다섯

17 4 0
                                    


ANISA membuka matanya perlahan. Mencoba menyesuaikan dengan cahaya yang masuk melewati celah jendela. Ia mengucek matanya sambil berusaha untuk duduk. Ia bangun siang hari ini. Penyebabnya tak lagi dan tak bukan karena tiba-tiba saja apartemen yang ia tinggali bersama 2 orang kakak kelasnya itu tadi malam kedatangan tamu tak diundang.

Seorang namja berumur lebih tua dari mereka dengan mulut berbau soju yang masih sangat menyengat (baca cerita Drink It Off; Bitter Ice Tea-yuta atau enggak Drink It Off; Lemonade-jjk, 2 cerita itu sama-sama sudah membahas bagian ini yang lebih detail). Mau tak mau tidur nyenyaknya terganggu selama beberapa jam.

Setelah dirasa sudah cukup sadar, Anisa bangkit dari duduknya, menyambar handuk dan langsung masuk kedalam kamar mandi untuk memulai ritual membersihkan dirinya. Setelah selesai mandi dan sudah berpakaian rapi, Anisa mematut dirinya didepan cermin yang tergantung disalah satu dinding kamar. Kedua tangannya ia letakkan dikedua pipinya seakan mengecek.

"Tu orang pura-pura lupa atau beneran gak liat gue sih?"Ucapnya tiba-tiba.

Memang benar sedari pulang sekolah kemarin sampai sekarang dan bahkan sampai dialam mimpi sekalipun pikiran Anisa tetap melayang pada kejadian didepan gerbang. Kejadian dimana Jaemin yang terlihat seperti tidak mengenalnya setelah dirinya dengan tanpa sadar menceritakan perasaannya pada namja itu.

Akhirnya setelah melewati pemikiran panjang dan lumayang melelahkan, Anisa memutusakan untuk menanyai namja itu setelah dirinya sampai disekolah. Anisa segera keluar dari kamarnya untuk sarapan. Baru setelah itu ia dan kakak sepupunya, Salma bergegas pergi menuju sekolah.

~Vanilla Latte~

Jaemin mengerdip-kerdipkan matanya. Tangannya meraba-raba meja disamping kepalannya untuk mencari handphonennya. Setelah ditemukan, ia langsung menyalakan handphonenya itu hanya untuk melihat pukul berapa sekarang.

Pukul tujuh lebih lima belas menit. Ucapnya dalam hati. Sekolah akan dimulai tepat 15 menit lagi. Akhirnya tanpa pikir panjang Jaemin turun dari ranjangnya untuk bergegas mandi. Baru beberapa langkah meninggalkan ranjang, handphone yang tadi ia tinggalkan diatas kasur bergetar dan mengeluarkan suara yang memekakan telinga.

"Siapa sih telpon pagi-pagi! ganggu orang mau mandi aja," ucapnya jengkel tapi tetap menjalankan kakinya menuju benda kotak tersebut.

"Halo!" Ucapnya sedikit kesal pada oknum yang menelfonnya pagi-pagi begini.

"Min hyung lo ada gak? Gue mau bicara. Dari tadi gue telponin yang ngangkat tetep operator nih!" Jawab orang diseberang dengan suara yang sedikit gelisah.

Jaemin mengerutkan dahinya dalam membentuk beberap lipatan. Tangannya bergerak menjauhkan handphone ditanganya untuk melihat siapa oknum yang meneleponnya itu. Johnny Hyung.

"Bukannya Yuta hyung dari semalam sama hyung ya? Dia dari kemarin gak pulang." Balas Jaemin.

"Iya kemarin emang sama kita sebelum akhirnya mabuk trus dia milih buat pulang"

"mabuk?!" Ucap Jaemin setengah berteriak. Ia memang tahu bahwa kakaknya itu adalah perokok. Tapi minum?? Sungguh ia tidak tahu bahwa kakaknya itu juga minum saat sedang stress.

"emmg.... Iya, Yuta mabuk setelah nge-reject telpon dari bokap lo semalem" Jawab Johnny hati-hati.

"Gue butuh penjelasan yang lebih rinci. Hyung sekarang dimana?"

"Kampus"

"Gue kesana sekarang." Jawab Jaemin dan langsung mematikan sambungan telpon.

Dengan segera Jaemin mengganti bajunya dengan sebuah kaos berlengan pendek dan sebuah celana jeans. Tak lupa ia menyambar kunci motor dan jaketnya. ia melakukannya dengan tergesa-gesa sampai melupakan tujuan utamanya sebelum ditelpon oleh salah satu teman hyung-nya, Mandi.

 ia melakukannya dengan tergesa-gesa sampai melupakan tujuan utamanya sebelum ditelpon oleh salah satu teman hyung-nya, Mandi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hanya butuh waktu kurang dari 5 menit Jaemin mengeluarkan motor honda CB150R nya dari garasi. Sebelum menyalakan mesin motor, ia terlebih dahulu mengetikkan pesan chat kepada Jeno dan Haechan supaya mengizinkannya kepada guru piket hari ini disekolahnya. Setelah itu baru ia pakai helm full face-nya dan langsung memacu motornya dengan kecepatan tinggi membelah keramaian kota.

~Vanilla Latte~

Anisa menghembuskan nafasnya keras. Rasa jengkelnya bertambah 1000 kali lipat kepada namja bernama Na Jaemin itu. Bagaimana tidak? Hari ini ia bahkan merelakan waktu santainya hanya untuk menunggu kedatangan Jaemin didepan gerbang supaya saat namja itu datang ia bisa langsung menanyakan penyebab namja itu tiba-tiba marah kepadanya. Tapi bahkan sampai pintu gerbang ditutup pun namja itu sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya.

Sampai akhirnya ia nekat menuju gugus namja itu dan mulai bertanya ke teman-teman satu gugusnya. Tapi hasilnya tetap sama, nihil! Tidak ditemukan. Namja itu seperti lenyap ditelan bumi. Sampai akhirnya seorang namja yang sama sekali tidak dikenalnya berjalan ke tempatnya berdiri sekarang.

"Lo nyari Jaemin?"Kata namja itu setelah sampai dihadapan Anisa. Anisa menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Youja itu melirik name tag cowok itu yang berada didada kanannya, Lee Jeno.

"Dia gak masuk. Ada urusan katanya"

"Oh... Makasih" Jawab Anisa tanpa bisa menutupi nada jengkel pada ucapannya.

Youja itu kemudian bergegas menuju kelas gugusnya untuk mengambil tas dan pulang. Sia-sia saja dia melakukan segala cara agar bertemu namja itu jika ternyata sedari awal namja itu tidak datang kesekolah. Masa bodoh dengan tujuannya bertemu Jaemin. Ia sudah kepalang berasap. Terserah namja itu mau menganggapnya atau tidak yang penting dia ingin langsung pulang sekarang.







a/n

haii.. maaf telat updet, abis jadi siswa baru soalnya. jadi ya harus ngurusin ini itu juga....

bonus foto kecilnya si jejem dehh..

jan lupa tinggalin voment nya ya chinguuuu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

jan lupa tinggalin voment nya ya chinguuuu

Drink It Off; Vanilla Latte-njmWhere stories live. Discover now