Prolog

91 8 0
                                    


"IYA mah, aku udah sampek dengan selamat kok disini... iya ini juga mau ke sekolah... aku janji kok bakal jaga diri, mama gak usah khawatir... Iya, sampek sana aku bakal langsung cari kak Salma deh.. bener ya tuhan, mama gak percaya banget sih sama anak sendiri... Iya nanti aku kabarin lagi, bye ma."

Anisa berjalan sedikit tergesa-gesa saat meninggalkan stasiun kereta. Sebuah koper berukuran cukup besar turut mengikuti dari belakang. Sebuah tas punggung marun juga ikut menambah bebannya pagi ini. Jika saja dia bisa, dia akan lebih memilih untuk pergi ke apartemen kak Salma, kakak sepupunya dan beristirahat daripada harus berjalan menuju sekolah barunya. Tapi karena hari ini adalah hari pertama masuk sekolah dia sudah tidak ada waktu lagi untuk bersikap santai mengingat sekolah yang dimasukinya bukanlah sekolah umum biasa.


~Vanilla Latte~


Pagi yang terik dan indah bagi seorang namja ber-marga Na ini untuk memulai aktivitasnya. Ia baru saja memarkirkan CB150R nya diparkiran. Sambil sesekali meminum es Vanilla Latte nya Jaemin memilih berjalan santai menuju gedung sekolah barunya. Tapi baru beberapa langkah, sebuah kerusuhan disertai lengkingan suara keras mengagetkannya. Sebuah motor dengan seorang yuoja manis diboncengan, berjalan dengan kecepatan penuh kearahnya diikuti satpam sekolah yang langsung kalang kabut mengejar. Yang benar saja, dikawasan sekolah elite seperti ini ada sebuah ojek yang menerobos masuk kedalam sekolah.

"STOP PAK SETOOPP!!!"

Sontak motor yang dikendarai tukang ojek itu berhenti mendadak seper-sekiandetik sebelum menabrak namja tampan didepannya itu.

Anisa turun dari jok penumpang motor diikuti tatapan orang-orang disekitarnya. Ia menurunkan sebuah koper dan memberikannya kepada satpam yang berdiri tepat disebelahnya. Kemudian ia merogoh saku roknya, mencari selembar uang lima puluh ribuan untuk tukang ojek yang mengantarnya. Setelah mengucapkan kata maaf berulang kali barulah, Anisa balik badan meneruskan langkahnya kedalam gedung sekolah. Saat melewati Jaemin, Anisa sedikit menganggukan kepalanya diikuti senyuman manis yang terukir dibibirnya. Masih dalam keadaan setengah sadar Jaemin menatap punggung Anisa yang membelakanginya.

"eh, itu kan...."




a/n

iya ini revisian, maaf banget udah lama gak publis eee... sekarang malah di revisi

tapikan aku revisi juga biar ceritanya tambah ngena (udah iya-in aja..) hehehehhe....


luph you

Drink It Off; Vanilla Latte-njmWhere stories live. Discover now