(BAB 4) SADAR

552 60 2
                                    

    Sore ini langit mendung menaungi kota tokyo...Hawa sejuk segera menyeruak menembus pakaian yang sedang ku kenakan.

    Aku berjalan perlahan dengan menenteng tas serta sepatuku yang telah membuat kaki ku serasa mau patah.

   Seharian ini aku terus berlari kesana kemari,menyiapkan segala hal yang di butuhkan majikanku....Ya majikanku YAMAZAKI KENTO.

   Akhirnya sampai juga di tempat kost mungilku.

   "Baru pulang dek"sapa mbak tuti yang ku lihat sedang menjemur pakaiannya.

   "Ah iya mbak,kayak nya udah mau ujan mbak...apa ga sebaiknya jemur di dalam saja"namun mbak tuti hanya tersenyum mendengar kataku.

   "ya biar dek ujan,mau gimana lagi...Seharian kerja,sempatnya baru sekarang"aku pun tak dapat berkata lagi,kasihan mbak tuti...Ia bisa mengurusi orang tapi bagaimana dengan urusannya sendiri.

    Bukankah aku sekarang seperti mbak tuti....tak ada bedanya.

    "Eh dek,tadi ada paket dari pak pos...cepat di lihat dulu .mungkin dari Kampung halamanmu"

    "Iya ya mbak,aku tak masuk dulu kalau gitu"aku segera masuk ke dalam kamarku...

    Sebuah kotak besar terbungkus kertas coklat polos,sudah ada di dalam kamarku,mungkin mbak tuti yang masukin..Karena kamarku tak pernah aku kunci.

    "Apa isinya"ku buka bungkusan kotak itu.

Ternyata isinya segala keperluanku dari kampung.

   Ada baju dan keperluan untuk makan serta sepucuk surat yang tanpa pikir panjang langsung ku baca.

   "Ndok,piye keadaanmu ndek sana,ibumu iki kwatir.ibu tau alamatmu ini dari saudara tetangga kostmu mbak tuti.Apik apik yo,jangan lupa makan,kirim surat buat ibumu ini biar ibu sedikit lebih tenang ndok.Ya wes tak doain yang terbaik buat kamu biar disana tetap sehat serta rezeki nya lancar.

                                             Dari.Ibumu       "

Rasanya air mata ini tak dapat ku bendung lagi,aku kangen si mbok ku,mungkin aku sudah keterlaluan pergi dari rumah demi seseorang yang sudah jelas tak dapat ku gapai.

  Aku terlalu memujanya,aku terlalu mencintainya hingga aku tak memikirkan perasaan ibu serta keluargaku yang lain.

Tabungan ku habis untuk pergi ke sini,hingga aku rela menjual motorku untuk biaya hidup disini.

Kini rasa sesal itu muncul,bukan sesal karena yamazaki kento ku,tapi sesal telah menyakiti hati ibuku.

   "Maafkan aku mbok".

                             ******

Pagi pagi buta aku berangkat kerumah majikanku.

Aku harus menyiapkan sarapan serta keperluannya.
 
Ku masuki rumah besar dengan pintu yang juga sama besarnya,ku dorong pintu itu hingga akhirnya terbuka.

Namun terkejutnya aku,sepagi ini dia sudah ada disini,ya dia wanita yang kemarin menemui pangeranku kento.

"Ah,kamu sudah datang..."kento rupanya sudah bangun,tidak biasanya,selama hampir 2 minggu aku kerja.Tiap hari pula aku selalumembangunkannya.

Tapi hari ini dia sudah bangun bahkan sedang masak di dapurnya.

"Ah...Apa yang kau lakukan,ini tugasku"segera ku raih penggorengan serta spatula di tangan kento,Namun nyatanya ia menolakku.

"Biar aku saja,hari ini aku akan masak untuk sarapan haruka."jawabnya sambil melirik arah haruka.

Hati ku sakit melihat ini semua,apa ini yang ku dapat dari semua pengorbanan ku.

Memang siapa lah aku ini,aku cuma menejer,atau pembantu sedang dia seorang aktor besar dengan segala yang ia miliki.Jelaslah ia mencari yang sepadan bukan orang seperti aku ini.

"Kau bisa kembali pulang,karena aku libur hari ini"kento,terlalu sadis caramu menyingkirkan diriku,dari percintaan ini agar dia kembali padamu tanpa peduli sakitnya aku.

Aku terus berjalan sambil mendendangkan lagu afgan,aku tak tau harus kemana...Biarlah kaki ini yang memilih langkahnya.

yamazaki kento (END)Where stories live. Discover now