"Apa makanan tadi belum cukup?" Tanya mu pada Seungkwan. "Ini makanan penutup (y/n).. dessert kau tau kan?" Kau mengangguk malas.
Kau melihat namjachingu mu makan dengan anggun nya. Kau menatap nya malas. "Apa kau harus makan seperti itu?" Tanya mu.
"Heiss berisik sekali gadis ini, kau harus rasakan cake ini.. buka mulut mu cepat" kau menuruti nya dan ia menyuapi mu cake itu.
"Bagaimana?" Tanya nya. "Ini sama saja dengan yang lain" ucap mu. "Haiss bodoh pelankan suara mu" Seungkwan melirik pelayan yang baru saja lewat.
Ia makan dengan nikmat, membuat mu menelan ludah. Kau kurang suka dengan makanan manis tapi kenapa orang ini membuat mu ingin makan itu.
"Kau suka makan itu?" Tanya mu. "Eeeuumn ini sangat nikmat" ucapnya membuat mu terkekeh.
Hari ini kau pergi ke supermarket. Kau melihat terigu dan bahan bahan pembuat kue. Kau ingat dengan namjachingu mu yang suka makanan manis dan dengan bangganya menyebut "Ini dessert sayang" kau tertawa pelan mengingat itu.
Kau melirik resep dan mencampur campur bahan yang sudah kau hitung.
Satu jam kemudian.
"Apa begini?" Kau memutari meja makan melihat dari segala sisi, memastikan kue nya sempurna.
Kau tidak peduli rasanya tapi kau yakin itu enak.
Kau punya sentuhan ajaib di jari mu.
Dan seungkwan tidak tau itu.
Seungkwan pov
Hari ini (y/n) mengajak ku untuk makan siang di rumah nya. Aku ragu dia bisa memasak. Dia setiap hari memesan makanan cepat saji, jika ia bisa memasak kenapa harus pesan makanan?.
"Kau tidak makan?" Tanya Hansol di sampingku. "Tidak, aku akan makan siang di rumah (y/n)" ucap ku. "Apa dia bisa memasak?" Tanya Mingyu hyung, aku hanya mengangkat bahu.
"Perempuan yang pertama kali memasak kau harus hati hati dengan masakannya" ucap Hoshi hyung baru datang.
Kenapa aku jadi khawatir?
"Boo Seungkwan.." itu (y/n).
Aku menghampiri nya "Kajja" ia menarik ku.
Kami sampai, dan sekarang aku ada di meja makan (y/n).
Apa ini semua ini untukku?
Banyak dan menggiurkan. Tapi kata kata Hoshi hyung terus berputar di kepala ku.
"Ayo makan" ucap (y/n).
Aku percaya pada (y/n) dia tidak akan meracuni ku.
"Oohh jinjja mashita" aku mengucapkan kata itu berulang kali.
Ini benar benar enak.
"Makanlah yang banyak" ucapnya. "Kenapa kau tidak bilang jika kau pandai memasak?" aku tulus memuji nya. "Untuk apa? Aku terlau malas untuk masuk ke dapur" ucapnya tenang.
"Ini yang terakhir" ia mengeluarkan chesee cake.
Aku menyuap nya ke mulut ku.. "(y/n) Aku tidak bisa bicara.. Ini sangat sangat enak" aku pura pura mengusap air mataku, dia tertawa senang.
"Aaahh joha joha" aku terus bergumam senang.
Dia membuatkan ku ini, aku sangat terharu dan rasanya membuat ku ingin sekali menangis. Ada apa dengan dirinya, biasanya dia selalu memandang ku malas ketika makan tapi tidak ku sangka.
"Spesial untuk Boo Seungkwan" ucapnya.
Aahh bagaimana bisa aku tidak mencintainya jika seperti ini .
"Kau yang terbaik.. Saranghae" aku membuat mini heart kemudian melanjutkan makan ku.
Dia tertawa "Ayo buat cafe" ajakku.
"Apa?" Tanya nya kaget. "Yaakk.. jangan bercanda, aku hanya memasak untuk ku dan keluarga ku, dan namjachingu ku" ucapnya malu.
"Aakk kau membuat ku malu" aku memukul lengannya.
"awww appo" dia meringis kesal..
~~~~ Happy reading chingu
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
