Chapter X

1.2K 145 5
                                    

-Red Thread-

.

.

.

Asklepios Clinic Barmbek - Hamburg, Jerman.

18:34 JT

Banyak sekali hal yang Yoongi fikirkan sekarang, hatinya sakit mendengar kebenaran mengenai skandal video tunangannya. Hubungan mereka memang seperti itu, saling sex dengan yang lain untuk menghilangkan rasa rindu mereka masing-masing. Namun sekarang Yoongi sadar bahwa itu hanya cara Hoseok memanipulasi hubungannya dengan sang produser. Fakta mengenai hubungan Hoseok dan produsernya dimulai lebih awal dari hubungannya dengan Hoseok membuat Yoongi menyimpulkan bahwa ia hanyalah prioritas kedua bagi Hoseok. Apa yang Hoseok lakukan selama ini, dimata Yoongi menjadi salah. Yoongi berfikir kalau Hoseok menerima cintanya hanya demi dana sponsor yang Yoongi berikan untuk Hoseok, seperti yang dikatakan ibunya. Yoongi mersa terhianati sekarang, ia merasakan luka yang diberikan Hoseok lebih sakit daripada tulang punggungnya.

Memikirkan video sex Hoseok ia kembali teringat dengan sexnya bersama Jimin. Yoongi ingat bagaimana ia mengeluarkannya didalam tubuh Jimin, dan Jika ibunya mengatakan Yoongi Koma selama hampir tiga minggu maka kehamilan Jimin juga berusia sekitar tiga minggu. Yoongi sangat Yakin bahwa Jimin hamil sekarang, tapi apa yang harus ia lakukan? Jika dahulu alasannya adalah Hoseok sekarang ia tak punya alasan lagi untuk menampik kehamilan Jimin. Yoongi merasa kejadian kemarin sudah membuat wajahnya hancur dimata Jimin. Yoongi dulu ingat bahwa Jimin berniat membesarkan bayinya Jika Jimin hamil
Ludan jika tekat Jimin dulu begitu, maka sekarang ia yakin Jimin juga sedang mempertahankan bayinya. Yoongi menutup matanya, mencoba menghapus memori saat mereka bercinta. Yoongi merasa bodoh karena melakukan lagi bersama Jimin dan membuatnya 100% hamil sekarang.

"Apa terasa sakit?!" Tanya yang melihat Yoongi memejamkan mata seperti menahan sakit.

"Tidak!," Yoongi bohong, merasa sakit sekarang. fisiknya tak sakit karena penghilang rasa sakit yang dokter berikan, tetapi sakit dikepalanya sekarang sungguh membuatnya merasa lelah. Yoongi kembali terdiam, ia tiba-tiba ingat Jungkook. Mereka kecelakaan bersama bukan? maka kemungkinan besar Jungkook juga dirawat. "eoma! Bagaimana keadaan Jungkook?! Apa dia sudah sadar?!"

"Dia juga koma sepertimu tapi, kondisinya tak seburuk dirimu, jadi hanya kau yang dibawa kemari. Jika mengingat siapa yang paling parah disini, seharusnya Jungkook lebih dulu sadar daripada kau."

Penjelasan ibunya membuat Yoongi berfikir untuk menelfonnya dengan meminjam ponsel ibunya nanti. Sungguh, Yoongi ingin mengetahui bagaimana keadaan perusahaannya di korea. Yoongi kembali memejamkan matanya sejenak, kini ia merasa kembali jadi jahat. Bagaimana bisa Yoongi berfikir mengenai perusahaan disaat kondisi mereka seperti itu, seharusnya ia menelfon Jungkook untuk menanyakan keadaanya. Itulah yang seharusnya Yoongi lakukan.

.

.

-RT-

.

.

Jin memeluk Taehyung saat Jungkook sedang diperiksa tim medis. Ia bisa melihat bagaimana adiknya merespon setiap perkataan dokter Uhm. Jin menatap Taehyung, ia merasa bahwa keberadaan Taehyunglah yang membuat Jungkook sadar. keajaiban, Jin percaya mengenai itu, karena ia sering melihatnya langsung dari pasyennya selama Jin bekerja menjadi seorang dokter. Kini Jin bisa merasakan bagaimana keajaiban itu dan Jin yakin bahwa Taehyung adalah orang yang membawakan keajaiban tersebut. Jin dan Taehyung mendekati Jungkook begitu pemeriksaan selesai. Jungkook terlihat nyaman di kasurnya dan menatap dua wanita itu dengan senyuman.

"Hi! Kau tidur lama sekali!" Jin mengelus kepala adiknya dengan penuh kasih, memperlihatkan betapa besar rasa cintanya terhadap adiknya tersebut. "bagaimana perasaanmu?!"

Red ThreadWhere stories live. Discover now