Bab 8

1.5K 251 96
                                    


"Jadi gimana? Udah selesai 'kan naskahnya?" Tanya Hermione seraya menguncir rambutnya. "Nggak ada yang mau diubah lagi 'kan?"

"Nggak usah lah. Males gua. Tinggal terjemahin ke bahasa sunda sama bahasa inggris aja." Sahut Edo, laki-laki jangkung yang sering dijuluki tiang listrik di kelas.

Hermione, Sekar, Laras, Ila, Ravi, dan Davin mengangguk-angguk saja.

"Jadi siapa yang mau terjemahin?"

"Gua terjemahin ke bahasa sunda aja, deh! Tapi gue nggak mau sendirian yak. Bagi dua sama yang lain. Siapa kek!" Kata Ravi sambil memakai jaketnya, hendak pulang.

"Sama gua aja, deh." Sahut Ila.

"Gua sama sekar terjemahin ke bahasa inggris aja ya."

"Yaudah, berarti yang tugasnya terjemahin itu Ila, Ravi, Laras, sama sekar. Nanti gue, Edo, sama Davin siapin properti."

"Siaaap!!" Kata Edo dan Davin bebarengan.

"Eh, yaudah pulang yuk? Udah sore nih." Seru Ila.

"Ya udah yuk! Hermione makasih ya makanannya, hehe." Laras nyengir.

Hermione tersenyum, "Sama-sama, selow aja."

"Eh, Kar! Lo pulang bareng siapa? Mau bareng gua nggak?" Tanya Ravi karna hanya dia yang tidak ditumpangi siapapun.

"Nggak usah deh, Rav. Makasih. Sebentar lagi supir aku dateng."

Ravi mengacungkan ibu jarinya, "Okelah kalau macam tuu."

"Yaudah kita pulang ya! Bye Hermione, bye Sekar!"

"Iya hati-hati lo pada!"

...

Hermione hanya duduk di kursi rotan di depan rumahnya. Memperhatikan Sekar yang sedari tadi sibuk mondar-mandir. Hari sudah beranjak malam, tapi supir Sekar belum juga datang.

"Aduh, udah jam tujuh malem lagi." Keluh Sekar.

"Emang supir lo kemana? Masih belum bisa di hubungin?"

Sekar menggeleng. Raut wajahnya tampak khawatir.

Ddrrddd drrdddd

"Eh, ini supir aku telfon!"

"Yaudah angkat."

Sekar mengangguk. Ia pun menggeser layar ponselnya untuk menerima telfon dari supirnya itu.

"Iya, pak.. yah, kok bisa? .. yaudah, deh.. iya nggak apa-apa kok."

Setelah menelfon, Sekar menaruh ponselnya ke dalam tasnya. Lalu menatap Hermione dengan wajah muram.

"Kenapa?"

"Mobil aku mogok."

"Yaudah lo tunggu sini aja dulu sampe mobil lo selesai di perbaiki."

"Masalahnya aku ada acara makan malam keluarga, herm. Yaudah aku pulang naik taksi aja, deh."

"Eh, nggak usah! Jaman sekarang lagi jaman penculikan. Udah lo tunggu sini dulu ya! Gua minta temen gua anterin lo, deh."

"Eh, nggak usah. Aku nggak mau ngerepotin."

"Udah santai aja. Paling jam segini dia juga lagi nggak ada kerjaan. Udah lo tunggu dulu. Bentar kok."

Hermione segera bangkit dari duduknya, dan memakai sendal jepit lalu bergegas menuju rumah Blaise.

Ia mengetuk rumah cowok itu beberapa kali, sampai akhirnya Blaise membukanya dengan tampang bosan setengah mati.

Friendship (DRAMIONE)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon