PROLOG

1.2K 13 3
                                    

" Nak, Mama, Dina dan Haris balik ke Jakarta ya. Kamu hati-hati disini."

Untaian kalimat yang keluar dari bibir indah wanita paruh baya tersebut menjadi awal pembuka sebuah petualangan yang akan dihadapi seorang pria muda ini. Petualangan yang akan menghamparkan sebuah takdir yang tidak akan pernah ia bayangkan sebelumnya. Bahkan kipas angin pun bersahutan pelan dengannya. Seolah menunjukan sesuatu yang akan ia alami. Entah besok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan.......

Atau bahkan ekawindu depan..........

Entahlah!

Wanita paruh baya itu beranjak dari kamar baru yang ditempati pria ini. Saat meninggalkan kamar, aroma mawar putih memanggilnya untuk mendampingi wanita yang merupakan seorang ibu dari pria muda ini. Ia beranjak dari kursi lalu mengambil kunci kamar yang terletak di atas buku yang bertuliskan nama Bimatama Prasetyo.

Ya! Ialah pemilik nama tersebut. Nama yang akan menunjukan cahaya dengan berjuta rasa dan kisah yang terus mengitari kehidupannya.

Wanita tersebut berjalan kaki meninggalkan Tyo, panggilannya. Meninggalkan kehangatan yang selalu ia rasakan saat ia tinggal di Bekasi. Dan pada akhirnya, ia harus melepasnya demi tujuan mulia yang ingin dia raih. Menjadi sarjana terkait dunia kuliner.

Dan ia mulai membuka pintu ketidakpastian. Perlahan, angin sore menyambut dan memberi semangat tiada henti agar bisa memberikan yang terbaik bagi sejarahnya.

Sejarah kehidupan mulai memasuki babak baru. Senyumannya memberi pesona pada situasi yang kelak akan ia hadapi nanti.

First and LastWhere stories live. Discover now