Aku tak apa

25 6 5
                                    

Setelah mandi, ica pun berjalan menuruni tangga, di meja makan pun tersedia salad buah dan sayur untuk pagi ini, bi merry memang sudah mengurus jadwal sarapan setiap pagi agar ica tidak bosan untuk memakan sarapan buatannya.

Ica pun makan, bi merry pun ikut makan bersama ica.

" kue yang kemarin masih ada di kulkas ca " jelas bi merry di sela makannya.

Ica pun mengangguk, dan kini menatap bi merry dalam diam.

" kalau bi merry mau makan kuenya, makan aja. Mungkin 2 kuenya gue bawa ke sekolah buat makan pas istirahat nanti " jawabnya dengan wajah tak kalah datar dengan tembok rumahnya, bi merry pun tersenyum sambil menatap ica, tersenyum atas kejadian kemarin saat ica di gendong oleh abian layaknya seorang tuan putri dan pangerannya.

Uuhhuk.. Uhuk..

Ica pun tersedak, dan dia segera meminum susu yang sudah di buatkan oleh bi merry untuknya.

" makannya pelan-pelan " perintah bi merry.

" kemarin, prasaan pas pulang sama abian tiba-tiba kok udah ada di kamar ya? Tapi prasaan gue nggak jalan masuk ke rumah kok. Masa, iya gue terbang? Kayak burung aja " ica pun berbicara sendiri, sementara bi merry pun menahan tawa dan tak ingin memberitahukannya jika dia di gendong oleh abian.

" nah, bibi liat gue jalan nggak? "

Bi merry menggeleng.

" trus liat gue terbang nggak? "

Bi merry pun tetap menggeleng.

" lah, kok serem banget ya "

Bi merry pun terus menggeleng, dan kini dia menjauh dari ica, dia tak ingin ica melihatnya tertawa lepas.

" kalau mau berangkat, berangkat aja. Terus hati-hati " ucap bi merry sambil menuju dapur.

Ica pun menggedikkan bahunya dan segera menghabiskan sarapannya.

***

Kini abian dan keluarganya sedang sarapan bersama, abian mendapatkan kebahagiaan yang ia selalu nantikan yaitu agar kedua orang tuanya peduli dengannya.

" abian, dady ingin bertanya kepadamu " tanya laki-laki yang kini di depannya di sela makannya, abian pun menatapnya lekat seperti biasanya.

" jadi kapan kamu ingin mengenalkan kekasihmu pada dady dan momy? " ucap dadynya yang kini membuat abian mengeluarkan roti tawarnya yang sedari tadi dia kunyah.

" yah ampun abian, kamu sejak kapan jadi jorok seperti ini? " momynya pun histeris saat melihat tingkah abian yang tak wajar menurunya.

" pertanyaan dady membuatku menjadi seperti ini " tegas abian.

Dady nya pun menggelengkan kepalanya sedangkan momnya hanya bisa tersenyum.

" jika kau sudah mempunyai kekasih, bawalah kemari jangan bersembunyi-sembunyi, dady hanya tidak ingin kau melakukan yang tidak-tidak " jelas dady nya.

Abian pun menatap tajam dadynya.

" aku tidak punya kekasih atau pacar atau sejenisnya " ucap abian berterus terang, dan langsung meminum susu murni yang kini sudah siap untuk di minum.

" apa anak momy yang semata wayang ini tak suka wanita? " ucap momynya.

Bbyyurr..

Abian pun menyemprotkan susunya begitu saja, untung dadynya dengan sigap menghindar jika tidak dadynya terkena siraman dari mulut abian pagi hari ini.

" yah ampun, kamu benar-benar jorok " ucap momynya.

" untung dady menghindar, jika tidak? Dady terkena semprottan dari mulut mu abian " jelas dadynya yang tak marah sama sekali, karna kedua orang tuanya abian memang jarang sekali menarahinya.

Fansku adalah Musuh Terbesarku (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang