Chapter XI

1.2K 146 1
                                    

"Hoek!"

Jimin kini sedang menundukan wajahnya menghadap westafel, memuntahkan seluruh makanan dalam perutnya. Jungkook disitu dengan senantiasa memegangi rambut Jimin agar tak jatuh ke dalam westafel tersebut. Taehyung juga disitu, memijat tengkuk Jimin, membuat Jimin semakin hebat memuntahkan semuanya. Tak ada rasa jijik bagi Taehyung dan Jungkook, mereka hanya merasa kasihan terhadap Jimin. Pasalnya sejak pagi tadi mereka tau Jimin selalu memuntahkan makanan yang ia makan. Mereka khawatir karena wajah Jimin sangat pucat sekarang. Jimin yang sangat lemas tak lagi mampu menopang berat tubuhnya. Tae dengan sigap memegangi pinggang Jimin yang hampir terjatuh. Sekarang Taehyung merasa frustasi melihat kondisi sahabatnya yang menghawatirkan.

"Arghhh! Apa tak ada obat yang bisa membuat Jimin tak muntah lagi!?" Teriak Taehyung merengek frustasi pada Jungkook, ia hampir menangis melihat sahabatnya tak berdaya seperti itu.

Jungkook menggeleng, bagaimana ia bisa tau hal semacam itu. Jungkook adalah laki-laki single yang tak tau menau mengenai hal perempuan terlebih lagi perempuan hamil. Jungkook membantu Taehyung menaling Jimin ke tempat tidur agar Jimin bisa berbaring disana. Ia mengambil ponselnya dan menelfon kakaknya untuk menanyakan obat yang bisa membuat Jimin berhenti muntah. Walaupun Jin juga tak tau menau mengenai kehamilan setidaknya ia punya banyak kenal dokter dan bidan, jadi Jin bisa bertanya pada mereka. Begitu mendengar sebuah merek susu ibu hamil yang Jin sebutkan, Jungkook langsung ke pusat perbelanjaan terdekat untuk membelinya.

.

.

-RT-

.

.

Taehyung duduk disamping Jimin sambil mengelap keringat Jimin. Tae sangat khawatir dan juga marah, Jimin disini sedang dalam masa dimana Jimin sedang tak dalam kondisi yang baik, dan yang membuat Taehyung marah adalah bagaimana Yoongi bisa terus menerus meminta Jungkook memperhatikan Jimin. Tae tak terima melihat Jungkook yang seolah ialah yang bertanggung jawab atas kehamilan Jimin. Sudah seminggu ini Jungkook terus menemui Jimin hanya untuk mengecek keadaannya. Jungkook memang sudah sembuh total minggu kemarin, dan dengan kesembuhannya tersebut Taehyung tau bahwa bosnya pasti yang meminta Jungkook mengawasi Jimin. Ia memang bersyukur karena setidaknya ada yang membantunya mengurus sahabatnya selain Erik, tetapi rasanya tak adil jika Jungkooklah yang terlihat menanggung semua kesalahan bosnya.

Jungkook mengambil satu kaleng susu ibu hamil dari merek yang Jin sarankan. Ia hanya membeli satu agar Jimin bisa mencobanya dulu, dan jika Jimin tak muntah lagi, maka ia akan membelinya lebih banyak. Jungkook memang sedikit kewalahan, setelah ia memenuhi segala keinginan Yoongi saat kerja dan sekarang ia mengurus ibu hamil yang ternyata cukup membuatnya kewalahan. Jungkook tak pernah berfikir kalau ia benci merawat Jimin, ia akan senang hati membantu Taehyung merawat Jimin, hanya saja dalam hati Jungkook ia teriak ingin istirahat. Tapi mengingat dirinya adalah satu-satunya orang yang bisa bosnya andalkan, Jungkook berusaha melupakan rasa kantuknya. Toh itu tak akan lama. Yoongi dalam masa terapi dan belum bisa berjalan dengan baik karena cidera tulang punggungnya, dan Jungkook yakin setelah bosnya sembuh, bosnya akan menggantikannya mengurus wanita yang telah bosnya tiduri itu. Begitu selesai membeli, Jungkook segera kembali untuk memberikan susu formula tersebut pada Taehyung.

Taehyung kini tengah membuat susu untuk Jimin dan memberikannya pada Jimin yang masih terduduk lemas. Tak lama setelah Jimin meminum susunya, ia terlihat mengantuk dan tertidur. Tae sedikit kagum dengan susu formula yang Jungkook bawa tadi. Taehyung membawa gelas kosong tersebut untuk ia cuci ke dapur, namun langkahnya terhenti ketika ia melihat Jungkook tertidur di sofa dengan mulut terbuka. Dilihat dari sisi manapun Jungkook terlihat sangat kelelahan. Taehyung melirik jam dinding dan terkejut ketika jarum jam menunjuk ke angka dua. Taehyung segera membawa gelas kotor itu ke dapur dan pergi ke kamarnya untuk mengambil bantal dan selimut untuk Jungkook. Taehyung menaruh bantal di ujung sofa dan perlahan tangannya menyusup ke tengkuk Jungkook dan dengan hati-hati ia menjatuhkan kepala Jungkook ke bantal. Taehyung mengangkat kaki Jungkook yang masih dilantai ke atas sofa, ia dengan begitu teliti melepas sepatu Jungkook kemudian menyelimuti tubuh Jungkook dengan selimut. Ia menghela nafas merasa kasihan. berikutnya tangannya mengepak ke udara, lubang hidung Taehyung membesar, dan menatap nyalang ke udara. Taehyung benar-benar kesal sekarang. ketika sahabatnya dibuatnya hamil hingga seperti itu, sekarang ia melihat Jungkook tertidur kelelahan disofanya, dan itu semua karena pria yang sama, pria yang sekarang ingin sekali Taehyung pecahkan kepalanya. Taehyung mengeratkan giginya dan memaki Yoongi "Min Yoongi kau brengsek! Ini semua gara-gara kau!"

Red ThreadWhere stories live. Discover now