Part 1 Protect You

826 66 7
                                    

Hai aku lanjut lagi..

Makasih votenya dan partisipasi buat baca ceritaku.

Masih ada typo

Happy reading

_______

Melindunginya adalah
Jalan hidupku

✩✩✩

Matahari sebentar lagi mulai menghilang berganti dengan bulan yang masih nampak samar di pencakar langit, beberapa orang sudah pulang dari tempat bekerja dan kembali menyambung aktifitas malam guna bersenang-senang melepas penat setelah bekerja seharian.

Tapi tidak dengan Hyunmie di hidupnya tidak ada kata istirahat terlebih jika saengnya belum tidur di kamarnya yang bernuansa putih itu, Hyunmie sudah menghapus keringat yang membanjiri wajahnya sejak tadi berulang-ulang, matanya kembali menelusuri jalanan di salah satu taman di Portland. Suara ponsel menghentikan aktifitasnya, sambil mengupat keras Hyunmie mengangkat telpon dari orang suruhannya.

"Kau menemukannya?... Sial kau yakin?... kirim rute dan plat nomer mobilnya padaku, ikuti aku dari belakang jaga jarak jika sudah sampai.. lakukan seperti biasa." Hyunmie mengetatkan rahangnya ketika tahu dimana saengnya, Hyunmie berlari kerah parkiraan sambil sesekali menatap ponselnya menunggu alamat tempat dimana saengnya di sekap.

Hyunmie melajukan mobil Saabnya dengan kecepatan di atas rata-rata, sesekali Hyunmie memukuli setir mobil kesal, seharusnya tadi Hyunmie menahan diri untuk tidak membawa Eunna jalan-jalan ketika saengnya itu merengek bosan atau setidaknya Hyunmie tidak dengan bodohnya meninggalkan Eunna pergi ke kamar mandi tadi, mungkin saengnya itu tidak akan di seret sembarangan dan bagusnya tadi Hyunmie tidak membawa anak buahnya karena Eunna ingin pergi berdua saja dengannya.

"Kau akan mati di tanganku jika sampai terjadi sesuatu dengan saengku Jhony." Hyunmie semakin menggas mobilnya ketika alamat tempat Eunna di sekap adalah tempat yang tidak asing untuknya. Markas bebuyutannya membuat Hyunmie menggeram marah.

Hanya butuh waktu 5 menit Hyunmie sudah sampai di markas musuhnya Jhony Aiden, tempat itu adalah bangunan tua yang sudah tidak terpakai atas nama Jhony. Tanpa berpikir dua kali Hyunmie menyerang masuk kedalam, karena Hyunmie tahu musuhnya itu sedang tidak ada di markas sekarang, juga beberapa anak buahnya juga pasti hanya yang terlemah yang sedang berjaga. Saat sampai di dalam Hyunmie semakin marah bahkan menembaki membabi buta pada setiap orang yang sedang menjaga Eunna yang terikat pucat di sebuah kursi dan hanya menjerit ketakutan saat tembakan demi tembakan terdengar di sebelahnya.

Hyunmie langsung memeluk Eunna ketika selesai membuka ikatan di tubuh Eunna, berusaha menenangkan saengnya yang masih menangis. Tapi tidak lama suara gaduh di luar membuat Hyunmie menarik Eunna untuk berlari dan bersembunyi, peluru di pistol yang ia pegang sudah habis. Lagi-lagi Hyunmie mengutuk kebodohannya karena tidak menyimpan satupun pistol yang bisa ia pakai sekarang.

"Pakai topi Eonni." Hyunmie berbisik pada Eunna yang berusaha menahan isakannya ketika keributan mulai semakin jelas di telingannya, dia tahu sekarang dia dalam bahaya begitupun dengan Eonninya. Eunna semakin bersalah ketika lengan kiri eonninya terluka parah akibat tembakan yang mengenainya tadi, sedikit bergetar Eunna mengeluarkan saputangannya lalu membalut luka Hyunmie pelan. Sesaat Hyunmie meringis ketika luka yang Eunna balut di tekan oleh saengnya itu tapi setelah itu Hyunmie hanya tersenyum kecil menatap Eunna yang masih berkaca-kaca menahan tangis.

My Monster, My Sweet girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang