+ Creepy 파스타 + 제4장 +

6.4K 781 75
                                    

Title : 5.6
Cast : Kim Namjoon

-Namjoon, kau sudah siap ?-
-Tunggu tunggu sebentar, astaga aku lupa naskah ku! Oh ini dia! Oke oke maaf, aku sudah siap-


5.5 begin


•×X×Xו


Saat itu, Namjoon sedang berkendara di tengah malam. Selang beberapa menit ia melihat seseorang sedang mencari tumpangan. Namjoon memutuskan untuk berhenti. Ia adalah seorang wanita. Wanita itu dengan gugup meminta tumpangan kepada Namjoon ke kota terdekat.

Wanita itu tampak mengalami masalah yang berat dan ia terlihat seperti belum tidur selama berhari-hari. Namjoon mencoba memulai percakapan dan wanita itu menjawab dengan sopan bahwa ia sedang tidak ingin berbicara saat ini. Namjoon akhirnya memutuskan untuk diam dan memusatkan perhatiannya pada urusan mengemudi.

Ketika memasuki kota, Namjoon menghentikan mobilnya dan ia keluar

“Aku tak punya uang, namun ...” kata wanita itu sambil melepaskan kalung yang sebelumnya tidak Namjoon sadari tengah ia kenakan, “Aku nomor lima.”

Ia menyerahkan kalung itu Kepada Namjoon. Kalung itu terlihat tua, seperti berasal dari masa kolonial dengan sebuah siluet terlihat di tengah. Namjoon tak bisa melihat dengan jelas sebenarnya siluet apakah itu,

Sebab gambar itu telah tergerus sebagian. Namjoon mendongak dan melihat wanita itu berlari menjauhinya dengan tergesa-gesa. Namjoon mulai merasa aneh dan berpikir, seharusnya tadi ia tak memberinya tumpangan.

Setelah kejadian tersebut, Namjoon berusaha untuk melupakan wanita tersebut.

Lalu Namjoon melanjutkan hidupnya dan pada akhirnya melupakan peristiwa itu.

Namjoon mungkin tak ingat kapan semua ini dimulai, namun hal-hal aneh mulai terjadi. Ia kehilangan barang-barangnya dan menemukannya di tempat-tempat dimana ia ingat tak pernah meletakkannya di sana. Lalu ia mulai melihat seorang gadis aneh bertudung merah yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Wanita menatap Namjoon terus-menerus ketika ia naik bus pada pagi hari. Rasa takut mulai menenuhi hatinya, namun Namjoon tak pernah tahu apa sebabnya. Namjoon menemukan sebuah noda hitam di atas dinding dapurnya. Dan Teman-temannya mulai terlihat lebih pendiam bila berada di sekitarnya

Tidurnya sering terganggu. Namjoon sering terbangun di tengah malam dan tanpa alasan yang jelas, merasa takut akan sesuatu. Burung-burung gagak mulai berkumpul di sekitar rumahnya, tempat kerjanya, bahkan Namjoon melihat burung itu dimana-mana.

Burung burung gagak itu tidak berkaok maupun terbang mengelilinginya. Mereka hanya diam, mengawasinya. Namjoon mulai menemukan rambut hitam yang panjang di lubang pembuangan kamar mandinya. Namjoon tinggal sendiri dan rambutnya selalu ia potong pendek.

Suatu hari ketika Namjoon pulang, ia menemukan cermin di rumahnya telah retak. Cermin itu masih bergantung di dinding dan tak mungkin pecah begitu saja saat ia sedang tak ada di rumah. Rumahnya mulai berbau aneh, namun ia tak bisa menebak, bau apa itu. Ibunya menelepon dan bertanya apakah ia baik-baik saja.

Namjoon ingin memberitahukannya mengenai kejadian-kejadian aneh yang menimpanya, namun ia mengurungkannya. Ia takut akan terdengar seperti orang aneh. Maka ia pun menutup telepon itu tanpa menceritakan yang sebenarnya. Namjoon menatap keluar jendela, dan tanpa ia sadari, hari sudah menjadi gelap, sangat cepat.

Dapurnya mulai berbau kurang menyenangkan dan ia menyadari bahwa noda hitam di atas dapurnya sudah semakin membesar. Ia mendengar suara, seperti bisikan yang sangat pelan. Namjoon mengabaikannya dan berusaha membersihkan noda itu sebelum semakin meluas nantinya.

Namjoon mencari di buku telepon, alamat perusahaan yang bisa membersihkan noda itu.

Kalung yang berada di lehernya mulai gatal, kalung yang diberikan penumpang misterius itu. Ia melepaskannya dan meletakkannya di meja. Namun kemudian ia menyadari bahwa kalung itu tiba-tiba kembali terlingkar di lehernya.

Namjoon mulai berpikir bahwa ini semua hanya imajinasinya saja dan ia berusaha melupakannya.

Rambut-rambut hitam panjang kembali tersapu air ke lubang pembuangan, bahkan hampir menyumbatnya.

Noda di dapur itu seakan tumbuh dan bau di dapurnya seakan merusak semua aroma makanan yang Namjoon masak. Namun ia selalu saja lupa memanggil orang untuk membersihkannya. Karena tak bisa lagi menggunakan dapurnya. Namjoon mulai menyimpan makanan di kamar tidurnya. Dan tiap kali melewati dapur, ia mendengar suara bisikan yang sangat pelan.

Namjoon memutuskan keluar rumah dan berjalan-jalan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Semua orang yang melewatinya bertingkah aneh. Namjoon merasa melihat gadis bertudung merah itu lagi. Selain burung-burung gagak itu, ia tak melihat ada jenis-jenis burung yang lain.

Sebuah mobil hampir menyerempet Namjoom dan akhirnya menabrak pohon.

Namjoon segera menghampirinya untuk memastikan pengendaranya baik-baik saja. Namun begitu ia melongok ke dalam, tak ada siapapun di sana. Mobil itu kosong. Ia kemudian menyadari, mobil itu sangat mirip dengan mobilnya.

Modelnya sama, warnanya sama, bahkan ada noda yang sama di kursi belakangnya, noda yang tak pernah bisa Namjoon bersihkan dari dalam mobilnya. Burung-burung gagak itu kini mulai mendekatinya dan ketika Namjoon mengusir burung burung itu, Burung burung itu seakan mengejek Namjoon yang tidak berhasil mengusir nya.

Namjoon tak melihat siapapun lagi. Sudah berminggu-minggu sejak ia terakhir menjawab telepon. Deringnya terdengar semakin jarang dan jarang. Kamarnya mulai berbau busuk. Suara bisikan itu menjadi semakin jelas. Ia terbangun dengan luka-luka aneh di sekujur Tubuhnya.

Luka-luka itu terlihat seperti gigitan manusia. Namjoon sudah tak mampu lagi membedakan mana yang realita dan mana yang khayalan. Ia tak pernah pergi ke dapur. Baunya kini sudah memenuhi rumahnya. Ia menemukan rambut hitam dimana-mana. Ia tak ingin meninggalkan rumahnya. Mungkin ia sudah terbiasa dengan semua ini.

Ia terbangun dari tidurnya karena mendengar suara-suara. Bisikan-bisikan itu mulai terdengar seperti mengucapkan kata, bahkan kalimat pendek. Mereka membicarakan tentangnua. Hari sangat gelap. Ia tak berani membuka matanya. Ia masih bisa mencium bau busuk di dalam kamarnya

Terdengar suara seperti perabotan berat diseret di atas lantai. Ia hanya berbaring di sana, dengan mata terpejam erat. Sejam berlalu. Dua jam. Tiga jam. Tak ada apapun yang terjadi.

Ia tidak bisa berpikir dengan jernih lagi karena kurang tidur. Namun akhirnya ia mendapatkan ide. Ya. Tentu saja! Namjoon mulai bangun, mengenakan sepatunya, dan berkeliling kota. Ia berjalan di samping jalan raya. Dan hendak menumpang.

Sebuah mobil berhenti, namun sang pengendara tampak merasa tak nyaman melihatnya. Namun untuk alasan yang ia sendiri tak tahu, supir akhirnya membiarkannya naik. Supir itu menanyakan namanya. Ketika mobil mulai berjalan, Namjoon berusaha menahan tawanya dan menjawab.

“Aku nomor enam.”

Pesan dari Zutter untuk pembaca : hey, aku yakin kalian adalah nomor 7!

5.6
+Selesai+

"Astagaa, aku menumpahkan air mineral! Sebentar ya aku bersihkan dulu"

"Pssst!! Namjoon ingat durasii!"

"Ahhh! Iya maaf! Eumm— halooo ini Namjoon! Si tampan ^^ jangan lupa klik bintang dan beri saran untuk Zutter kesayangan ku ini ya! Nanti akan Namjoonie peluk jika sudah chuuu~"

BTS Creepypasta [BTS Horror]Where stories live. Discover now