BAGIAN 2

1K 87 12
                                    

(Author pov)

    "Cuuuut".

Suara sutradara menghentikan kegiatan shooting siang itu.

Nampak para assistant berhamburan melayani artisnya.

Begitu pula kento yang kini sibuk dengan sckrip di tangan nya,sambil duduk di kursi malas ia menghafal setiap kata dari sckrip itu,seseorang dengan sendok di tangan nya siap menyuapi kento bila ia membuka mulutnya,sedang yang lain sibuk membersihkan tiap peluh yang menetes pada wajah tampan kento.

Banyak orang berkerumun melihat proses shooting yang sedang berlangsung,bagaimana tidak,saat ini shooting di lakukan di pinggiran jalan tokyo,entah adegan apa yang mereka lakoni.

Gadis manis berjalan   dengan membawa map kerja nya,dia bernama wina,gadis rantau yang datang ke negeri ini.

alasannya datang ke negeri orang hanya untuk bertemu idola yang di cintainya,yamazaki kento.

Alasan yang cukup konyol tapi itulah kenyataan nya.

Dia nampak heran melihat kerumunan manusia,mereka berdiri melingkar,rasa penasaran mendorongnya untuk mendekat.

Di terobosnya dinding manusia itu,dan betapa tekejutnya melihat pemandangan itu.

Idolanya itu sedang begelut dengan pekerjaan nya.

Gadis gadis di sekitar pun meneriakkan namanya keras keras.

"kento.....Kentooo.....We love you"ternyata benar kento begitu ramah dengan para penggemarnya....

Ia melambaikan tangan nya dengan senyum tulus yang selalu ia berikan.


Wina pun kini tertular... dengan lantang ia berteriak dan berjungkrak,Kareena pemuda ini lah alasan ia datang ke negeri ini.

Sungguh jelas di ingatan wina,awal mula ia mengidolakan kento.

Kala itu wina,berkunjung kerumah sahabatnya,di lihatnya film jepang berjudul "wolf girl and black prince"di lihatnya peran kento yang begitu cool dengan seribu pesona terpancar disana.

Kini dia melihat secara langsung idolanya itu.mimpinya menjadi nyata.


Tak lama berselang,para gadis berlari mengerumuni kento,begitu juga dengan wina,dia lupa dengan urusannya mencari kerja.

"berbarislah,bila ingin dapat tanda tangan"ujar seorang pria bertubuh kekar menghalau kerumunan para gadis.

Mereka menuruti kata pria itu,satu per satu maju menyodorkan sesuatu ke arah kento,entah itu kado atau sebagainya.

Kini tiba giliran wina,dengan senyum sumringah ia mendekati kento yang juga tersenyum untuknya.

"mana yang harus ku tanda tangani"wina pun tersadar,ia tak membawa apa apa,hanya ada map di tangannya.

Ia nampak kebingungan apa yang harus ia berikan.

Akhirnya di tariklah ujung blush yang sedang ia kenakan di sodorkannya lebih dekat ke arah kento.

"ini,tolong tanda tangan disini"ujarnya menunjukkan ujung blush kerjanya.

belum sempat tersentuh oleh kento,suara itu mengalihkan semua orang untuk mendekat.

"BRAAAAK"

"apa yang terjadi"tanya kento kepada seorang kru yang berlari.

"lampu penerang jatuh menimpa seseorang"jawabnya.

Kento segera berlari pada pusat suara itu.Sedangkan wina hanya berdiri memantung di tempat karna tak tau harus apa.

"kasihan sekali ya"obrolan orang orang yang berjalan melewati wina.

"maaf,apa yang sedang terjadi"tanya wina kemudian.

"manajer kento tertimpa lampu penerangan,sepertinya lukanya parah"kata seseorang di antara mereka menjawab pertanyaan wina.

wina menutup mulutnya dengan kedua tangan karena terkejut.

Ia berlari memastikan, bagaimana dengan kento Pikirnya.

"lebih baik kau mencari manajer pengganti,karena kamu gak mungkin harus mengurus keperluanmu sendiri."wina mendengarkan percakapan kento dengan sutradara saat itu.

Kento nampak kebingungan,sesekali ia mengetuk ngetukan sepatunya.

melihat itu wina mendekati kento dan menyodorkan map yang dibawanya.

"bolehkah aku melamar kerja padamu"ujar wina

Kento tampak heran melihat wina,berani sekali gadis ini,pikirnya.

"apa aku boleh kerja denganmu"ulangnya mempertegas.

Karena situasi yang ramai,kento menggandeng wina dan membawanya pergi mencari tempat yang lebih tenang.

"apa yang kau bisa"tanya kento setelah mereka berhenti di dalam tenda artis.

"aku....Aku akan melakukan apapun yang kau suruh"jawab wina meyakinkan.
 

kento memperhatikan wina secara seksama,pakaiannya rapi,sepertinya dia bisa di andalkan,pikirnya.


"oke,kalau begitu kau diterima"jawab kento dengan menawarkan jabat tangan tanda persetujuan.

Mendengar itu,wina tersenyum dan menyambut tangan kento dengan salaman yang tak biasa,di genggamnya tangan kento dengan kedua tangannya seperti tak mau melepaskannya.

"hei hei,cukup,apa kau ingin meremukkan tangan ku"respek wina pun melepaskan tangannya.


kento pun berjalan menuju kursi nya diikuti wina di belakang mengekor.


"tugas mu yang pertama lihat sckedul ku setelah syuting ini selesai,minta lah pada assistan"ujar kento sambil menujuk seorang pemuda yang berdiri tak jauh dari mereka.

"baik"jawab wina dan meninggalkan kento.


"maaf,aku adalah manajer kento yang baru,aku kesini mengambil jadwal kento selanjutnya."ujar wina.

"oh,"jawabnya,di lihatnya wina dari atas sampai bawah.."cepat sekali ia mencari pengganti menejer"ujarnya sambil menyodorkan kertas ke arah wina.

"siapa namamu,sepertinya kau bukan berasal dari sini"tanyanya karena melihat kulit wina yang sedikit gelap dibanding orang lainnya.

"ah,aku wina,memang aku seorang pendatang"jawabnya dan pergi mendatangi kento.

"ini,scedul yang kau mau"kata wina dengan senyum yang tetap sumringah.

"bacakan,sementara aku menghabiskan makananku"ujar kento yang saat itu duduk sambil mengunyah makanannya.

"jam 15.00 kau ada wawancara.
setelah itu dilanjutkan dengan promosi drama terbaru dan setelahnya kosong."Jelas wina,di ikuti anggukan kento tanda mengerti.

"baiklah,kau sudah tau kan tugasmu apa,sebentar lagi syuting selesai,rapikan segala keperluanku...Kita akan berangkat ke tempat selanjutnya"titah kento tanpa berhenti membaca skrip ditangannya.

Secepat kilat wina melaksanakan perintah atasan sekaligus idolanya itu.

tak ada hentinya senyum terpancar dari wajah manisnya.








yamazaki kento (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang