggu kini telah menampakkan wajahnya. Ali mengikuti pandangan Ciara. Pandangan Ali terpaku ke seorang wanita yang terlihat anggun memakai dress berwarna pink pastel. Sesuai dengan tema yang di usulkan oleh Ciara.

"Happy Birthday Sayang" suara Prilly memberi selamat buat Ciara, membuat pikiran Ali tentang wanita itu buyar.

"Makasih tante" balas Ciara senang "Yukk kita masuk tante, Ara gak lama lagi bakal tiup lilin" ajak Ciara sambil menarik tangan Prilly memasuki tempat yang sudah di sulap sedemikian rupa.

Prilly melempar senyum saat ia bertemu pandang dengan Ali. Tanpa di sadari oleh Ali, ia terus saja memandangi Prilly yang sedang di tarik oleh Ciara memasuki restoran.

"Awas bro, nanti mata lo bintitan"

Ali tersentak kaget mendengar suara seorang pria yang terdengar menyindir.

"Calon bini gue bening kan?" Rian, pria itu kini tengah berdiri di hadapan Ali dengan tampan sok cool nya.

'Kenapa dirinya bisa mengabaikan Rian? Apa karna pamdangan nya terlalu mengarah ke Prilly?' Batin Ali.

"Eh apaan si lo, gue tuh lagi liatin anak gue" elak Ali

"Bagus deh, yuk masuk" Rian menarik Ali. Bukannya yang seharusnya narik itu dia? Pikir Ali. Tak ingin mengambil pusing tentang hal itu. Ali mengikuti langkah lebar Rian menuju kearah Prilly yang tengah berdiri di samping Ciara.

Suara riuh tepuk tangan memenuhi ruangan tempat Ciara tengah melaksana kan pesta. Berbagai ucapan selamat, Ciara dapat dari teman-teman nya.

Selesai meniup lilin, Ciara memotong kue dan potongan pertama ia berikan ke Ali, dan potongan ke dua Ciara berikan ke Dira. Sampai pada potongan ke tiga, Ciara terdiam. Lagi-lagi ia harus merayakan ulang tahun tanpa sosok Mama disisi nya. Terus memandangi sepotong kue yang berada di tangannya, Ciara terus saja terdiam sampai akhirnya, Ali berjongkok menyamai tingginya dengan sang putri.

"Kenapa diam sayang?" Tanya Ali lembut, Ali paham betul dengan perasaan Ciara. Menjadi Papa yang egois selama bertahun tahun membuat sang putri merasa terpuruk tanpa sosok Mama di hidupnya.

Ciara menggeleng lemah dan berjalan meninggalkan Ali dengan membawa sepotong kue itu kearah Prilly.

"Buat tante" Ciara menyedorkan sepotong kue itu kearah Prilly. Prilly terkejut dalam rangkulan Rian. Pandangan Ciara jatuh ke tangan Rian yang terlihat melingkar ke pinggang Prilly.

Tak kunjung menerima nya, Prilly masih dalam keadaan terkejut. Ciara menunduk sedih, semua rencananya dengan teman-teman nya gagal. Rencana untuk mendekatkan Prilly dengan Papanya lagi.

"Makasih ya sayang" ucapan terima kasih Prilly mampu membuat Ciara mendongak dan menemukan Prilly tengah memakan sepotong kue itu.

"Buat Om mana?" Celutuk Rian.

Ciara melirik ke arah Rian "Emang om siapa? Terus, kenapa om meluk-meluk tante Prilly?"

Semua pandangan tertuju kearah Ciara, apa yang ia ucapkan tadi membuat pandangan orang-orang yang ada disana teralihkan kepadanya.

MAMA IMPIANWhere stories live. Discover now