TEMAN ALAMI

64 1 0
                                    

Semester 7 telah membuka tabirnya. Namun bagi Tyo, semester ini adalah semester yang tidak akan dia anggap karena dia telah lulus skripsi dengan mendapat pujian dari Dosen Pembimbingnya, Bu Ratna dan Bu Anis serta dosen pengujinya, Bu Dewi. Ujian skripsi yang dilaksanakan di bulan Ramadhan ini memberi keindahan yang sangat cerah bagi Tyo karena mereka kagum dengan hasil penelitian yang sudah dibuat. Selain itu, ia termasuk satu-satunya mahasiswa yang menyelesaikan studi dengan sangat cepat. Setidaknya, Tyo bisa menikmati santai dengan nyaman hingga waktu wisuda nanti.

Dalam suasana pasca libur lebaran, Tyo mengisi waktu dengan jalan-jalan ke Mal Ambarukmo Plaza. Suasana ramai masih membekas dengan indah layaknya lebah yang mengitari madu yang mereka hasilkan meski terhitung sudah menunjukan pukul 16.30. Untai pandang menghiasi matanya. Kemewahan mal ini juga yang telah mengenalkan Tyo pada suasana saat pertama kali makan bersama dengan teman-teman kosan lama. Sudah 3 tahun lebih, ia tidak berkomunikasi dengan mereka. entah bagaimana mereka sekarang.

Perlahan, Tyo menyusuri pujasera yang sangat ramai hingga tidak ada bangku yang tersisa. Tyo hanya melihat dari luar saja. Saat berjalan melintasi bioskop, Tyo disapa dengan seseorang. Alangkah terkejutnya ketika ia mengetahui orang yang menyapanya. Siapa lagi kalau bukan Mas Genta, tetangga kosan lama.

" Mas Genta!"

" Iya! Kamu sendirian saja?"

" Iya, Mas."

Saat mengobrol sejenak, seorang pria dengan postur tubuh layaknya binaraga dan memakai kemeja casual yang terlihat sangat ketat hingga memperlihatkan lekuk tubuhnya datang menghampiri Genta dan Tyo.

" Genta, lagi apa disini? Dia siapa?"

Genta langsung memperkenalkan Tyo pada pria itu. " Perkenalkan, saya Bimatama Prasetyo. Biasa dipanggil Tyo. saya pernah tetanggaan sama Mas Genta."

" Oh! Ini Tyo yang sering diceritakan Genta. Kamu ternyata pernah bertetangga dengan Genta! OK! Kenalkan, aku Rori. Arditio Rori Hastoro. Kamu ndak perlu canggung sama aku. Meski aku terlihat kekar dan sangar, tapi aku ramah, kok!"

Anggukan Tyo mulai mencairkan suasana. Paras Rori terlihat sangat tampan. 11 - 12 dengan Adrian Maulana. Pesona semakin menguat saat Rori menawarkan Tyo untuk nonton film hingga Tyo mau mengikuti mereka.

2,5 jam berlalu dengan cantik. Film Roman semakin membuat Tyo, Genta dan Rori senang. Hingga pada suatu ketika, Genta menawarkan sesuatu pada pria yang akan lulus ini.

" Tyo, kamu lapar, ndak?"

" Iya, Mas!" ucap Tyo dengan nada malu-malu.

" Kalau gitu, kita makan dulu saja."

Genta dan Rori mengajak Tyo ke restoran Jepang. Suasana ramai masih mewarnai restoran tersebut hingga mereka bisa mendapatkan tempat duduk. Tidak butuh waktu lama, seporsi Sashimi dan Onigiri sudah tersaji di hadapan Tyo hingga ia menikmatinya. Saat sedang menikmati Onigiri, pembicaraan pun dimulai.

" Sekarang sudah semester berapa?" tanya Genta dengan semangat.

" Saya semester 7. Mas Genta sudah lulus S2?" tanya Tyo semangat.

" Iya."

" Berarti mau lanjut S3, dong?"

" Belum. Sekarang masih kerja."

" Oh!" ucap Tyo dengan terkejut. " Kerja di mana?"

Genta terdiam. Seperti ada yang menahan bibirnya untuk menceritakan yang sebenarnya. Dan yang tidak terduga pun terjadi.

" Genta dan Aku kerja di LSM Pelangi Indonesia!"

Tyo langsung terkejut seperti mendengar suara halilintar yang sangat keras. LSM itu sering menjadi fasilitator untuk memenuhi hak-hak kaum gay kepada pemerintah. Ia tidak menyangka bila Genta ikut di dalamnya.

First and LastWhere stories live. Discover now