Part 29

5.1K 286 13
                                    

"Bagaimana kabarmu?" tanya Renno kepada seseorang yang duduk di depannya.

"Aku baik." jawab orang itu singkat.

"Kabarnya masa tahananmu akan ditangguhkan, Apa kau sudah mengetahuinya?" tanya Renno kemudian.

"Iya, aku dengar juga begitu." lirih orang itu.

"Sudahlah, Rayy. Kau jangan berekspresi seperti itu, semua juga kan terjadi karena kau sudah bersifat baik belakangan ini." ucap Renno kepada orang itu yang ternyata Rayyan.

"Tapi kurasa kesalahanku sangat tidak bisa dimaafkan, Renn. Kurasa lebih baik aku dihukum mati saja." lirih Rayyan tersenyum kecut.

"Aku pikir lebih baik juga begitu." ucap Renno kemudian.

Rayyan langsung tertunduk malu, ia merasa sangat bersalah.

"Tapi kau tenanglah, aku sudah melupakan semua itu. Kau juga kan sudah menyesali perbuatanmu dulu." canda Renno lalu tertawa.

"Tapi karena perbuatanku, sampai sekarang Allea entah pergi kemana?" lirih Rayyan.

Renno langsung menghentikan tawanya, ia langsung berubah sedih saat mengingat Allea entah berada dimana sekarang.

"Aku tetap akan berusaha mencarinya, aku yakin pasti akan menemukannya." ucap Renno muram.

"Tapi ini sudah 5 tahun, Renn. Ini semua karena aku." ucap Rayyan hampir berteriak.

"Sudahlah, lupakan masa lalu. Lebih baik kau cepatlah keluar dari sini, agar aku semakin cepat membalaskan dendamku. Kau curang sekali karena kau masuk disini, sampai aku tidak leluasa untuk memukuli wajahmu." geram Renno lalu bangkit berdiri.

"Sudahlah, aku mau menjemput Raka. Aku pergi dulu." lanjut Renno lalu berdiri.

"Renn.." panggil Rayyan menghentikan langkah Renno.

"Apa lagi? aku hampir telat ini." ucap Renno tanpa berbalik.

"Sekali lagi, maafkan aku." lirih Rayyan.

Renno lalu berbalik, melihat Rayyan yang langsung digiring masuk oleh petugas Lapas. Renno lalu menghela nafas panjang, mengingat kejadian dulu.

*** Flashback on ***

Lima tahun sebelumnya.

Renno dan Radit sudah tiba di Bandara, dibelakang mereka sudah ada beberapa pihak kepolisian yang tadi ditelpon oleh Radit.

Saat Renno mencari cari Allea, ia melihat ada sebuah keributan. Ia lalu menghampirinya, betapa terkejutnya ia saat melihat Rayyan yang terus meronta karena ditahan oleh petugas Bandara.

Renno langsung saja menarik Rayyan dan memukulinya membabi buta, Rayyan bahkan sampai kewalahan karena pukulan Renno yang tiba tiba.

"Dimana kau menyembunyikan Allea?" teriak Renno tepat diwajah Rayyan.

"Aku tidak akan memberitahukannya padamu." ucap Rayyan tersenyum sinis.

"Brengsek kau, dimana Allea sekarang?" maki Renno lalu memukuli wajah Rayyan lagi.

"Hentikan, Renn. Kau bisa membunuhnya." cegah Radit menarik tubuh Renno.

"Biarkan aku, lebih baik bajingan itu mati ditanganku."  geram Renno mencoba melepaskan dirinya dari tarikan Radit.

"Anda tidak bisa main hakim sendiri Pak. Negara ini mempunyai hukum, lebih baik pengadilan saja yang memutuskan." seru seorang anggota kepolisian yang tadi mengikutinya.

Renno lalu menghela nafas pelan, mengatur deru nafasnya yang tadi memburu akibat amarah.

"Bos, kami tidak bisa mendapatkannya." seru suara tiba tiba.

Loving YouWhere stories live. Discover now